Motivasi Kerja DEFINISI OPERASIONAL

Penilaian favorable bergerak dari empat sampai dengan satu, sedangkan penilaian unfavorable bergerak dari satu sampai dengan empat. Nilai total masing-masing komponen akan menggambarkan derajat persepsi terhadap kompensasi dengan motivasi kerja pada guru SLB Negeri 01 Bantul Yogyakarta. Tabel 3 Sistem Skoring untuk Pernyataan Favorable Tabel 4 Sistem Skoring untuk Pernyataan Unfavorable Respon Skor SS S TS STS 1 2 3 4 F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data 1. Validitas Validitas dikonsepkan sejauh mana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Di dalam validitas, bila menggunakan cara analisis yang tepat, maka akan terlihat apa yang sesungguhnya diukur Respon Skor SS S TS STS 4 3 2 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI oleh suatu tes dan seberapa cermat hasil pengukurannya. Uji validitas di dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan suatu fungsi yang menunjukkan seberapa baik skala item-item telah cukup representatif mencerminkan suatu konsep Noor, 2011. Pada dasarnya validitas isi diperoleh melalui penilaian seorang pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur Supratiknya, 2014. Pengujian validitas isi di dalam penelitian ini dilakukan oleh profesional judgement dalam hal ini oleh dosen pembimbing skripsi.

2. Seleksi item

Seleksi item dalam penelitian ini menggunakan parameter daya diskriminasi item. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Item yang berdaya beda tinggi merupakan item yang dapat membedakan subjek yang bersikap positif dan subjek yang bersikap negatif Azwar, 2009. Azwar 2011 menyatakan bahwa semakin mendekati 1,00 maka semakin tinggi daya beda item. Sebaliknya, jika koefisien korelasi semakin mendekati -1,00 maka daya beda item semakin rendah atau dapat dikatakan bahwa item tersebut dianggap tidak baik. Jika koefisien bernilai negatif -, maka item tersebut dianggap sangat buruk dan tidak cocok dengan fungsi alat ukur sehingga harus dibuang.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Luwes Gading.

0 6 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KETERLIBATAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KETERLIBATAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 6 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 3 23

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

2 9 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI Hubungan Antara Persepsi terhadap Kompensasi dengan Kinerja Karyawan.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GURU TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI, MOTIVASI KERJA GURU, IKLIM SEKOLAH Hubungan Antara Persepsi Guru Terhadap Program Sertifikasi, Motivasi Kerja, Iklim Sekolah Dengan Kinerja Guru.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP SERTIFIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP SERTIFIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI.

0 0 16