Pembahasan Produk yang Dihasilkan

Setelah siswa menggunakan produk multimedia, siswa diminta untuk mengisi angket. Ringkasan isian angket disajikan lampiran 14. Dari hasil persentase hasil uji coba lapangan utama, dapat diketahui bahwa pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, dan 10 memperoleh prosentase 100 yang berarti bahwa kesepuluh siswa setuju dengan setiap pernyataan yang diberikan. Pernyataan nomor lima sebanyak dua siswa 20 setuju dengan penyataan mengenai suara video yang dapat didengar dengan baik dikarenakan speaker pada komputer mereka dapat berfungsi dan sebanyak delapan siswa 80 menjawab sebaliknya dikarenakan speaker pada komputer mereka tidak berfungsi dengan baik.

B. Pembahasan

1. Pembahasan Produk yang Dihasilkan

Telah ditulis di Bab I bahwa tujuan penelitian pengembangan adalah menghasilkan produk pembelajaran Soenarto, 2005:1. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah media yang dituangkan dalam bentuk CD Compact Disk dan diberi judul Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Inkuiri pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Pokok Bahasan Pernapasan Manusia. Komponen-komponen produk telah dipaparkan pada hasil penelitian. Penelitian pengembangan disebut juga penelitian dan pengembangan R D, singkatan dari Research Development yang mengandung makna research-based deveploment, artinya, pengembangan berdasarkan atau berbasis penelitian Borg Gall 1983: 772. Pengembangan multimedia ini berdasarkan penelitian kecil berupa studi eksplorasi di SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang. Studi eksplorasi merupakan salah satu dari 5 tahap pengembangan. Ke lima tahap ini merupakan penyederhanaan dari 10 tahap yang disarankan oleh Borg Gall dalam Soenarto, 2005: 8. a. Studi Eksplorasi Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan studi eksplorasi. Peneliti memahami SK, KD, indikator, dan materi pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia. Siswa kelas V di SD PL Don Bosko memiliki karakteristik aktif, tertarik dalam hal gadget dilihat dari sebagian siswa membawa hp ke sekolah. Saat melakukan pengajaran guru nampak belum menggunakan media dan terlihat berpusat pada guru teacher centered. Di SD PL Don Bosko Semarang memiliki Laboratorium komputer dan cukup banyak unit komputer yang dimiliki, sekitar 45 unit komputer. Laboratorium komputer digunakan oleh siswa kelas satu sampai enam, bahkan siswa TK PL Don Bosko juga menggunakannya. Peneliti melakukan wawancara pra penelitian untuk memperkuat studi eksplorasi. Wawancara tersebut mencangkup tiga aspek, yaitu 1 media yang digunakan guru, 2 media berbasis ICT, dan 3 metode Inkuiri. wawancara dilakukan kepada kepada 4 guru kelas V di Ambarawa dan Semarang. Hasil wawancara yang peneliti dapatkan 100 guru menjawab sering menggunakan media saat mengajarkan media pernapasan, 100 guru menjawab menggunakan media botol balon peraga paru-paru saat mengajarkan materi pernapasan manusia, 75 guru menjawab media berbasis ICT membantu siswa dalam menerima pembelajaran dan 25 menjawab bahwa media ini diperlukan namun pengaplikasiannya susah dikarenakan lab komputer yang tidak memadai, 100 guru menjawab mereka memiliki media berbasis ICT, 75 guru menjawab mereka menggunakan metode ceramah dan 25 menjawab menggunakan metode eksperimen, 75 menjawab menggunakan metode ceramah dikarenakan kebiasaan dalam pengajaran dan 25 menjawab karena dalam IPA banyak yang bisa menggunakan metode eksperimen, 75 guru menjawab tidak sering dalam arti mereka menggunakan metode ceramah terus-menerus dan 25 guru lainnya menjawab sering menggunakan metode lainnya, 100 guru menjawab tidak pernah menggunakan metode inkuiri. 100 guru tidak bisa menjawab dengan benar langkah-langkah dalam metode inkuiri. Seperti telah diuaraikan sebelumnya, berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan di kelas V, diperoleh informasi tentang Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD dan Indikator dari mata pelajaran IPA pokok bahasan Pernapasan Manusia. Berdasarkan analisis dari pokok bahasan ini, pembelajarannya akan lebih baik jika disediakan animasi untuk menunjukkan proses jalannya pernapasan dari hidung menuju ke paru-paru dan kemudian kembali ke hidung. Untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memperjelas proses pernapasan juga dibutuhkan video fenomena tentang manusia sedang bernapas. Selain animasi dan video, juga diperlukan teks dan gambar. Gambar sangat diperlukan untuk menunjukkan komponen-komponen pernapasan, sedangkan teks diperlukan untuk memberi nama dan menjelaskan fungsi dari setiap komponen. Setelah materi pernapasan tersusun, terlihat bahwa materi ini dapat disajikan dengan pendekatan inkuiri dengan harapan siswa aktif berpikir dan aktif mencari sumber belajar. Oleh karena, media yang dibuat mengikuti alur pendekatan inkuiri, yaitu: penayangan fenomena, pengajuan masalah, perumusan hipotesis, dan pegujian hipotesis berdasarkan telaah terhadap sumber belajar. Dari hasil obesrvasi dan wawancara, juga diperoleh informasi bahwa siswa maupun guru senang menggunakan media berbasis komputer dalam pembelajaran. Informasi lainnya, situasi dan kondisi di sekolah ini sangat mendukung, hal ini ditunjukkan dengan tersedianya laboratorium komputer untuk pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa media yang dibutuhkan dalam pembelajaran Pernapasan Manusia adalah media yang yang memuat text, gambar, animasi, video, audio, sumber belajar yang lengkap, dan latihan. Animasi terutama dibutuhkan untuk menunjukkan aliran udara yang melewati hidung, tenggorokan, dan paru-paru dalam Azmiyawati, 2008: 2-5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Media yang dibuat ini telah memenuhi ketentuan tentang tujuan pembuatan media menurut Sanaky 2015: 5, yaitu: 1 Mempermudah proses pembelajaran di dalam kelas. 