Bahasa Psikologi Pembelajaran Sastra di SMA

a. Bahasa

Aspek kebahasaan dalam sastra ini tidak hanya ditentukan oleh masalah-masalah yang dibahas, tapi juga faktor-faktor lain seperti: cara penulisan yang dipakai si pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya sastra itu, dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Oleh karena itu, agar pengajaran sastra dapat lebih berhasil, guru kiranya perlu mengembangkan ketrampilan atau semacam bakat khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguasaan bahan siswanya. Dalam praktek, ketepatan pemilihan bahan ini sering kurang diperhatikan, dan dalam beberapa hal faktor-faktor kebahasaan memang sulit dipisahkan dari faktor-faktor lain. Meski demikian, seorang guru hendaknya selalu berusaha memahami tingkat kebahasaan siswa-siswanya sehingga berdasarkan pemahaman itu guru dapat memilih materi yang cocok untuk disajikan. Dalam usaha meneliti ketepatan teks yang terpilih, guru hendaknya tidak hanya memperhitungkan kosa kata dan tata bahasa, tetrapi perlu mempertimbangkan situasi dan pengertian isi wacana termasuk ungkapan dan referensi yang ada. Di samping itu, perlu juga diperhatikan cara penulis menuangkan ide-idenya dan hubungan antar kalimat dalam wacana itu sehingga pembaca dapat memahami kata-kata kiasan yang digunakan.

b. Psikologi

Perkembangan psikologis dari taraf anak menuju ke kedewasaan ini melewati tahap-tahap tertentu yang cukup jelas untuk dipelajari. Dalam memilih bahan pengajaran sastra, tahap-tahap perkembangan psikologis ini hendaknya diperhatikan karena tahap-tahap ini sangat besar pengaruhnya terhadap minat dan keengganan anak didik dalam banyak hal. Tahap perkembangan psikologis ini juga sangat besar pengaruhnya terhadap daya ingat, kemauan mengerjakan tugas, kesiapan bekerja sama, dan kemungkinan pemahaman situasi atau pemecahan masalah yang dihadapi. Berikut ini merupakan tingkatan perkembangan psikologis anak- anak sekolah dasar dan menengah: 1 Tahap pengkayal 8 sampai 9 tahun Pada tahap ini imajinasi anak belum banyak diisi hal-hal nyata tetapi masih penuh dengan berbagai macam fantasi kekanakan. 2 Tahap romantik 10 sampai 12 tahun Tahap ini anak mulai meninggalkan fantasi-fantasi dan mengarah ke realitas. Meski pandangannya tentang dunia ini masih sangat sederhana, tapi pada tahap ini anak telah menyenangi ceritera-ceritera kepahlawanan, petualangan, dan bahkan kejahatan. 3 Tahap realistik 13 sampai 16 tahun Sampai tahap ini anak-anak sudah benar-benar terlepas dari dunia fantasi, dan sangat berminat pada realitas atau apa yang benar-benar terjadi. Mereka terus berusaha mengetahui dan siap mengikuti dengan teliti fakta-fakta untuk memahami masalah-masalah dalam kehidupan yang nyata. 4 Tahap generalisasi 16 tahun dan selanjutnya Pada tahap ini anak sudah tidak lagi hanya berminat pada hal-hal praktis saja tetapi juga berminat untuk menemukan konsep-konsep abstrak dengan menganalisis suatu fenomena. Dengan menganalisis fenomena, mereka berusaha menemukan dan merumuskan penyebab utama fenomena itu yang kadang-kadang mengarah ke pemikiran filasafati untuk menentukan keputusan-keputusan moral. Pembelajar SMA termasuk kedalam tahap yang keempat, yaitu tahap generalisasi. Pada masa ini anak-anak sudah mempunyai kemampuan untuk menggeneralisasikan suatu masalah, menentukan sebab pokok dari suatu masalah.

c. Latar Belakang Budaya

Dokumen yang terkait

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JEPUN Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 1 13

CITRA WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN FEMINISME SASTRA DAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 4 11

KOMPARASI CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL LA BARKA KARYA NH. DINI DAN NOVEL SUPERNOVA KARYA DEE SERTA Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 12

PENDAHULUAN Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 4

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI (Kajian Sastra Feminis).

16 31 18

Nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel "ibuk," karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA.

0 8 163

Citra wanita tokoh utama dalam novel keberangkatan karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di sma.

3 26 138

Citra sosial wanita tokoh utama novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA (analisis struktural).

4 7 174

Nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA

0 11 161