terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empirik. Perbedaan skor mean empirik yang lebih tinggi daripada mean teoritik pada
variabel motivasi kerja menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki motivasi yang tinggi.
D. ANALISIS DATA PENELITIAN
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Tabel 8 Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic df
Sig. Persepsi Terhadap
Kompensasi ,089
88 ,080
,961 88
,010 Motivasi Kerja
,124 88
,002 ,945
88 ,001
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 8, dapat dilihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai signifikansi pada variabel persepsi
terhadap kompensasi sebesar 0,080 yang artinya bahwa sebaran data tidak normal karena nilai sig 0,05. Sedangkan, nilai signifikansi
variabel motivasi kerja sebesar 0,002 yang artinya bahwa pada variabel tersebut memiliki sebaran data yang tidak normal karena nilai sig
0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel yang hendak diuji memiliki hubungan secara linear. Pengujian
ini dapat menunjukkan besarnya penyimpangan pola distribusi data antar variabel. Uji linieritas dilakukan dengan cara membandingkan
nilai probabilitas f dengan taraf signifikansi yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi p 0,05 maka data cenderung linear atau dapat dikatakan
kedua variabel memiliki hubungan. Tabel 9
Uji Linieritas
F Sig.
Motivasi Kerja Persepsi Terhadap
Kompensasi Between Groups
Combined 5,548
,000 Linearity
60,060 ,000
Deviation from Linearity
3,276 ,000
Within Groups Total
Berdasarkan data pada tabel 9, diketetahui nilai taraf signifikansi dari kedua variabel adalah 0,00 0,05. Dapat disimpulkan bahwa pola
distribusi data kedua variabel cenderung linear. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dua variabel yang diukur
yaitu persepsi terhadap kompensasi dan motivasi kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja. Semakin
positif persepsi terhadap kompensasi yang diberikan, maka semakin tinggi tingkat motivasi kerja.
Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman karena sebaran data penelitian ini
pada variabel persepsi terhadap kompensasi tidak normal. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan hasil dengan taraf signifikansi 0,05
maka hipotesis diterima, sedangkan apabila signifikansi 0,05 hipotesis ditolak.
Tabel 10 Uji Hipotesis
Correlations
Persepsi Terhadap
Kompensasi Motivasi Kerja
Spearman s rho
Persepsi Terhadap Kompensasi
Correlation Coefficient 1,000
,584 Sig. 1-tailed
. ,000
N 88
88 Motivasi Kerja
Correlation Coefficient ,584
1,000 Sig. 1-tailed
,000 .
N 88
88
Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 10, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00