hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
2. Media ICT
Media  ICT  atau  multimedia  secara  sederhana  berbarti  lebih  dari  satu. Dianggap  media  ICT  jika  terdapat  paduan  atau  kombinasi  seperti  grafik,
teks, suara, video, dan animasi dalam suatu media. Seluruh penggabungan atau  kombinasi  tersebut  membutuhkan  teknologi  yang  canggih  untuk
mengoperasikannya. Teknologi canggih tersebut bisa berupa komputer atau laptop.  Media  ICT  Information  and  Communication  Technology
merupakan penggabungan beberapa informasi  dan pemanfaatan teknologi guna menyampaikan suatu informasi lainnya Kustandi, 2011: 108.
Manfaat media ICT menurut Isjoni 2008: 13-14 yaitu: a.
Presenting  information,  informasi  disampaikan  lebih  ringkas  dan  bisa kita akses dimana saja.
b. Quick  and  automatic  completion  of  routine,  memudahkan  kita  dalam
menyelesaikan tugas-tugas dengan menggunakan bantuan komputer. c.
Assessing and handling information,  internet  memudahkan kita dalam memperoleh  suatu  informasi  yang  kita  inginkan.  Selain  itu,  kita  dapat
mengetahui  peristiwa  yang  ada  di  suatu  tempat  tanpa  harus  berada  di tempat tersebut.
Dengan  demikian,  dapat  disimpulkan  bahwa  media  ICT  adalah penggabungan  beberapa  informasi  dan  pemanfaatan  teknologi  guna
menyampaikan  suatu  informasi  lainnya.  Manfaatnya  yaitu  presenting information, quick and automatic completion of routine, dan assessing and
handling information.
3. Metode Inkuiri
Metode  pembelajaran  adalah  langkah-langkah  pembelajaran,  termasuk penilaian  dalam  rencana  pembelajaran  agar  tujuan  pembelajaran  tercapai
Suyono    Hariyanto,  2012:  22.    Sanjaya dalam  Komalasari, 2011:  56 mengungkapkan  bahwa  metode  pembelajaran  adalah  suatu  cara  yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran, jadi,
metode pembelajaran adalah langkah-langkah yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
a. Pengertian Metode Inkuiri
Inkuiri berasal dari kata inquiry, yang berarti penyelidikanmeminta keterangan  dan  diterjemahkan  bebas  menjadi  siswa  diminta  untuk
mencari  dan  menemukan  sendiri  Anam,  2015:  7.  Carin  dan  Sund dalam Mulyasa, 2013: 108 mengungkapkan inquiry adalah the process
of  investigating  a  problem.  Piaget  dalam  Mulyasa,  2013:  108 sependapat dengan keduanya, mengartikan metode inkuiri adalah suatu
metode  yang  mempersiapkan  siswa  pada  situasi  untuk  melakukan eksperimen sendiri secara luas agar dapat melihat apa yang terjadi, ingin
melakukan  sesuatu,  mengajukan  berbagai  pertanyaan,  mencari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawabannya  sendiri,  mampu  menghubungkan  penemuan  yang  satu dengan yang lain, serta mampu membandingkan apa yang ditemukannya
dengan  yang  ditemukan  siswa  lainnya.  Jadi,  metode  inkuiri  adalah metode yang melibatkan siswa melakukan pengamatanpenelitian untuk
mengetahui  jawaban  atas  suatu  permasalahan  dengan  menggunakan langkah-langkah  ilmiah  seperti  mengajukan  pertanyaan,  merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Metode
ini tidak hanya mengajarkan kemampuan berfikir maupun keterampilan siswa,  melainkan  mampu  mengembangkan  sifat  ilmiah  siswa.  Dalam
metode  ini,  guru  hanya  menjadi  fasilitator  dan  siswalah  yang  aktif belajar.
Dari uraian diatas, metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang  berpusat  pada  siswa  student  centered  yang  mendorong  siswa
untuk  melakukan eskperimen, mengumpulkan dan menganalasisis  data hingga menarik kesimpulan dan guru hanyalah sebagai fasilitator.
b. Keunggulan Metode Inkuiri
Anam  2015:  15  mengungkapkan  empat  kelebihan  dari  metode inkuiri, yaitu:
1 Real life skills: siswa belajar mengenai hal-hal penting tetapi mudah
dilakukan,  siswa  tidak  hanya  ‘duduk,  diam,  dan  mendengarkan’ namun juga didorong untuk ‘melakukan’.
2 Open-ended topic: tema yang dipelajari tidak terbatas, selain itu bisa
bersumber dari mana saja seperti  buku pelajaran, pengalaman siswa atau  guru,  media  cetak,  internet,  dan  lainnya.  Sehingga  siswa  akan
belajar lebih banyak. 3
Intuitif, imajinatif, inovatif: siswa mengerahkan seluruh potensi yang dimiliknya ketika belajar, dari kreativitas hingga imajinasnya. Siswa
akan menjadi pembelajar yang aktif dan mampu berfikir out of the box. 4
Peluang melakukan penemuan: siswa memiliki peluang dikarenakan dalam  pembelajaran  melakukan  berbagai  observasi  dan  eksperimen.
Siswa sesegera mungkin akan mendapat hasil dari materi yang mereka pelajari.
c. Prinsip Metode Inkuiri
Menurut  Sanjaya  2006:  199-201  metode  pembelajaran  inkuiri memiliki lima prinsip, yaitu:
1 Berorientasi  pada  pengembangan  intelektual.  Dalam  strategi
pembelajaran inkuiri ini, bertujuan untuk pengembangan kemampuan berfikir.  Orientasi  strategi  pembelajaran  ini  selain  berorientasi  pada
hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. 2
Prinsip interaksi, diharapkan guru mampu menjadi sebagai pengatur interaksi  atau  lingkungan  bukan  sebagai  sumber  belajar.  Guru  pula
diharapkan  mampu  mengarahkan  siswanya  untuk  mengambangkan kemampuan  berfikirnya  dengan  interaksi-interaksi  yang  diberikan
guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Prinsip  bertanya,  guru  berperan  sebagai  penanya.  Dari  pertanyaan
tersebut  siswa  belajar  untuk  menemukan  jawaban.  Kegiatan menemukan jawaban tersebut merupakan bagian dari proses berfikir.
Oleh  karena  itu,  guru  dituntut  untuk  menguasai  jenis  dan  teknik bertanya.
4 Prinsip belajar untuk berpikir, belajar bukan hanya mengingat suatu
fakta melainkan suatu proses berfikir. Sehingga ketika belajar, siswa diharapkan mampu mengembangkan keseluruhan potensi otaknya.
5 Prinsip keterbukaan, belajar juga merupakan suatu proses  mencoba
berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Dalam proses tersebut, guru hendaknya bisa memberikan kesempatan kepada siswa secara terbuka
untuk membuktikan kebenaran pendapat yang diajukan siswa.
d. Jenis-Jenis Metode Inkuiri
Banchi  dan  Bell  2008:  26-27  mengklasifikasikan  metode  inkuiri menjadi 4 tahap, yaitu:
1 Confirmation Inquiry, tahap pertama ini siswa diberikan pertanyaan,
prosedur, dan hasil suatu penelitian. Tahap ini berguna ketika tujuan guru  untuk  mengulang  kembali  suatu  ide;  memperkenalkan  siswa
dengan pengalaman dari melakukan investigasi, atau untuk membuat siswa  memparktikkan  kemampuan  inkuiri,  seperti  mengoleksi  dan
merekam data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Structured  Inquiry,  pada  tahap  ini  pertanyaan  dan  prosedur  tetap
disediakan oleh guru, namun siswa masih membuat penjelasan yang didukung bukti-bukti yang telah dikumpulkannya.
3 Guided Inquiry, di tahap ini guru menyediakan pertanyaan penelitian
dan  siswa  merancang  prosedur  untuk  menguji  pengetahuan  dan menjelaskan hasil penyeledikan. Karena pada jenis inkuiri ini, siswa
lebih dilibatkan dibandingkan pada tahap sebelumnya, sehingga pada tahap ini sangat baik ketika siswa memiliki kesempatan untuk belajar
dan berlatih cara yang berbeda untuk merencanakan eksperimen dan mengumpulkan data.
