Jenis Penelitian Variabel Penelitian Sampel Penelitian Metode dan Alat Pengambilan Data

43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional. Tujuan dari penelitian korelasional ialah untuk mendapatkan gambaran hubungan antara dua atau lebih variabel Gravetter Forzano dalam Anggriawan, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi Leader Member Exchange LMX dengan Employee Engagement. Selain itu, pendekatan kuantitatif digunakan karena nantinya analisis pada data-data numerik akan diolah dengan metode statistika Azwar, 2012.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel independen : Leader Member Exchange LMX yang memiliki 4 dimensi yaitu afeksi affection, kontribusi contribution, loyalitas loyalty, dan penghormatan profesional professional respect. 2. Variabel dependen : Employee Engagement.

C. Definisi Operasional

Definisi Operasional variabel penelitian dalam penelitian ini ialah :

1. Leader Member Exchange LMX

Leader Member Exchange LMX didefinisikan sebagai pertukaran terkait aktivitas melebihi pekerjaan resmi yang dikembangkan atasan Sumber Baru KIA Yogyakarta terhadap bawahannya, di mana bawahan yang merasa mendapat perhatian lebih dari atasan akan mendapat kualitas hubungan yang tinggi. Sedangkan bawahan yang merasa hubungannya dengan atasan dibatasi hubungan kerja formal, maka ia akan memiliki kualitas hubungan yang rendah. Variabel Leader Member Exchange LMX akan diukur menggunakan skala yang melibatkan empat dimensi utama LMX, yaitu : a. Afeksi affection Afeksi adalah kepedulian antara atasan dan bawahan yang saling mempengaruhi satu sama lain berdasarkan pada daya tarik interpersonal, sehingga terbentuk hubungan pribadi yang saling bermanfaat antara atasan dengan bawahan, misalnya persahabatan. b. Kontribusi Contribution Kontribusi merupakan persepsi karyawan tentang kegiatan yang berorientasi pada tugas di tingkat tertentu antara atasan dengan bawahan untuk mencapai tujuan bersama. c. Loyalitas Loyalty Loyalitas merupakan ekspresi dan ungkapan yang mendukung penuh tujuan dan karakter pribadi anggota lainnya dalam hubungan timbal balik antara pimpinan dan bawahan. d. Penghormatan profesional professional respect Penghormatan profesional merupakan persepsi terhadap integritas dan ketrampilan seseorang yang dikomunikasikan dengan mengungkapkan kekaguman, membuat komentar terhadap orang lain, atau meminta saran dari orang lain. Semakin tinggi skor tiap dimensi pada skala Leader Member Exchange LMX yang diperoleh, menandakan bahwa semakin tinggi pula Leader Member Exchange LMX yang dimiliki karyawan pada tiap dimensinya. Hal tersebut menunjukkan juga bahwa karyawan semakin mempersepsi hubungannya dengan atasan sebagai hubungan yang berkulitas tinggi. Di sisi lain, semakin rendah skor tiap dimensi pada skala Leader Member Exchange LMX yang diperoleh, menandakan bahwa semakin rendah pula Leader Member Exchange LMX yang dimiliki karyawan pada tiap dimensinya. Hal tersebut menunjukkan juga bahwa karyawan semakin mempersepsi hubungannya dengan atasan sebagai hubungan yang berkulitas rendah.

2. Employee Engagement

Employee Engagement didefinisikan sebagai tingkat keterlibatan, kepuasan, dan antusiasme karyawan Sumber Baru KIA Yogyakarta mengenai pekerjaannya dan organisasi, sehingga karyawan memiliki gairah dalam pekerjaannya dan merasakan hubungan yang dalam dengan perusahaannya. Variabel employee engagement akan diukur menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti mencakup aspek-aspek, sebagai berikut : a. Semangat Vigor Vigor merupakan tingginya energi yang diberikan saat bekerja, ketahanan dalam menghadapi pekerjaan, kemauan untuk mencurahkan usaha dalam pekerjaan, serta ketekunan saat menghadapi kesulitan dalam bekerja. b. Dedikasi Dedication Dedication merupakan rasa bermakna dan antusiasme terhadap pekerjaan, serta inspirasi, kebanggaan, dan tantangan yang didapat dari pekerjaan. c. Penghayatan Absorption Absorption merupakan konsentrasi dan atensi penuh yang diberikan seseorang dalam pekerjaannya. Semakin tinggi skor total pada skala employee engagement yang diperoleh subjek menandakan bahwa semakin tinggi juga employee engagement yang dimiliki subjek tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala employee engagement yang diperoleh subjek, menandakan bahwa semakin rendah juga employee engagement yang dimiliki subjek tersebut.

D. Sampel Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan di Sumber Baru KIA Yogyakarta yang minimal sudah bekerja selama 1 tahun. Subjek yang dipilih merupakan karyawan Sumber Baru KIA Yogyakarta karena karyawan yang bekerja di perusahaan ini mayoritas sudah bekerja lebih dari 1 tahun dan menjadi karyawan tetap, serta diasumsikan bahwa karyawan-karyawan tersebut sudah cukup engaged dengan pekerjaannya. Selain itu, peneliti tinggal di Yogyakarta, sehingga memudahkan akses dalam pengambilan data penelitian. Teknik pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Pada purposive sampling, subjek dipilih bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas tujuan tertentu Arikunto, 2006. Subjek yang dipilih merupakan karyawan yang memenuhi kriteria sudah bekerja minimal 1 tahun di Sumber Baru KIA Yogyakarta dan telah menjadi karyawan tetap.

E. Metode dan Alat Pengambilan Data

Variabel LMX dalam penelitian ini akan diukur menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti mengacu pada teori yang telah dikemukakan oleh Dienesch dan Liden dalam Harris, 2004 dengan melibatkan empat dimensi utama LMX, yaitu afeksi affection, kontribusi contribution, loyalitas loyalty, dan penghormatan profesional professional respect. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang terdiri atas 40 item. Subjek diminta memilih salah satu jawaban dari empat pilihan jawaban yang tersedia. Variasi pilihan jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat pada tabel 2, sebagai berikut : Tabel 2 Pemberian Skor pada Skala Leader Member Exchange LMX Item Favorable Item Unfavorable Sangat Tidak Setuju STS 1 Sangat Tidak Setuju STS 4 Tidak Setuju TS 2 Tidak Setuju TS 3 Setuju S 3 Setuju S 2 Sangat Setuju SS 4 Sangat Setuju SS 1 Rancangan item yang dibuat peneliti untuk Skala Leader Member Exchange LMX dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut : Tabel 3 Blue Print Skala Leader Member Exchange LMX Sebelum Seleksi Item Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah Afeksi 12,5 1, 9, 17, 25, 33 12,5 8, 16, 24, 32, 40 25 10 item Kontribusi 12,5 7, 15, 23, 31, 39 12,5 2, 10, 18, 26, 34 25 10 item Loyalitas 12,5 3, 11, 19, 27, 35 12,5 6, 14, 22, 30, 38 25 10 item Penghormatan Profesional 12,5 5, 13, 21, 29, 37 12,5 4, 12, 20, 28, 36 25 10 item Total 100 40 item Variabel employee engagement dalam penelitian ini akan diukur menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti mengacu pada teori Schaufeli 2004. Skala employee engagement terdiri dari 42 item yang mencakup aspek Vigor, Dedication, dan Absorption. Subjek diminta memilih salah satu jawaban dari empat pilihan jawaban yang tersedia. Variasi pilihan jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat pada tabel 4, sebagai berikut : Tabel 4 Pemberian Skor pada Skala Employee Engagement Item Favorable Item Unfavorable Sangat Tidak Setuju STS 1 Sangat Tidak Setuju STS 4 Tidak Setuju TS 2 Tidak Setuju TS 3 Setuju S 3 Setuju S 2 Sangat Setuju SS 4 Sangat Setuju SS 1 Rancangan item yang dibuat peneliti untuk Skala Employee Engagement dapat dilihat pada tabel 5, sebagai berikut : Tabel 5 Blue Print Skala Employee Engagement Sebelum Seleksi Item Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Vigor 16,67 1, 7, 13, 19, 25, 31, 37 16,67 4, 10, 16, 22, 28, 34. 40 33,3 14 item Dedication 16,67 5, 11, 17, 23, 29, 35, 41 16,67 2, 8, 14, 20, 26, 32, 38 33,3 14 item Absorption 16,67 3, 9, 15, 21, 27, 33,39 16,67 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42 33,3 14 item Total 100 42 item

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur