Uji Asumsi ANALISIS DATA PENELITIAN

utama yang dapat mempengaruhi motivasi kerja yaitu upah yang baik, apresiasi yang memuaskan dari perusahaan, keamanan dalam bekerja, maupun adanya perkembangan karir. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Hafiza, Shah, dan Jamsheed, 2011; Arshad, Safdar, Din, dan Ellahi, 2012; Al Zoubi, 2012 yang menyatakan bahwa salah satu bentuk strategi organisasi untuk meningkatkan motivasi kerja adalah dengan adanya pemberian gaji, tunjangan, jaminan kesehatan, dan juga pemberian insentif. Dari hasil uji one sample t-test pada variabel persepsi terhadap kompensasi, hasil menunjukkan bahwa skor mean empirik lebih besar daripada skor mean teoritik 53,82 45. Hal ini berarti bahwa subjek memiliki persepsi terhadap kompensasi yang positif. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan subjek memiliki persepsi terhadap kompensasi yang mana sejauh ini besaran kompensasi yang mereka terima sudah mencukupi, subjek merasa senang bahwa semua kebutuhannya terpenuhi, dan juga subjek menjadi fokus akan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dari salah seorang guru yang merasa bahwa besaran kompensasi yang diterima sudah dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya. Oleh karena itu, skor mean empirik pada variabel motivasi kerja juga lebih tinggi daripada skor mean teoritiknya 32,3325. Hal tersebut menunjukkan bahwa, para guru yang bekerja di SLB Negeri 01 Bantul, Yogyakarta memiliki motivasi kerja yang tinggi oleh karena persepsi mereka yang positif terhadap kompensasi yang diterima. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja pada guru SLB Negeri 01 Bantul Yogyakarta. Akan tetapi, penelitian ini tidak terlepas dari beberapa kelemahan dan kekurangan. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini kurang mengetahui atau memahami mengenai pengertian dari kompensasi itu sendiri. Kompensasi dalam hal ini tidak hanya mengenai gaji saja, akan tetapi lebih kepada kompensasi secara mendetail yang meliputi tunjangan, bonus, komisi , dan juga dapat berupa pujian atau penghargaan dari atasan. Hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab mengenai kesesuaian alat ukur tersebut yang tidak mengukur apa yang seharusnya diukur. Selain itu, pemilihan subjek dengan menggunakan guru-guru negeri akan kurang sesuai dengan hasil yang nantinya diharapkan. Hal tersebut dikarenakan, para guru negeri secara tidak langsung mereka sudah mengetahui konsekuensi ketika menjadi seorang guru negeri. Dari segi kompensasi yang diterima, sistem pemberian kompensasi sudah diatur dari pemerintah dengan jumlah yang sudah ditetapkan sesuai dengan golongan pada masing-masing guru. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan untuk lebih cermat dalam pemilihan subjek yang hendak digunakan sebagai subjek penelitiannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis persepsi terhadap kompensasi dan motivasi kerja menggunakan Spearman diperoleh p=0,000 0,05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,584. Apabila nilai Sig. 0,05 maka hipotesis diterima, sebaliknya apabila nilai Sig. 0,05 maka hipotesis ditolak. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Semakin positif persepsi guru terhadap kompensasi yang diterima, maka semakin tinggi motivasi kerja para guru. Sebaliknya, semakin negatif persepsi guru terhadap kompensasi yang diterima, maka semakin rendah motivasi kerja para guru.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja pada guru SLB Negeri 01 Bantul. Akan tetapi, dalam penelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya. Pertama, di dalam skala penelitian terdapat beberapa istilah yang mungkin sulit dipahami oleh para guru, seperti istilah kompensasi. Bagi orang awam istilah kompensasi sepertinya kurang begitu menjelaskan secara gamblang. Bagi mereka istilah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Luwes Gading.

0 6 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KETERLIBATAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KETERLIBATAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 6 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 3 23

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

2 9 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI Hubungan Antara Persepsi terhadap Kompensasi dengan Kinerja Karyawan.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GURU TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI, MOTIVASI KERJA GURU, IKLIM SEKOLAH Hubungan Antara Persepsi Guru Terhadap Program Sertifikasi, Motivasi Kerja, Iklim Sekolah Dengan Kinerja Guru.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP SERTIFIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP SERTIFIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI.

0 0 16