4 Open Inquiry, tahap terakhir ini merupakan tahap tertinggi. Pada tahap
ini, siswa memiliki kesempatan paling murni untuk berperilaku seperti ilmuwan,  dari  membuat  pertanyaan,  merancang  dan  melaksanakan
investigasi,  serta  mengomunikasikan  hasil  penyelidikan.  Siswa membutuhkan penalaran yang paling ilmiah dan kemampuan terbaik
saat  melakukan  tahap  ini.  Banyaknya  pengalaman  dari  tiga  tahap sebelumnya,  pada  tahap  ini  siswa  akan  berhasil  melakukan  open
inquiry. Siswa dapat melakukannya ketika mereka telah menunjukkan bahwa  mereka  telah  berhasil  pada  tahap  sebelumnya  yaitu  berhasil
merancang,  mengumpulkan  dan  mengalisis  data,  serta  menarik kesimpulan dari bukti-bukti yang telah mereka kumpulkan bila diberi
pertanyaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sund dan Trowbridge dalam Mulyasa, 2013: 109 berpendapat bahwa metode inkuiri dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1 Inkuiri terpimpin guide inquiry. Pada metode ini, siswa memperoleh
pedoman  sesuai  yang  dibutuhkannya.  Beberapa  pedoman  berupa pertanyaan-pertanyaan  yang  membimbing.  Pendekatan  ini  baik
digunakan  untuk  siswa  yang  belum  berpengalaman  belajar menggunakan  metode  inkuiri  dan  guru  memberikan  bimbingan  dan
arahan. Bimbingan yang diberikan guru sedikit demi sedikit dikurangi sesuai  dengan  perkembangan  pengalaman  siswa.  Perencanaan  dan
petunjuk  tentang  cara  menyusun  dan  mencatat  data  diberikan  oleh guru.
2 Inkuiri  bebas  free  inquiry.  Siswa  melakukan  penelitian  sendiri
selayaknya seorang ilmuan. Selain itu, peserta didik diharuskan untuk dapat  mengidentifikasi  dan  merumuskan  topik  permasalahan  yang
hendak diobservasi. Dengan inquiry role approach  yang melibatkan siswa  dalam  suatu  kelompok,  setiap  anggotanya  memiliki  tugas
sebagai koordinator kelompok, pembimbing teknis, pencatat data, dan pengevaluasi proses.
3 Inkuiri  bebas  yang  dimodifikasi  modified  free  inquiry.  Siswa
memecahkan permasalahan yang diberikan guru melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered
yang  mendorong  siswa  untuk  melakukan  eksperimen,  mengumpulkan dan  menganalisis  data  hingga  menarik  kesimpulan  dan  guru  hanyalah
sebagai fasilitator. Keunggulan dari metode inkuiri adalah real life skills, open-ended  topic,  intuitif,  imajinatif,  inovatif,  dan  peluang  melakukan
penelitian. Prinsipnya yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual, prinsip  interaksi,  prinsip  bertanya,  prinsip  belajar  untuk  berfikir,  dan
prinsip keterbukaan. Tiga jenis metode inkuiri  yakni inkuiri terpimpin, inkuiri bebas, dan inkuiri bebas yang dimodifikasi.
e. Pengertian Metode Inkuiri Terbimbing
Peneliti menggunakan metode inkuiri terbimbing dikarenakan  guru menjadi  fasilitator  dan  siswa  melakukan  pengamatan  sendiri.  Metode
inkuiri  terbimbing  membiarkan  siswanya  menemukan  dan  menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, serta dibimbing secara intensif oleh
guru  Anam,  2015:  17.  Sund  dan  Trowbridge  dalam  Mulyasa,  2013: 109  mengungkapkan  metode  inkuiri  terbimbing  adalah  metode
pembelajaran  yang  siswanya  memperoleh  pedoman  sesuai  yang dibutuhkan,  pedoman  tersebut  biasanya  berupa  pertanyaan-pertanyaan
yang membimbing. Dari beberapa pendapat para ahli, pengertian metode inkuiri  terbimbing  adalah  metode  pembelajaran  yang  dilakukan  siswa
melalui suatu penyelidikan dan guru sebagai pembimbingnya.
f. Langkah-Langkah Metode Inkuiri Terbimbing
Trianto  2009:  114-115  mengungkapkan  terdapat  empat  langkah- langkah dalam pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu:
1 Merumuskan masalah
2 Mengamati atau melakukan observasi
3 Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,
bagan, tabel, dan karya lainnya 4
Mengkomunikasikan  atau  menyajikan  hasil  karya  pada  pembaca, teman sekelas, guru, atau audiensi yang lain
Menurut Sanjaya 2006: 200-203 langkah metode inkuiri terbimbing yaitu:
1. Orientasi, pada tahap ini guru mempersiapkan siswa untuk menerima
pembelajaran dan mengajak siswa berfikir memecahkan masalah. 2.
