Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

diubah menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil instrument yang dinilai dengan rumus sebagai berikut: Skala penilaian yang digunakan terhadap media pembelajaran kotak dakon KPK yang dikembangkan yaitu sangat baik 5, baik 4, cukup 3 kurang baik 2, dan sangat kurang baik 1. Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan menurut Sukardjo 2008: 101 sebagai berikut: Tabel 3.5 Tabel Konversi Nilai Skla Lima Interval Skor Kategori X ̅ i + 1,80 Sbi Sangat baik ̅ i + 0,60 SBi X ≤ ̅ i + 1, 80Sbi Baik ̅ i – 0,60 SBi X ≤ ̅ i + 0,60Sbi Cukup ̅ i – 1,80 SBi X ≤ ̅ i – 0,60Sbi Kurang X ≤ ̅ i – 1,80Sbi Sangat Kurang Keterangan: Rerata ideal ̅ i : skor maksimal ideal + skor minimal ideal Simpangan baku ideal SB i : skor maksimal ideal - skor minimal ideal X : Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1 Rerata ideal ̅ i : 5+1 = 3 Simpangan baku ideal SB i : 5-1 = 0,67 Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik = X ̅ i + 1,80 SB i = X 3 + 1,80 . 0,67 = X 3 + 1,21 = X 4,21 Kategori baik = ̅ i + 0,60SB i X ≤ ̅ i + 1,80SB i = 3 + 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 1,80 . 0,67 = 3 + 0,40 X ≤ 3 + 1,21 = 3,40 X ≤ 4,21 Kategori cukup baik = ̅ i - 0,60SB i X≤ ̅ i + 0,60SB i = 3 - 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 0,60 . 0,67 = 3 – 0,40 X≤ 3 + 0,40 = 2,60 X≤ 3,40 Kategori kurang baik = ̅ i - 1,80SB i X≤ ̅ i - 0,60SB i = 3 - 1,80 . 0,67 X ≤ 3 - 0,60 . 0,67 = 3 - 1,21 X ≤ 3 - 0,40 = 1,79 X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik = ≤ ̅ i – 1,80SB i = X ≤ 3 - 1,80 . 0,67 = X ≤ 3 - 1,21 = X ≤ 1,79 Berdasarkan acuan di atas maka konversi skala lima yang menjadi acuan dalam penelitian ini akan ditampilkan sebagai berikut: Tabel 3.6 Konversi nilai skala lima Interval Kategori 4,22 - 5,00 Sangat baik 3,41 - 4,21 Baik 2,61 – 3,40 Cukup 1,80 – 2,60 Kurang baik – 1,79 Sangat kurang baik Berdasarkan tabel 3.6 di atas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa rentang interval antara 4,22 sampai 5,00 termasuk dalam kategori baik, rentang interval antara 3,41 sampai 4,21 termasuk dalam kategori baik, rentang interval 2,61 sampai 3,40 termasuk dalam kategori cukup, rentang interval antara 1,80 sampai 2,60 termasuk dalam kategori kurang baik, sedangkan rentang interval antara 0 sampai 1,79 termasuk dalam kategori sangat kurang baik. 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 26 September 2015 di SD Negeri Kalasan I. Dalam melakukan analisis kebutuhan peneliti mengikuti langkah- langkah pengembangan media yang sudah diuraikan pada bab III. Dalam mengumpulkan data dan informasi peneliti menggunakan teknik wawancara. Wawancara dilakukan pada guru kelas IV yaitu ibu SR di ruang kelas IV. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang riil terkait potensi dan masalah yang terjadi di sekolah. Permasalahan tersebut merupakan bagaimana penggunaan media dalam pembelajaran di kelas khususnya pada materi yang sulit dipahami siswa. Hasil wawancara tersebut dijadikan acuan bagi peneliti dalam melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Kotak Dakon KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara analisis kebutuhan berpedoman pada 10 butir pertanyaan. Penjelasan dari 10 butir pertanyaan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: Butir pertanyaan pertama yaitu materi apa yang sulit dikuasai siswa dalam kurikulum 2013. Guru memberikan jawaban bahwa terdapat beberapa materi yang sulit dikuasi siswa salah satunya adalah materi kelipatan persekutuan terkecil KPK. Masih ada siswa yang kurang menguasai perkalian, sehingga ketika memasuki materi KPK mereka mengalami kesulitan. Selain itu, mereka belum terbiasa berpikir secara menyeluruh karena berangkat dari kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP yang menggunakan sistem mata pelajaran. Butir pertanyaan kedua yaitu apa upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu kesulitan siswa. Guru memberikan jawaban bahwa beliau hanya menggunakan permainan ular tangga yang dimodifikasi dari permainan congklak. Butir pertanyaan ketiga yaitu apakah setiap setiap kali mengajar di kelas, menggunakan media. Guru memberikan jawaban bahwa dalam setiap pembelajaran tidak selalu menggunakan media pembelajaran. Hal ini dikarenakan tidak semua materi dalam kurikulum 2013 dapat dibuatkan media pembelajaran. Selain itu, ada beberapa media yang agak sulit untuk dibuatkan. Butir pertanyaan keempat yaitu jenis media apa yang paling sering digunakan. Guru memberikan jawaban bahwa media yang sering digunakan adalah media konvensional dan juga ICT. Media konvensional yang pernah digunakan adalah media modifikasi ular tangga, sedangkan media ICT yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM MENJAWAB PERTANYAAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN KELIPATAN PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM MENJAWAB PERTANYAAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) MENGGUNAKAN MEDIA TURUS PADA SISWA KELAS

0 1 13

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar.

0 1 212

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar

0 0 210

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS VII SLB NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016.

1 31 255

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN DAKONMATIKA PADA MATERI FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) BAGI SISWA KELAS IV MI BAITUR ROHIM.

2 11 73

Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar

1 48 21

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES-TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) PADA SISWA KELAS IV SDN SERUT 01 TULUNGAGUNG NOURMA OKTAVIARINI

1 1 13

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE “PEBI” Suci Yuniati

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SYNERGETIC TEACHING PADA SISWA KELAS IV MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

0 1 156

Desain instruksional dan proses pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik pada materi menggunakan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) untuk menyamakan penyebut pecahan - USD Repository

0 3 353