Paradigma Pedagogi Reflektif Penjelasan Teori

terorganisasikan didalam pikirannya sehingga adanya konsep ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

2. Paradigma Pedagogi Reflektif

a. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kata paradigma berarti suatu kerangka berpikirmodel dari teori ilmu pengetahuanperubahan model. Dalam hal ini paradigma yang dimaksud adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran. Pedagogi merupakan suatu cara seorang pendidik menemani peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kepribadiannya Subagya, 2010. Adapun reflektif adalah proses kegiatan untuk mencermatimenangkap makna dan nilai-nilai yang esensial dari apa yang dipelajaridialami proses pembatinan untuk dapat menemukan kaitan antara apa yang dipelajari aspek pengetahuan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang pada akhirnya implikasinya adalah menghargai proses pencarian terus menerus untuk memperjuangkan kebenaran dan kebebasan. Berdasarkan pengertian dari masing-masing point maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan PPR merupakan suatu pendekatan atau model pembelajaran yang menekankan kegiatan refleksi dalam rangka menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan dimana nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan sikap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau tindakan Tim PPR SD Kanisius, 2009. Kekhasan dari PPR ini adalah meningkatkan competence, conscience, dan compassion 3C. Adapun pengertian dari competence, conscience, dan compassion akan dijabarkan sebagai berikut. Competence merupakan penguasaan kompetensi secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif Subagya, 2010 dalam hal ini kemampuan untuk menyelesaikan soal cerita dalam pelajaran matematika. Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hari nurani Subagya, 2010. Kemampuan afektif ini untuk menentukan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Misalnya, ketelitian dalam mengerjakan soal-soal dalam pelajaran matematika. Compassion merupakan aspek psikomotorik berupa tindakan konkret maupun batin disertai bela rasa bagi sesama Subagya, 2010. Misalnya, kesediaan bekerja sama dalam kelompok dengan senang hati. b. Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Berikut ini adalah langkah-langkah PPR Subagya, 2010 meliputi konteks, pengalaman, refleksi dan aksi dan evaluasi. a. Konteks Secara sederhana konteks dapat dikatakan sebagai kesiapan peserta didik dalam belajar. Konteks meliputi keadaan atau situasi yang mempengaruhi baik buruknya peserta didik dalam proses belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Pengalaman

Menurut Ignatius, pengalaman berarti menganyam sesuatu hal dalam batin. Istilah pengalaman ini dipakai untuk menunjuk pada suatu kegiatan baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dalam langkah ini peserta didik mengalami suatu kegiatan pembelajaran kemudian diminta untuk melakukan penyelidikan dan analisis. Pengalaman ini tidak berhenti pada hal yang bersifat intelektual akan tetapi juga pada kognitif, afektif, dan psikomotorik. Adanya ketiga ranah ini sangat penting dalam proses perkembangan peserta didik. c. Refleksi Kegiatan refleksi ini didasarkan pada pengalaman pembelajaran yang diperoleh. Dari berbagai pengalaman pembelajaran tersebut, peserta didik diharapkan dapat meninjau kembali apa yang telah diperolehnya. Hal ini sama halnya dengan menemukan sesuatu yang bermakna dari kegiatan atau pengalaman pembelajaran yang telah dilakukan. d. Aksi Aksi merupakan tekad atau niat atau hal yang akan dan dapat segera dilakukan setelah merefleksikan diri. Adanya aksi ini sebagai perwujudan dari refleksi.

e. Evaluasi

Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Caranya adalah dengan memperhitungkan umur, bakat, kemampuan, dan tingkat perkembangan pribadi peserta didik. Hal ini akan membuat hubungan pendidik dan peserta didik semakin akrab karena harus melakukan pendekatan untuk melakukan evaluasi tersebut. Selain itu dapat peserta didik pun dapat mengetahui secara menyeluruh perkembangan kepribadiannya.

3. Teori Van Hiele

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Implementasi perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang mengakomodasi teori van Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2015/2016.

0 1 217

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran limas dengan teori van Hiele pada kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2015/2016.

0 3 324

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi teori van Hiele pokok bahasan balok di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 369

Implementasi perangkat pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada materi balok yang mengakomodasi teori van hiele di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 250

Implementasi paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran keterampilan berdiskusi siswa kelas VIII SMP N 8 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 4 175

Pengembangan perangkat pembelajaran mengakomodasi teori van hiele materi bangun ruang sisi datar dengan pendekatan saintifik pada siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang.

0 9 258

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 15 256

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta

0 29 531