Merumuskan  masalah,  tahap  ini  siswa  diberikan  persoalan  atau permasalahan untuk berfikir memecahkan teka-teki.
3. Merumuskan  hipotesis,  tahap  ini  mengajak  siswa  menjawab
sementara  tentang  permasalahan  yang  sedang  dikaji  dan  diuji kebenarannya.
4. Mengumpulkan  data,  pada  tahap  ini  siswa  beraktivitas  untuk
menjaring  informasi  yang  dibutuhkannya  untuk  menguji  hipotesis. Peranan  guru  yaitu mengajukan pertanyaan  yang mendorong siswa
untuk berfikir rasional. 5.
Menguji  hipotesis,  tahap  dimana  siswa  menentukan  jawaban  yang diterima sesuai data atau informasi yang diperoleh dari pengumpulan
data. Hal terpentingnya adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Kebenaran tersebut tidak hanya berdasarkan
argumentasi  melainkan  harus  didukung  data  yang  diperoleh  dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan  kesimpulan,  siswa  mendiskripsikan  temuan  yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Dari  pendapat  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  metode  inkuiri
terbimbing adalah metode pembelajaran yang dilakukan siswa melalui suatu penyelidikan  dan  guru  sebagai  pembibingnya.  Langkah-langkah  dalam
pembelajaran  ini  adalah  orientasi,  merumuskan  masalah,  merumuskan hipotesis,  mengumpulkan  data,  menguji  hipotesis,  dan  merumuskan
kesimpulan.
4. Hakikat IPA
a. Pengertian IPA
Sains  atau  IPA  adalah  ilmu  pengetahuan  yang  sistematis  yang mempelajari  tentang  alam  dan  dunia  fisik;  pengetahuan  sistematis
diperoleh dari observasi, penelitian, dan percobaan yang mengarah pada penentuan  sifat  dasar  atau  prinsip  suatu  pengetahuan  yang  sedang
diselidiki,  dipelajari,  dan  sebagainya  KBBI,  2008:  1202.  Menurut Kuswana 2012: 223 IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
fenomena  alam  termasuk  kehidupan  biologis.  Winaputra  dalam Samatowa,  2011:  3  menyatakan  bahwa  IPA  tidak  hanya  kumpulan
pengetahuan  tentang  benda  atau  makhluk  hidup,  tetapi  memerlukan kerja,  cara  berfikir,  dan  cara  untuk  memecahkan  suatu  masalah.  Dari
pengetian diatas, IPA adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala  alam  sekitar  yang  meliputi  benda,  makhluk  hidup,  dan
alam  sekitar  serta  menggunakan  metode  ilmiah.  Materi  IPA  yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pernapasan manusia.
b. Materi Pernapasan Manusia
1 Alat pernapasan manusia
Bernapas  adalah  kegiatan  menghirup  udara  dan  mengeluarkan udara.  Udara  yang  mengandung  berbagai  komponen  gas,  salah
satunya  adalah  oksigen  O
2
.  Oksigen  inilah  yang  diperlukan  oleh tubuh.  Oksigen  masuk  ke  dalam  tubuh  melalui  pernapasan.
Selanjutnya, pernapasan menghasilkan karbon dioksida CO
2
yang dikeluarkan  dari  dalam  tubuh.  Bernapas  menggunakan  alat-alat
pernapasan. Apa saja alat-alat pernapasan itu? a
Hidung Hidung  merupakan  tempat  keluar  masuknya  udara
pernapasan. Udara masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung.  Di  dalam  rongga  hidung  terdapat  rambut  hidung  dan
selaput  lendir.  Rambut  hidung  dan  selaput  lender  berfungsi menyaring  udara  yang  masuk  agar  bebas  dari  debu  dan  kuman.
