1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari enam bagian, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi
produk yang dikembangkan.
A. Latar Belakang Masalah
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, danatau latihan, yang
berlangsung di dalam sekolah atau luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan siswa agar dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan
hidup secara tepat di masa mendatang Mudyahardjo, 2006: 11. Jadi, mutu pendidikan harus selalu ditingkatkan.
Media pembelajaran dianggap mampu meningkatkan mutu pendidikan. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu proses
belajar mengajar serta berfungsi memperjelas informasi yang akan disampaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik Kustandi, 2011: 9. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan semakin
banyak. Hal ini mendorong pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Salah satunya penggunaan media ICT Information and Communication
Technology untuk menciptakan suasana penyampaian materi yang lebih menyenangkan bagi siswa. Dengan media ICT siswa dapat dengan mudah
menyajikan suatu informasi, menyelesaikan tugas dengan cepat dan automatik, dan mengakses maupun menangani informasi. Siswa juga tidak harus berada
dalam lingkup sekolah untuk mengakses informasi media ini Muijs David, 2008: 348-351.
Sekolah Dasar SD adalah salah satu tingkat pendidikan yang harus ditempuh oleh warga negara Indonesia. Dalam satuan pendidikan sekolah dasar,
siswa harus menempuh enam tahun yang berawal dari kelas satu hingga kelas enam. Beberapa pelajaran yang diajarkan pada saat sekolah dasar yaitu Ilmu
Pengetahuan Alam IPA, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, Agama, Bahasa Indonesia, PKn, Komputer, Olahraga, Bahasa Daerah, dan Kesenian.
Salah satu mata pelajaran yang menggunakan media pembelajaran adalah Ilmu Pengetahuan Alam IPA. IPA merupakan ilmu yang melatih siswa untuk
mencari tahu alam secara sistematis. IPA bukan hanya penguasaan tentang pengetahuan yang berupa fakta, konsep, dan prinsip melainkan merupakan suatu
proses penemuan. IPA mempelajari semua benda yang terdapat di alam semesta yang dapat diamati oleh indra manusia baik benda mati maupun benda hidup,
dengan pembelajaran IPA siswa diharapkan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta menerapkan dalam kehidupan nyata Depdiknas, 2006: 4.
Untuk mendukung gagasan, penulis melakukan wawancara terhadap empat guru sekolah dasar di Ambarawa dan Semarang. Dalam wawancara tersebut
peneliti menanyakan tentang tiga aspek, yaitu 1 media yang digunakan saat mengajar, 2 media berbasis ICT, dan 3 metode inkuri. Dari hasil wawancara
tersebut diketahui bahwa guru masih menggunakan metode teacher centered dan belum menggunakan media yang beragam dalam pembelajaran IPA pokok
bahasan pernapasan manusia. Selain itu, menurut guru perlu adanya media yang beragam untuk menambah ketertarikan siswa dalam proses belajar pelajaran IPA.
Data yang diperoleh dari wawancara tersebut menunjukkan bahwa media berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan
pernapasan manusia sangat dibutuhkan oleh siswa. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan media pembelajaran untuk mata pelajaran IPA. Peneliti
mengambil judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Inkuiri pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Pokok Bahasan Pernapasan Manusia”.
B. Rumusan Masalah