Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

yang professional seperti termuat peraturan pemerintah RI 742008 tanggal 1 Desember 2008 tentang guru, pasal 2 dijelaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan pendidikan nasional. Salah satu hal yang dimiliki oleh guru adalah memiliki kompetensi. Kompetensi yang dimiliki oleh guru yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial . Kompetensi pedagogik yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran siswa. Kompetensi kepribadian yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam membawa diri dimana guru harus menjadi contoh bagi siswa di sekolah. Kemampuan professional yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sedangkan kemampuan sosial yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam berhubungan sosial dengan siswanya khususnya dalam berinteraksi dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas. Berlakunya kurikum 2013 tentu menuntut guru untuk mengimbangi keempat kompetensi ini, apalagi penerapan dan pelaksanaan kurikulum ini memiliki perbedaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Pemberlakuan kurikulum ini tentu memiliki landasan tertentu yang tidak lain adalah untuk memperbaiki pendidikan menjadi lebih baik lagi. Berlakunya kurikulum 2013 dalam pendidikan di Indonesia juga menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran apalagi pemberlakuan kurikulum ini menekankan pada aktivitas siswa yang konkret selama pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan bahwa pentingnya peranan media dalam pembelajaran. Media pembelajaran menjadi objek yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan dan membuat siswa aktif. Karena itu, media sangat penting dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada Sabtu, 26 September 2015 dengan guru kelas IV di SDN Kalasan I, penggunaan media pembelajaran untuk materi KPK di kelas IV masih jarang digunakan. Beliau mengatakan minimnya penggunaan media pembelajaran diakibatkan karena guru masih sulit menemukan media yang cocok untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa serta memiliki keterbatasan waktu untuk membuat media pembelajaran yang konvensional. Beliau pernah menggunakan media modifikasi ular tangga untuk materi kelipatan persekutuan terkecil KPK tetapi belum sepenuhnya dapat membantu siswa. Beliau juga mengatakan bahwa siswa juga kesulitan dalam memahami soal cerita terkait dengan materi KPK. Beliau mengatakan bahwa mereka belum bisa berpikir secara holistik apalagi mereka berangkat dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sehingga ketika masuk ke Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media untuk materi KPK masih jarang digunakan oleh guru dalam membantu siswa memahami konsep KPK. Mengacu pada wawancara tersebut, peneliti mencoba mengembangkan media Kotak Dakon KPK pada materi tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK dalam subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Sebagai pedoman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam pengembangan media ini, peneliti menggunakan buku kelas IV sekolah dasar revisi tahun 2014. Alasan peneliti menggunakan buku kurikulum 2013 revisi tahun 2014 adalah karena dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan data analisis kebutuhan yang sudah dilakukan pada 26 September 2015. Peneliti berharap dengan adanya media kotak dakon KPK ini dapat memotivasi guru dalam merancang maupun menggunakan media pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, dapat memberikan pengajaran yang kontekstual sehingga pembelajaran yang terjadi di kelas bermakna bagi siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti a. Peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasan serta memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian Research and Development RD dalam mengembangkan media pembelajaran Kotak Dakon KPK Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. b. Peneliti dapat mengembangkan keterampilan serta meningkatkan kreativitas secara khusus dalam mengembangkan media pembelajaran Kotak Dakon KPK Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM MENJAWAB PERTANYAAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN KELIPATAN PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM MENJAWAB PERTANYAAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) MENGGUNAKAN MEDIA TURUS PADA SISWA KELAS

0 1 13

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar.

0 1 212

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar

0 0 210

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS VII SLB NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016.

1 31 255

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN DAKONMATIKA PADA MATERI FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) BAGI SISWA KELAS IV MI BAITUR ROHIM.

2 11 73

Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar

1 48 21

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES-TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) PADA SISWA KELAS IV SDN SERUT 01 TULUNGAGUNG NOURMA OKTAVIARINI

1 1 13

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE “PEBI” Suci Yuniati

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SYNERGETIC TEACHING PADA SISWA KELAS IV MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

0 1 156

Desain instruksional dan proses pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik pada materi menggunakan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) untuk menyamakan penyebut pecahan - USD Repository

0 3 353