Dengan demikian, udara yang kita hirup bersih dari kotoran, debu, maupun kuman penyakit. Di dalam hidung, udara juga mengalami
penyesuaian suhu dan kelembapan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Tenggorokan Trakhea
Udara  pernapasan  dari  hidung  turun  ke  tenggorokan trakhea.  Tenggorokan  merupakan  sebuah  saluran  yang
panjangnya kira-kira 9 cm. pada tenggorokan terdapat bulu-bulu halus.  Bulu-bulu  halus  berfungsi  menyaring  udara  dari  kotoran
yang masih dapat lolos ke tenggorokan. Ujung trakhea bercabang menjadi dua bagian. Cabang-cabang ini disebut bronkus. Bronkus
kanan  menuju  paru-paru  kanan  sedangkan  bronkus  kiri  menuju paru-paru kiri.
c Paru-paru
Paru-paru  terdapat  di  dalam  rongga  dada  di  atas  diafragma. Diafragma  adalah  sekat  antara  rongga  dada  dan  rongga  perut.
Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru  kiri  terdiri  dari  dua  gelambir.  Paru-paru  kanan  terdiri
dari  tiga  gelambir.  Paru-paru  dibungkus  oleh  selaput  paru-paru yang disebut pleura.
Di  dalam  paru-paru  terdapat  cabang-cabang  bronkus  yang disebut  bronkiolus.  Bronkiolus  juga  memiliki  percabangan  yang
jumlahnya  sangat  banyak.  Cabang-cabang  tersebut  sangat  halus dan tipis. Tiap-tiap  ujung cabang membentuk kantung berdinding
tipis yang disebut alveolus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alveolus  merupakan  gelembung  yang  sangat  tipis. Gelembung  tersebut  diselimuti  pembuluh  kapiler  darah.  Pada
alveolus terjadi pertukaran gas O
2
dan CO
2
.
2 Sistem pernapasan manusia
Masuknya O
2
dan keluarnya CO
2
pada saluran pernapasan terjadi pada saat berlangsungnya proses pernapasan. Proses-proses ini diatur
oleh oto diagfragma dan oto di antara tulang rusuk. Pada  saat  menarik  napas  otot  diagfragma  mengerut.  Akibatnya,
diagfragma mendatar, rongga dada membesar, dan udara masuk paru- paru.  Selain  itu,  paru-paru  dapat  pula  terisi  udara  dengan
mengerutnya  otot  antar  tulang  rusuk.  Otot  antar  tulang  rusuk  yang mengerut menyebabkan rongga dada membesar dan udara masuk ke
dalam paru-paru. Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru- paru disebut inspirasi.
Pada  saat  menghebuskan  napas,  otot  diagfragma  dan  otot  antar tulang rusuk mengendur. Akibatnya, rongga dada mengecil dan paru-
paru  mengempis  sehingga  CO
2
dalam  paru-paru  terdorong  keluar. Proses tersebut merupakan proses ekspirasi.
3 Gangguan pada alat pernapasan manusia
Proses pernapasan dapat terganggu jika ada salah satu pernapasan mengalami  gangguan.  Gangguan  tersebut  dapat  disebabkan  oleh
kuman dan polusi udara. Beberapa gangguan maupun penyakit pada alat pernapasan sebagai berikut:
a Influenza flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus.
Orang  yang  terserang  flu  akan  mengalami  demam,  menggigil, batuk,  sakit  kepala,  bersin-bersin,  serta  nyeri  punggung.  Lender
yang keluar dari hidung menutup lubang hidung, sehingga lubang udara terhalang masuk dan mengganggu pernapasan.
b Sesak nafas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang
tercemar oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah, kendaraan  bermotor,  dan  rokok.  Selain  asap,  debu  juga  dapat
mengakibatkan sesak napas. c
Asma  yaitu  gangguan  pernapasan  karena  penyempitan  saluran pernapasan.  Penyebab  penyempitannya  adalah  udara  yang
tercemar  oleh  asap  dan  debu,  udara  yang  terlalu  dingin,  dan keadaan penderita yang stress dan tertekan emosi.
d Radang  paru-paru  karena  bakteri  Tuberkulosis.  Radang  yang
disebabkan oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru. e
Bronkitis yaitu adanya perangan pada batang tenggorok bronkus f
Polip  merupakan  penyempitan  saluran  pernapasan  akibat terjadinya pembengkakan kelenjar limfa.
