diupayakan sekolah untuk mempengaruhi belajar siswa baik di dalam ruangan kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah. Semua pengalaman yang
disajikan oleh sekolah untuk siswa merupakan bagian dari kurikulum. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
kurikulum merupakan alat yang digunakan sekolah sekaligus dijadikan pedoman dalam menyajikan pengalaman bagi siswa dalam jenjang pendidikan
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Dalam hal ini, kurikulum memuat komponen-komponen seperti sejumlah mata pelajaran, rencana pelaksanaan
pembelajaran, tujuan, ruangan kelas, halaman sekolah, kegiatan dan pengalaman belajar siswa serta penilaian atau evaluasi.
Pada tahun
2013 Kementrian
pendidikan dan
kebudayaan mengeluarkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang menggantikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum
Berbasis Kompetensi KBK dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.
Munculnya kurikulum 2013 tentu tidak bertolak dari upaya pemerintah dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia.
2. Karakteristik Kurikulum 2013
Berdasarkan undang-undang permendikbud No. 67 th 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah
karakteristik kurikulum terdiri dari: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar. c.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. e.
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran.
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi organizing elements
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti. g.
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat reinforced dan memperkaya enriched antarmatapelajaran
dan jenjang pendidikan organisasi horizontal dan vertikal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tujuan Kurikulum 2013
Adanya perubahan kurikulum tentu berangkat dari kurang tercapainya tujuan dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 merupakan bukti dari
upaya pemerintah dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia. Fadlillah 2014:25 menguraikan beberapa tujuan kurikulum 2013 seperti:
a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skilis dan soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam
rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang. b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif
dan inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan negara Indonesia. c. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan
administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku teks yang digunakan dalam
pembelajaran. d. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga
masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan keleluasaan
untuk mengembangkan kurikulum 2013 sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah.
Berdasarkan rumusan fungsi kurikulum 2013 dari uraian Fadlilah dapat disimpulkan bahwa fungsi dari kurikulum secara garis besar adalah
untuk menyeimbangkan kemampuan hard skills dan soft skills siswa yaitu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Selain itu kurikulum 2013
memberikan peluang terhadapap siswa untuk berkembang secara aktif, kreatif dan inovatif karena dalam pelaksanaan kurikulum di kelas, siswa
menjadi pusat pembelajaran.
D. Materi Pokok
Materi pokok disusun untuk pencapaian tujuan, oleh karenanya materi pokok dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Sanjaya
2008:171 menyatakan beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan materi pokok adalah:
a. Potensi peserta didik;
b. Relevan dengan karakteristik daerah;
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik; d.
Kebermanfaatan bagi peserta didik; e.
Struktur keilmuan; f.
Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; g.
Relevan dengan kebutuhan peserta didik dan tututan lingkungan; h.
Sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia; dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i. Merumuskan kegiatan pembelajaran.
Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, menyatakan bahwa materi pokok memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
Berdasarkan apa yang dikemukan di atas dapat dipahami bahwa materi pokok diturunkan dari kompetensi dasar yang memuat fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur yang relevan dan disesuaikan indikator pencapaian kompetensi. Dalam penelitian ini, materi pokok yang peneliti ajukan adalah materi
tentang menghitung KPK Kelipatan Persekutuan Terkecil.
1. Tema
Kata tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan” dan kemudian kata itu mengalami
perkembangan sehingga kata tithenai berubah menjadi tema. Menurut arti katanya, tema berart
i “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan” Keraf dalam Majid, 2014:86. Depdiknas dalam Majid,
2014:99 tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Kunandar dalam Majid, 2014:99 tema merupakan alat atau
wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh. Pengertian secara luas, tema merupakan alat atau wadah untuk
mengenalkan berbagai konsep kepada siswa secara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan