Materi Pokok LANDASAN TEORI

i. Merumuskan kegiatan pembelajaran. Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, menyatakan bahwa materi pokok memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Berdasarkan apa yang dikemukan di atas dapat dipahami bahwa materi pokok diturunkan dari kompetensi dasar yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan disesuaikan indikator pencapaian kompetensi. Dalam penelitian ini, materi pokok yang peneliti ajukan adalah materi tentang menghitung KPK Kelipatan Persekutuan Terkecil.

1. Tema

Kata tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan” dan kemudian kata itu mengalami perkembangan sehingga kata tithenai berubah menjadi tema. Menurut arti katanya, tema berart i “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan” Keraf dalam Majid, 2014:86. Depdiknas dalam Majid, 2014:99 tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Kunandar dalam Majid, 2014:99 tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh. Pengertian secara luas, tema merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada siswa secara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas. Berdasarkan pengertian di atas dapat simpulkan bahwa tema merupakan sesuatu yang telah ditempatkan sebagai wadah atau alat untuk membantu siswa dalam mengenal berbagai konsep-konsep yang akan diperoleh secara utuh. Tema yang menjadi acuan dalam peneliti ini adalah tema 2 “ Selalu Berhemat Energi”. Tema Selalu berhemat energi memiliki 3 tiga subtema yaitu sub tema 1 “Macam-macam Sumber Energi, subtema 2 “Pemanfaatan Energi”, dan subtema 3 “Gaya dan Gerak”. Setiap subtema memiliki 6 enam pembelajaran.

2. Subtema

Subtema merupakan penjabaran dari tema. Dalam setiap subtema terdiri dari enam pembelajaaaran. Dalam proposal ini, subtema yang diambil adalah subtema 2 “Pemanfaatan Energi”.

3. Pembelajaran

Permendikbud No.103 tahun 2013 menyatakan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam penelitian ini, peneliti membahas pembelajaran 2 dalam sub tema 2 dengan jaringan matapelajaran yang meliputi IPA, SBPD dan Matematika. Dalam penelitian ini menekankan pada pembelajaran matematika. Sebagaimana yang dituangkan dalam Pemendikbud No.103 tahun 2013 tentang deskripsi kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran meliputi kegiatan mengamati observing, menanya questioning,mengumpulkan informasimencoba experimenting, menalarmengasosiasi associating, dan mengkomunikasikan communicating.

4. Karakteristik Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

Karakteristik siswa kelas IV dengan usia berkisar 10 hingga 11 tahun yang dikemukan Meggitt 2012:163 dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Perkembangan Kognitif 1. Mengembangkan nalar spasial, yaitu kemampuan memahami serta menarik kesimpulan, dengan menggunakan tanda-tanda yang menyampaikan informasi jarak atau arah. 2. Mulai memahami motif di balik tindakan seseorang. 3. Dapat berkosentrasi lebih lama dalam megerjakan sesuatu, 4. Mulai merancang strategi memori, 5. Kemungkinan akan timbul rasa penasaran terhadap obat-obatan, alkohol, dan rokok. 6. Akan mengembangkan bakat-bakat tertentu. Menunjukkan keterampilan tertentu dalam menulis, matematika, musik, atau seni. b. Perkembangan Komunikasi dan Bahasa 1. Dapat menulis esai yang panjang. 2. Menulis cerita yang menunjukkan imajinasi, kemampuan tata bahasanya meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Perkembangan Personal, Emosional, dan Sosial 1. Jauh lebih mampu mengekspresikan atau menahan emosi. 2. Dapat mulai mengalami perubahan emosi yang tiba-tiba dan dramatis karena pubertas terutama bagi anak perempuan-yang mengalami masa pubertas lebih cepat dari anak laki-laki. 3. Cenderung menjadi sensitif terhadap kritikan. 4. Lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya; berteman dengan teman-teman bergender sama dan hati-hati terhadap lawan jenis. 5. Menyerah pada tekanan dari teman-teman sebaya; mulai memiliki keinginan untuk berbicara, berpakaian, dan bersikap seperti teman- temannya. d. Perkembangan Moral dan Spiritual 1. Banyak bertanya dan mulai mempelajari bahwa mereka bertanggung jawab terhadap tindakan, keputusan dan konsekuensi mereka sendiri. 2. Mengerti bahwa beberapa peraturan sebenarnya dapat diubah melalui negosiasi dan bahwa peraturan tidak selalu berlaku oleh otoritas eksternal. 3. Mulai mengalami konflik antara nilai-nilai yang diajarkan orang tua, serta nilai-nilai yang dipegang teman-teman sebaya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Media Kotak Dakon KPK