Materi  IPA  pada  penelitian  ini  membahas  tentang  alat  pernapasan manusia, sistem pernapasan manusia, dan gangguan pada alat pernapasan
manusia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Perkembangan  adalah  proses  perubahan  pada  individu  atau organisme, baik fisik maupun psikis menuju kedewasaan atau kematangan
yang  berlangsung  secara  sistematis,  progresif,  dan  berkesinambungan Yusuf,  2011:  1.  Perkembangan  peserta  didik  merupakan  bagian  dari
pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan Izzaty, 2008: 4. Piaget  dalam  Trianto,  2009:  29  mengelompokkan  tahap
perkembangan  kognitif  anak  menjadi  empat  tahap,  yaitu:  1  tahap sensorimotor 0-2 tahun, 2 tahap praoperasional 2-7 tahun, 3 tahap
operasi  kongkret  8-11  tahun,  dan  4  tahap  operasi  formal  diatas  11 tahun. Berdasarkan penggolongan menurut Piaget, siswa kelas V SD yang
rata-rata berumur 11 tahun tergolong pada tahap operasional kongkret yaitu pada  usia  7-11  tahun.  Pada  tahap  ini,  siswa  sudah  mulai  berpikir  secara
logis  Suparno,  2001:  69.  Siswa  juga  sudah  menggunakan  aturan  yang jelas  dan  logis.  Meskipun  sudah  berpikir  maju,  namun  siswa  tetap
membutuhkan  benda  nyata  untuk  membantu  mereka  memahami  suatu persoalan.  Proses  belajar  akan  lebih  bermakna  jika  belajar  dari  hal-hal
kongkret sekitar dibandingkan belajar dari hal abstrak.  Ingatan siswa akan proses  belajar  juga  akan  lebih  lama  dikarenakan  pembelajaran  tersebut
bermakna baginya. Berdasarkan  konsep  perkembangan  menurut  Piaget,  siswa  kelas  V
tergolong pada tahap operasional kongkret. Tahap kongkret memiliki ciri- ciri sebagai berikut: 1 sudah menggunakan aturan yang jelas dan logis,
dan  2  siswa  tetap  membutuhkan  benda  nyata  untuk  membantu  mereka memahami  suatu  persoalan.  Siswa  kelas  V  menjadi  objek  sasaran
penggunaan media berbasis ICT dan inkuiri. Dengan media ini diharapkan terbantu dalam memahami mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan
manusia.  Sementara  dengan  metode  inkuiri  diharapkan  siswa  mampu meengingat pengetahuan yang didapatnya dari “learning by doing”.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa  penelitian  terdahulu  yang  relevan  dengan  penelitian  ini, dipaparkan sebagai berikut:
Isa 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan  Multimedia  Menggunakan  Metode  Inkuiri  Terbimbing  untuk
Meningkatkan  Minat  dan  Pemahaman  Siswa ”.  Tujuan  penelitian  ini  adalah
mengetahui  minat  dan  pemahaman  siswa.  Isa  melakukan  penelitian  tindakan kelas  yang  dilakukan  dalam  2  siklus.  Setiap  siklus  meliputi  tahapan
perencanaan,  pelaksanaan,  pengamatan,  dan  refleksi.  Penelitian  dilaksanakan pada kelas X SMA 14 Semarang. Objek penelitiannya adalah siswa kelas X-1
SMA 14 Semarang  yang berjumlah 40 orang  yang terdiri dari 21 siswa putri dan 19 siswa putra. Data hasil belajar kognitif didapat dari tes, sedangkan minat
belajar siswa didapat dari lembar kuesioner. Pada siklus II, peningkatan rerata hasil  belajar  siswa  cukup  signifikan  karena  secara  individu  siswa  yang
mencapai ketuntasan meningkat dari 13 siswa menjadi 38 siswa. pada siklus I, siswa yang dinyatakan tidak paham mencapai 60 dan meningkat menjadi 5