Analisis Latar Sosial Analisis Latar

180 Beberapa kali menghadiri malam dansa itu aku telah mengerti bahwa lingkungan pergaulanku sama sekali telah berganti hlm.50. 181 Makan malam hanya diterangi oleh lilin. Cahayanya lembut terpantul pada porselin, kristal serta perhiasan wanita-wanita yang ada dikeliling meja hlm. 60. 182 Sabtu malam dia datang memberitahu aku. Aku baru turun dari pesawat Makasar jam tujuh hlm. 74. 183 Malam itu aku bisa berbicara dengan Tuan Sayekti melalui tilpun hlm. 127.

3. Analisis Latar Sosial

Latar sosial dalam novel Keberangkatan karya Nh. Dini menyaran pada perilaku sosial kehidupan tokoh yang diceritakan. Latar sosial dalam novel ini menunjukkan lingkungan yang tidak nyaman. Hal ini ditunjukkan dalam kutipan berikut ini. 184 Kota besar yang tidak memiliki wajah berseri sehingga dapat dibedakan dari kota-kota lainnya itu menjadi semakin miskin dan berjejalan kelihatannya. Terutama lorong-lorong perkampungan di mana ribuan rumah dari kayu atau anyaman bambu berdesakan dan himpit-menghimpit. Air yang meresap ke dalam setiap lipatan memberati dinding dan atap, turun ke lantai pondok, menggerogoti tulang serta pernapasan penghuni hlm. 9 Kemudian adanya sikap masyarakat pribumi yang memandang buruk terhadap masyarakat keturunan Belanda terutama kepada keluarga Elisa. Hal ini ditunjukkan dalam kutipan berikut ini. 185 Udara berbau percekcokan pabila ada beberapa gelintir pekerja berkulit keputihan. Keengganan diperlihatkan kepada orang-orang yang berdarah campuran hlm. 29. 186 Dalam keadaan yang membara, nama-nama seperti Van Hoppe, Frissart dan Dowes selalu menjadi tujuan intaian para pemburu. Ya, karena sebenarnyalah istilah pemburu patut dipergunakan. Begitu keputusan pihak atasan diumumkan, muncullah demonstrasi-demonstrasi kebencian terhadap orang asing hlm. 30. 187 Di mana ada kesempatan, keluargaku mengatakan bahwa mereka telah masuk warga Negara. Tetapi orang kampung kebanyakan picik dan masa bodoh. Haruskah kami menempelkan etiket di punggung dengan penejlasan bahwa kami bukan lagi bangsa Belanda, melainkan orang Indonesia seperti mereka? hlm. 31. Selain pandangan buruk terhadap masyarakat keturunan Belanda, novel ini juga menunjukkan tradisi bahwa wanita di ciptakan untuk menunggu keputusan dari lelaki. Hal ini ditunjukkan pada kutipan berikut. 188 Dalam lingkungan adat pergaulanku, seorang wanita lebih dipilih dari pada memilih hlm. 33. 189 “Kita wanita dididik untuk menunggu – itulah jeleknya,” kata Lansih hlm. 49. Di samping itu, novel ini juga menggambarkan kebiasaan Elisa jika ada pesta pasti selalu berdansa. Hal ini ditunjukkan pada kutipan berikut. 190 Anna dan Aku berdansa. Kami menghargai segala gerak berirama, begitu pula musiknya hlm. 50. 191 Berlainan dengan dengan malam-malam dansa kami dahulu, di mana terkumpul anak-anak muda berdarah campuran, anak-anak muda dari lingkungan pergaulanku ketika bersama orang tuaku. Barangkali disebabkan oleh kebiasaan yang langsung dan terus terang hlm. 50. Kemudian di dalam cerita digambarkan pergaulan Elisa tentang kehidupan berpasangan yang masih ia anggap rendah, karena pergaulannya belum sebebas yang ia bayangkan. Hal itu ditunjukkan pada kutipan berikut ini. 192 Itu adalah pertama kalinya seorang laki-laki mencium bibir dan menyentuh bagian kewanitaanku. Tidak pernah orang tua maupun kerabat memberitahuku bahwa begitulahcara manusia menunjukkan perhatian luar biasa kepada lawan kenis lainnya. Betapa picikku akanseluk beluk kehidupan hlm. 69. Tetapi kadang ia menganggap bahwa pergaulannya sudah bebas. Hal itu ditunjukkan pada kutipan berikut ini. 193 Pergaulanku dapat dikatakan bebas. Sedari umur belasan tahun berdansa dan berangkulan dengan pemuda mana saja yang termasuk lingkungan “duniaku” waktu itu hlm. 69. Dalam lingkungan Elisa, seorang pasangan yang baru saja membina hubungan rumah tangga dan pindah ketempat yang baru akan selalu dibantu oleh kerabatnya. Dalam hal ini Elisa dan kawan-kawannya membantu menyiapkan kebutuhan Kumayas didalam rumah barunya. Hal itu ditunjukkan pda kutipan berikut. 194 Sore hari ketika pengantin tiba kembali di Jakarta, aku dinas ke Bangkok. Tetapi Lansih dan Wati mengatur rumah Kumayas dengan sepatutnya. Ditaruhlah kain meja, kembang, dan sekeranjang buah, semuanya hadiah dari kami. Kemudian malam itu, supaya mereka tidak usah memasak atau keluar restoran setelah perjalanan jauh, teman-temanku mengundang keduanya makan di rumah kami. 82

BAB V ANALISIS CITRA WANITA TOKOH UTAMA DAN RELEVANSINYA

DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

A. Analisis Citra Wanita Tokoh Utama

Hasil analisis tokoh dan penokohan digunakan untuk membantu dalam upaya menganalisis citra wanita tokoh utama yaitu Elisa. Analisis citra wanita dalam hal ini adalah menunjukkan gambaran tentang spiritual dan tingkah laku keseharian tokoh utama yang menunjukkan ciri khas wanita. Analisis citra wanita ini akan dibagi menjadi dua, yaitu analisis citra diri wanita dan citra sosial wanita. Berikut ini akan dijelaskan analisis citra wanita tokoh utama dalam novel Keberangkatan karya Nh. Dini. 1. Analisis Citra Diri Wanita Tokoh Elisa Citra diri wanita tidak terlepas dari kehidupan individu wanita itu sendiri. Wanita sebagai mahluk individu , selain terbentuk oleh aspek fisis juga terbentuk oleh aspek psikis. Berikut ini akan dipaparkan citra diri tokoh Elisa berdasarkan citra fisis dan citra psikis wanita. a. Citra Fisis Wanita Tokoh Elisa Bagian ini akan memaparkan tentang analisis citra fisis tokoh Elisa. Hasil analisis tersebut menjelaskan penggambaran tokoh Elisa berkaitan dengan fisik tokoh Elisa dalam novel Keberangkatan karya Nh. Dini. Berikut ini merupakan hasil analisis citra fisis tokoh Elisa. Citra fisis tokoh Elisa digambarkan sebagai wanita dewasa yaitu kehidupan Elisa digambarkan dengan ciri khas yang hanya dialami wanita pada waktu itu, yaitu kegiatan domestik

Dokumen yang terkait

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JEPUN Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 1 13

CITRA WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN FEMINISME SASTRA DAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 4 11

KOMPARASI CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL LA BARKA KARYA NH. DINI DAN NOVEL SUPERNOVA KARYA DEE SERTA Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 12

PENDAHULUAN Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 4

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI (Kajian Sastra Feminis).

16 31 18

Nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel "ibuk," karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA.

0 8 163

Citra wanita tokoh utama dalam novel keberangkatan karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di sma.

3 26 138

Citra sosial wanita tokoh utama novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA (analisis struktural).

4 7 174

Nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA

0 11 161