Media kotak dakon KPK merupakan media konvensional yang dibuat dari papan kayu. Media ini dikhususkan untuk materi kelipatan persekutuan terkecil. Bagian dalam media terdapat 100 buah kotak ukuran kecil dan 4 buah kotak ukuran sedang yang digunakan untuk menyimpan manik-manik. Media juga dilengkapi dengan whiteboard, spidol, dan penghapus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.1 Kotak bagian luar Gambar 2.2 Kotak bagian dalam

D. Penelitian Relevan

Dalam penelitian pengembangan media konvensioanal, peneliti mencari penelitian yang relevan dengan pelitian peneliti. Berikut ini adalah tiga penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan media pembelajaran konvensional, antara lain: Pertama, jurnal oleh Nurhayati, Harwanti, Irianto 2016 yang berjudul “Pengembangan Media Permainan Congklak Matematika Untuk Mengefektifkan Penyampaian Materi KPK Dan FPB Kelas IV di Sekolah Dasar”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media permainan congklak matematika. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kelayakan media permainan congklak matematika, mengetahui pengaruh media permainan congklak matematika terhadap keefektifan waktu pembelajaran, mengetahui respon guru terhadap media permainan congklak matematika, dan mengetahui respon siswa terhadap media permainan congklak matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati, Harwanti, Irianto sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena sama-sama mengembangkan media konvensional sedangkan perbedaannya adalah pada tahap pengembangan media. Kedua, skripsi oleh M Akhyar Al Amin 2015 yang berjudul Pengembangan Media Permainan Dakonmatika pada Materi Faktor Persekutuan Terbesar FPB dan Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK bagi Siswa Kelas IV Baitur Rohim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan dan kualitas media dakonmatika serta untuk mengetahui respon siswa terhadap media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dakonmatika pada materi Faktor Persekutuan Terbesar FPB dan Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK di MI Baitur Rohim Sidoarjo. Penelitian yang dilakukan oleh M Akhyar Al Amin sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena sama-sama mengembangkan media konvensional untuk materi KPK sedangkan perbedaannya adalah pada tahap pengembangan media. Ketiga, jurnal oleh Aprilya Pertiwi Kusumaningrum 2014 yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Communion Paper Meteri FPB dan KPK untuk Siswa Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan produk berupa media communion paper materi FPB dan KPK yang baik, efektif, dan praktis untuk membantu sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Aprilya Pertiwi Kusumaningrum sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena sama-sama mengembangkan media pembelajaran untuk materi KPK sedangkan perbedaannya adalah peneliti tidak menggunakan model tertentu dalam penelitian. Dari ketiga hasil penelitian di atas terdapat kesamaan variable penelitian yang peneliti lakukan yaitu pengembangan media pembelajaran. Selain terdapat kesamaan variabel, terdapat juga perbedaan yakni terletak pada desain media pembelajaran, tahap pengembangan media, dan model yang digunakan dalam penelitian. Ketiga penelitian tersebut merupakan bahan acuan dalam penelitian peneliti, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Kotak Dakon KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM MENJAWAB PERTANYAAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN KELIPATAN PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM MENJAWAB PERTANYAAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) MENGGUNAKAN MEDIA TURUS PADA SISWA KELAS

0 1 13

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar.

0 1 212

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar

0 0 210

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS VII SLB NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016.

1 31 255

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN DAKONMATIKA PADA MATERI FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) BAGI SISWA KELAS IV MI BAITUR ROHIM.

2 11 73

Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar

1 48 21

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES-TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) PADA SISWA KELAS IV SDN SERUT 01 TULUNGAGUNG NOURMA OKTAVIARINI

1 1 13

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE “PEBI” Suci Yuniati

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SYNERGETIC TEACHING PADA SISWA KELAS IV MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

0 1 156

Desain instruksional dan proses pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik pada materi menggunakan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) untuk menyamakan penyebut pecahan - USD Repository

0 3 353