2 Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. 3 Menjaga relevansi antara materi dengan tujuan pembelajaran. 4 Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memang menjadi lebih mudah karena siswa bisa belajar mandiri jika diperlukan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Efisiensi pembelajaran jelas tercapai asalakan tidak ada gangguan pada komputer. Relevansi antara tujuan dengan materi sangat terjaga karena materi sudah dikemas dengan seksama dan melalui validasi. Demikian juga tentang konsentrasi siswa, lebih terfokus dan mengurangi kebosanan dengan adanya animasi, video, gambar, dan teks. Ditinjau dari pembelajaran pendekatan inkuiri, media yang dibuat telah menyediakan 4 tahapan, yaitu: penayangan fenomena, perumusan masalah, pengajuan hipotesis, dan pengujian hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.12 Tombol sesuai Metode Inkuiri Terimbing Karena pendekatan yang digunakan adalah inkuiri terbimbing maka pada bagian masalah sudah dilengkapi dengan seperangkat pertanyaan-pertanyaan Banchi Bell 2008: 26-27. Secara implisit langkah-langkah yang termuat dalam media ini sesuai langkah-langkah inkuiri menurut Sanjaya 2006: 200-203, yaitu: 1 Orientasi, pada tahap ini guru mempersiapkan siswa untuk menerima pembelajaran dan mengajak siswa berfikir memecahkan masalah. 2 Merumuskan masalah, tahap ini siswa diberikan persoalan atau permasalahan untuk berfikir memecahkan teka-teki. 3 Merumuskan hipotesis, tahap ini mengajak siswa menjawab sementara tentang permasalahan yang sedang dikaji dan diuji kebenarannya. 4 Mengumpulkan data, pada tahap ini siswa beraktivitas untuk menjaring informasi yang dibutuhkannya untuk menguji hipotesis. Peranan guru yaitu mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berfikir rasional. 5 Menguji hipotesis, tahap dimana siswa menentukan jawaban yang diterima sesuai data atau informasi yang diperoleh dari pengumpulan data. Hal terpentingnya adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Kebenaran tersebut tidak hanya berdasarkan argumentasi melainkan harus didukung data yang diperoleh dan dapat dipertanggung jawabkan. 6 Merumuskan kesimpulan, siswa mendiskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Terlihat bahwa, tahap orientasi tahap 1 bersesuain dengan penayangan fenomena dan aktifitas pada media yang dibuat. Fenomena ditayangkan menggunakan video orang yang sedang bernapas dan proses terjadinya pernapasan. Tahap 2, bersesuaian dengan telah disediakannya pertanyaanya, tahap 3 bersesuaian dengan kesempatan yang diberikan kepada siswa membuat hipotesis pada kertasnya sendiri, tahap 4 bersesuaian dengan keseempatan siswa mengumpulkan data atau informasi dari sumber belajar yang telah disediakan pada media ini. Karena data atau informasi diperoleh dari sumber yang telah disediakan maka kebenaran informasi tidak hanya berdasarkan argumentasi melainkan dididukung data yang diperoleh dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. b. Pengembangan Produk Awal Langkah selanjutnya adalah merancang produk media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Setelah materi pernapasan manusia terangkum, peneliti membuat dan mengumpulkan beberapa unsur media. Peneliti membuat video yang menjelaskan tentang fungsi hidung. Saat mengumpulkan unsur media seperti gambar, audio, animasi, dan video peneliti mengambil dari BSE dan internet. Berikutnya, peneliti mulai mengembangkan media pada program Macromedia Flash dan memasukkan materi, teks, video, audio, dan animasi kedalamnya.

2. Pembahasan Hasil Validasi Ahli dan Revisi

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP BUMIJAWA

3 15 228

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ELASTISITAS KELAS XI SMA N 1 SUKOREJO

0 32 148

Pengembangan media pembelajaran berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi Peredaran Darah Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisisus Jetisdepok.

0 1 266

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT melalui macromedia flash 8 pada pembelajaran IPA pokok bahasan organ pencernaan manusia kelas V A SD Negeri Depok 1.

0 0 292

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media pembelajaran berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi Peredaran Darah Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisisus Jetisdepok

0 12 264

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT melalui macromedia flash 8 pada pembelajaran IPA pokok bahasan organ pencernaan manusia kelas V A SD Negeri Depok 1

0 0 290

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ELASTISITAS KELAS XI SMA N 1 SUKOREJO.

0 0 150

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA.

0 4 17