ia gemar bersosialisasi, ia merasakan ada superioritas pria ketika ia menjalin hubungan dengan Sukoharjito sehingga hal ini membuat
Elisa tertekan dan pada akhirnya secara tidak langsung membalas perlakuan tersebut kepada orang lain untuk mengurangi rasa sakit
hatinya.
B. Relevansi Novel
Keberangkatan
sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Pembelajaran sastra merupakan salah satu media yang relevan dan baik dalam membentuk karakter siswa. Dalam proses belajar mengajar,
haruslah diperhatikan metode dan strategi dalam memberikan materi. Novel dijadikan sebagai bahan ajar pembelajaran sastra agar dapat mengembangkan
daya kreatifitas siswa dan juga kritis dalam menganalisis unsur intrinsik dan ekstinsik novel.
Rahmanto 1988: 27-33 memberikan tiga aspek penting yang tidak boleh dilupakan jika kita ingin memilih bahan pengajaran, yaitu: pertama dari
sudut bahasa, kedua dari sudut kematangan jiwa psikologis, dan ketiga dari sudut latar belakang kebudayaan para siswa. Novel
Keberangatan
karya Nh. Dini dapat dijadikan bahan ajar pembelajaran siswa SMA karena memenuhi
tiga aspek penting tersebut yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Aspek Bahasa
Pemilihan bahan ajar sastra pada siswa SMA harus diperhatikan terutama dalam bahasanya, karena bahasa merupakan aspek yang penting
bagi siswa dalam upaya menangkap apa yang disampaikan oleh guru. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Rahmanto 1988: 27-33 bahwa aspek kebahasaan dalam sastra ini tidak hanya ditentukan oleh masalah-masalah
yang dibahas, tapi juga faktor-faktor lain seperti: cara penulisan yang dipakai si pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya
sastra itu, dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Bahasa yang digunakan dalam novel merupakan bahasa yang
digunakan sehari-hari. Hal tersebut membuat bahasa dalam novel mudah dipahami. Dapat dilihat pada kutipan berikut ini.
220 Sampai disana kulihat telah banyak penumpang.
Seorang pramugari darat berdiri di dekat pintu yang menuju lapangan. Aku menyalaminya. Sambil
menunggu orang tua dan adik-adikku, aku brdiri di pinggir pintu bagian imigrasi. Seorang pramugari
lain memberikan kembali paspor-paspor kepada penumpang yang berdatangan dari luar hlm. 12.
221 Masa lampauku bukan merupakan hal yang
menyesalkan. Benar aku tidak tahu kepastian bapakku, tetapi aku memiliki nama hlm. 95.
222 “Mengapa baru sekarang kau memberitahuku?”
suaranya hampir membentak. “Sejak kapan kau merencanakan mau berangkat?” hlm. 181.
Terkadang, pengarang juga menggunakan beberapa bahasa jawa dalam menulis kalimat. Hal ini membuktikan bahwa bahasa yang
digunakan dalam novel
Keberangkatan
tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia. Hal itu dibuktikan pada kutipan berikut ini.
223 Teman-teman sekamarku dengan susah payah
berhasil
menyorongnya
kembali ke ruang duduk hlm. 40. Mendorong
Dari kutipan-kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa novel
Keberangkatan
dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran di SMA. Hal
tersebut dilihat dari penggunakan bahasa yang mudah digunakan dan dipahami. Selain itu, pengarang juga menggunakan bahasa yang beragam
bahasa jawa sehingga dapat menambah pengetahuan siswa.
2. Aspek Kematangan Jiwa Psikologis