16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Leader Member Exchange LMX
1. Definisi Leader Member Exchange LMX
Asumsi dasar dari teori LMX menyatakan bahwa para pemimpin mengembangkan hubungan atasan-bawahan yang berbeda dengan masing-
masing bawahan Yukl dalam Wijanto, 2013. Atasan dapat memiliki hubungan yang dekat hanya dengan beberapa bawahannya, di mana
hubungan yang terjalin merupakan hubungan yang berkualitas tinggi. Di sisi lain, atasan juga dapat memiliki hubungan yang jauh dengan
bawahannya yang merupakan hubungan yang berkualitas rendah. Atasan dan bawahan yang memiliki hubungan baik akan memiliki perasaan yang
lebih baik satu sama lain, dapat menyelesaikan tugas lebih banyak, dan dapat berdampak pada keberhasilan organisasi Northouse dalam
Sarisusantini, 2012. Karyawan yang memiliki kualitas hubungan yang tinggi dengan
atasannya memiliki ciri keterlibatan dalam timbal balik pengetahuan, dukungan emosional dan logistik, serta usaha ekstra dengan atasannya
Graen, Liden, Hoel dalam Landy, 2010. Saat memiliki kualitas hubungan yang tinggi, pengikut akan tertarik untuk menegosiasikan hal-
hal yang ingin mereka lakukan untuk kelompok kepada pemimpin. Negosiasi ini melibatkan pertukaran yang dilakukan pengikut terkait
aktivitas yang melebihi deskripsi pekerjaan resmi mereka dan pemimpin melakukan lebih banyak hal untuk pengikutnya. Bila pengikut tidak
tertarik untuk menerima tanggung jawab pekerjaan yang baru dan berbeda, mereka akan memiliki kualitas hubungan yang rendah dengan atasannya
Graen dalam Northouse, 2013. Menurut Robbins 2006, teori LMX berpendapat bahwa karena
adanya tekanan waktu, para pemimpin membangun hubungan yang istimewa dengan kelompok kecil bawahan mereka. Morrow 2005
mengatakan bahwa LMX merupakan hubungan antara atasan dan bawahan yang berkembang sebagai akibat dari pertukaran yang berhubungan
dengan pekerjaan. Hubungan ini dapat dicirikan dengan kualitas hubungan yang tinggi atau baik jika mencerminkan kepercayaan, rasa hormat, dan
kesetiaan. Di sisi lain, hubungan ini dapat dicirikan dengan kualitas hubungan yang rendah atau buruk jika mencerminkan ketidakpercayaan,
rasa hormat yang rendah, dan kurangnya loyalitas Morrow, 2005. Robbins 2006 mengungkapkan bahwa bawahan dengan kualitas
hubungan yang tinggi akan memiliki peringkat kinerja yang lebih tinggi, turnover yang rendah, kepuasan yang lebih besar terhadap atasan mereka,
dan kepuasan keseluruhan yang lebih besar dibandingkan bawahan dengan kualitas hubungan yang rendah. Selain itu, bawahan lebih dipercaya,
mendapat perhatian dalam porsi yang lebih besar dari atasan, dan mendapat hak-hak khusus. Sebaliknya, bawahan yang memiliki kualitas
hubungan yang rendah akan mendapat waktu yang terbatas dari atasannya,
hubungan antara atasan dan bawahan berdasar pada hubungan formal yang dapat dilihat dari penggunaan bahasa pada saat berkomunikasi.
Merujuk pada definisi LMX yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan LMX sebagai pertukaran terkait aktivitas melebihi
pekerjaan resmi yang dikembangkan atasan terhadap bawahannya, di mana bawahan yang mendapat perhatian lebih dari atasan akan mendapat
kualitas hubungan yang tinggi, sedangkan bawahan yang dibatasi hubungan kerja formal akan memiliki kualitas hubungan yang rendah
dengan atasannya.
2. Fase-fase Pembentukan Kepemimpinan Leader Member Exchange