Berdasarkan kutipan 92 sampai 94 bahwa pengarang menggunakan metode analitik dan dramatik untuk menggambarkan
penokohan Anna. Dapat dirangkum bahwa Anna seorang yang senang berdansa. Ia tidak bertanggung jawab akan tugasnya, tetapi Anna
merupakan seorang teman yang baik yang mau membujuk teman untuk berbagi permasalah.
j. Penokohan Sukoharjito
Sukoharjito adalah kekasih Elisa, ia digambarkan sebagai pemuda yang senang membelikan makanan. Hal itu ditunjukkan
dengan menggunakan metode analitik berikut ini.
95 Kami ditahan agar makan oleh bibinya., tetapi
Sukoharjito berkata bahwa dia masih ada hutang janji membawa kami ke warung bakmi hlm. 51.
96 Dengan akalnya yang lemah lembut dan manja,
Lansih berhasil menarik uang lagi dari saku saudaranya agar membayar buah-buahan yang
dibelinya hlm. 54.
Sukoharjito juga sangat perhatian kepada Elisa, terlebih-lebih saat Elisa menceritakan tentang masa lalunya. Hal itu ditunjukkan
dengan menggunakan metode dramatik berikut ini.
97 “Ya, saya dengar dari Lansih, orang tua anda
sudah berangkat ke negeri Belanda.” hlm. 60. 98
“Jadi anda sebatang kara,” suaranya membangkitkan aku dari renungan hlm. 60.
Hal itu juga ditunjukkan dengan menggunakan metode analitik berikut ini.
99 Tiba-tiba kudapati mukanya dekat sekali dengan
mukaku. Tangan kirinya mengelus rambut dan pipiku perlahan hlm. 66.
Selain itu, Sukoharjito mempunyai sifat buruk saat berciuman. Hal itu ditunjukkan dengan menggunakan metode analitik berikut ini.
100 Dan sekali lagi dia menciumku, lama. Aku
memejamkan mata. Terbang hingga ke lapisan langit keberapa
yang tak
kuketahui. Lalu
kurasa tanggannya meraba leher, turun ke dadaku hlm. 66.
101 Itu adalah pertama kalinya seorang laki-laki
mencium bibir dan menyentuh bagian kewanitaanku hlm.69.
102 Pada waktu bercumbu, kubiarkan dia lebih bebas
menyentuhku hlm. 87.
Sukoharjito membuat Elisa menjadi patah hati karena ia meninggalkan Elisa secara tiba-tiba untuk kawin dengan wanita lain.
Hal itu ditunjukkan dengan metode analitik berikut ini.
103 Dan aku mendengarkan cerita itu. Seperti di
olok-olok tanggal satu april, tetapi diucapkan dengan kesungguhan muka yang tidak dapat disangkal:
Sukoharjito akan segera kawin dengan kemenakan ajudan Presiden hlm. 137.
104 Seketika itu juga aku belum menyadari apa arti
kabar tersebut bagiku. Baru setelah saat-saat berangsur mengalir, semakin terasa betapa luka dan
pedihnya hatiku.
Berdasarkan kutipan 95 sampai 104 dapat dilihat bahwa pengarang menggunakan metode analitik dan dramatik untuk
menggambarkan penokohan Sukoharjito. Dapat dirangkum bahwa Sukoharjito merupakan seorang yang baik hati dan sangat
perhatian.Namun, dia juga mempunyai sifat buruk yaitu terlalu bebas saat berciuman dan membuat patah hati Elisa.
k. Penokohan Rudi