Penokohan Kakak Elisa Penokohan Silvi

Ayah Elisa selalu mengalah dengan sikap Ibu Elisa.Hal itu ditunjukkan dengan metode analitik berikut ini. 65 Kadang-kadang aku tidak dapat menahan diri buat menyesali Ayahku. Dia kelihatan selalu mengalah, terlalu pengecut di hadapan isterinya hlm. 22. Selain selalu mengalah, kadang Ayah Elisa mampu bersikap tegas terhadap sikap isterinya. Hal itu ditunjukkan dengan metode dramatik berikut ini. 66 “Tidak pantas buat kamu” Tiba-tiba Ayahku menegur Ibuku. Katanya lagi:”Terlalu kecil.” Berdasarkan kutipan 62 sampai 66 dapat dirangkum bahwa pengarang menggunakan metode dramatik dan analitik untuk menggambarkan penokohan Ayah Elisa. Ia digambarkan oleh pengarang sebagai tokoh yang tenang dan seorang Ayah yang baik untuk Elisa dengan memberikan nasihat-nasihat. Akan tetapi, terkadang Ayah Elisa terlalu mengalah dengan sikap Ibu Elisa, namun ia juga mempunyai sosok seorang yang bersifat tegas.

d. Penokohan Kakak Elisa

Kakak Elisa merupakan seorang Ibu rumah tangga. Ia mempunyai sifat yang hemat. Hal itu ditunjukkan dengan metode analitik berikut ini. 67 Kakakku menerima uang belanja setiap pagi, berusaha menghemat agar bisa membeli barang yang diingininya hlm. 89. Selain itu, kakak Elisa mempunyai kegemaran menjahit untuk mempunyai uang saku sendiri. Hal itu ditunjukkan dengan metode analitik berikut. 68 Dia mengerjakan jahitan guna memiliki uang saku sendiri hlm. 89. 69 Tangannya sibuk melipat kain jahitan, kemudian ditusuknya dengan jarum-jarum pentul hlm. 90. Kakak Elisa tidak terlalu suka mengingat kehidupan masa lalu.Hal itu ditunjukkan dengan metode dramatik berikut ini. 70 “Els,”kemudian kata kakakku, “kadang-kadang lebih baik kita hidup tanpa mengetahui asal-usul kita. Orang tua tidak mengindahkan kita sejak kecil mula. Itu sudah lalu. Sekarang kita bertemu lagi, kakak beradik. Aku telah berkeluarga, anggaplah pula itu sebagai keluargamu. Datanglah sesuka hatimu, pagi, siang, malam. Jangan memikirkan waktu- waktu yang lalu. Tidak ada gunanya.” hlm. 90 71 “Ah,jangan bertanya kau anak siapa Tadi kau sudah berjanji untuk tidak terlalu memikirkan soal itu.” hlm. 93. Berdasarkan kutipan 67 sampai 71 dapat dirangkum bahwa pengarang menggunakan metode analitik dan dramatik untuk menggambarkan penokohan kakak Elisa.Ia adalah seorang Ibu rumah tangga yang bersifat hemat. Ia juga mempunyai kegemaran mejahit, tetapi ia tidak suka mengingat-ingat tentang kehidupan masa lalunya.

e. Penokohan Silvi

Silvi adalah seorang adik yang sayang pada Elisa.Hal itu ditunjukkan dengan metode analitik berikut ini. 72 Diam adalah sikap yang paling tepat. Tangan adikku di dalam gengaman terasa hangat, penuh kesayangan hlm. 10. Silvi mempunyai kebiasaan memanggil Elisa dari pada Elyse seperti anggota keluarga yang lain, karena ia mengetahui bahwa Elisa lebih suka di panggil seperti itu. Hal itu ditunjukkan dengan metode analitik berikut ini. 73 Silvi adalah satu-satunya anggota keluarga dan kerabat yang memanggilku tanpa akhiran ye di belakanga namaku. Dia mengetahui bahwa aku lebih suka kepada panggilan nama biasa, seperti orang- orang Indonesia tulen hlm. 10. Hal itu juga ditunjukkan dengan metode dramatik berikut ini. 74 “Kau datang ke negeri Belanda juga, ya Elisa” hlm. 18 Selain itu, Silvi ingin sekali Elisa ikut pergi ke Belanda bersama keluarga. Hal itu ditunjukkan dengan metode dramatik berikut ini. 75 “Aku ingin Elisa pergi dengan kita,” kata Silvi tertahan-tahan hlm. 11. 76 “Ya, Elisa, kau akan menyusul? Katakan kau akan menyusul Mengapa kau tidak pernah mengatakannya?” hlm. 11. Berdasarkan kutipan 72 sampai 76 pengarang menggambarkan penokohan Silvi dengan metode analitik dan dramatik. Penokohan Silvi dapat dirangkum seorang adik yang sayang pada Elisa dan satu-satunya anggota keluarga yang mau mengganggil kakaknya dengan nama Elisa. Selain itu, Silvi juga ingin agar Elisa menyusul keluarga ke Belanda.

f. Penokohan Teo

Dokumen yang terkait

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JEPUN Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 1 13

CITRA WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN FEMINISME SASTRA DAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 4 11

KOMPARASI CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL LA BARKA KARYA NH. DINI DAN NOVEL SUPERNOVA KARYA DEE SERTA Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 12

PENDAHULUAN Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 4

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI (Kajian Sastra Feminis).

16 31 18

Nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel "ibuk," karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA.

0 8 163

Citra wanita tokoh utama dalam novel keberangkatan karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di sma.

3 26 138

Citra sosial wanita tokoh utama novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA (analisis struktural).

4 7 174

Nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA

0 11 161