24 Dia mengikuti sekolah pharmasi pada sore hari
hlm. 46.
j. Tokoh Sukoharjito
Sukoharjito adalah kekasih Elisa, bekerja pada bagian protokol di istana, ia juga merupakan saudara Lansih. Hal itu ditunjukkan pada
kutipan berikut.
25 “Jangan lupa cutinya” kata kekasihku sebelum
aku masuk ke dalam rumah hlm. 77. 26
“Mas Jito bekerja pada bagian protokol di istana
,” sela Lansih menerangkan kepadaku hlm. 36.
27 “Ini Sukoharjito, masih saudaraku sendiri.” Lalu
berganti memperkenalkanku kepada laki-laki yang sejak tadi kulihat hilir mudik di sana hlm. 35.
k. Tokoh Rudi
Rudi adalah teman sewaktu kecil Elisa dan merupakan teman yang setia. Hal itu dapat ditunjukkan dalam kutipan berikut.
28 “Mas, ini temanku sejak kecil – Rudi.” hlm.
59. 29
Hingga waktu itu Rudi adalah teman setia. Tetapi aku memerlukan lebih dari seorang kawan
biasa hlm. 59.
l. Kumayas
Kumayas merupakan kawan Elisa yang bekerja dalam satu perusahaan penerbangan. Hal itu dapat ditunjukkan dalam kutipan
berikut.
30 Pada kesempatan liburku berikutnya, kuselakan
waktu buat menemui Kumayas. Dapat dikatakan kawanku itulah yang menjadi sebab aku masuk
bekerja pada perusahaan penerbangan itu hlm. 41.
31 Kami
masuk bekerja
hampir bersamaan
waktunya, ketika perusaan Belanda berpindah tangan menjadi GIA hlm. 41.
m. Rama Beick
Rama Beick adalah seorang pastor yang berasal dari Belanda yang kemudian menjadi warga negara Indonesia dan pernah dipenjara.
Hal itu ditunjukkan dalam kutipan berikut ini.
32 Kuanggap dia seorang pastor, tetapi juga kawan
Ayah yang memberiku nama hlm. 96. 33
“Saya sudah betul-betul orang Indonesia,” katanya kemudia
n. “Saya mengetahui bahasa-bahasa daerah melebihi orang-orang Indonesia asli. Oleh
karena itu buat apa pergi ke negeri Belanda hlm. 83-84.
34 Sudah berpuluh tahun di Indonesia. Pernah
dipenjara dan kerja paksa pada jaman pendudukan jepang, dibawa ke Pilipina hlm. 83.
n. Tokoh Talib
Talib adalah Ayah kandung Elisa, ia merupakan seorang pelukis dan yang mengasuh Elisa sewaktu kecil. Hal itu dapat
ditunjukkan dalam kutipan berikut.
35 “Kau. Tentu saja senang bertemu kembali
dengan aku, karena kau anakku ” Untuk kesekian
kalinya leherku tercekik oleh kepadatan perasaan ketika mendengarnya memanggilku anaknya.
36 “Jadi ada kemungkinan aku anak Talib, pelukis
itu?” hlm. 94. 37
Dan Talib, sejak kau lahir, hampir selalu dialah yang menjadi pengasuhmu hlm. 93.
o. Tokoh Tuan Sayekti
Tuan sayekti merupakan kawan akrab yang kenal beberapa tahun dengan Talib. Hal itu dapat ditunjukkan dalam kutipan berikut.
38 Saya sudah lama sekali kenal dengan Talib.
Selama beberapa tahun di Bandung, dia tinggal di rumah kami hlm. 107.
39 Dulu dia mengerti, mau menerima tanda
kekawanan akrab dari saya. Tetapi sekarang, entahlah. Dia sudah lain sekali hlm. 109.
p. Tokoh Gail