Ahmad Badawi | Peta Risiko Bencana Erupsi Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2
Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang
20
sekolah darurat. Kebutuhan papan tulis, kapur, alat tulis guru, buku pegangan guru relatif tidak tersedia dalam daftar bantuan bagi korban bencana. Semua fokus
bantuan ke anak-anak korban, tidak untuk proses belajar dan tenaga pengajar.
Penyebab utama kelemahan tersebut adalah sejak awal, pemerintah tidak menyiapkan manajemen pendidikan bagi sekolah diwilayah risiko tinggi erupsi
Merapi yang terintegrasi. Termasuk lokasi pengungsian yang terintegrasi dengan pusat shelter, layanan kesehatan, dapur umum dan pusat informasi bencana
maupun fasilitas lain yang relevan. Sesuai amanat Pasal 44 huruf c dalam UU Nomor 24 Tahun2007 tentang Penanggulangan Bencana Nasional.
4. Harapan Sekolah SDN Keningar 1 dan SDN Keningar 2
Pertama, Dinas Pendidikan menyusun kebijakan khusus bagi sekolah-sekolah risiko tinggi bencana dengan mengintegrasikan manajemen sekolah dengan kondisi
risiko bencana seperti manajemen evakuasi, mitigasi dan kesiapsiagaan sekolah, kurikulum, infrastruktur, shelter dan layanan kesehatan. Kedua, ada pendidikan
atau pelatihan khusus bagi para guru dan Kepala Sekolah terkait penyelenggaraan sekolah-sekolah risiko tinggi bencana, termasuk pada saat situasi darurat. Ketiga,
memperhatikan dukungan bantuan teknis dan peningkatan kemampuan bagi para guru-guru dalam penyelenggaraan sekolah di situasi darurat.
5. Pengurangan Risiko Bencana Fokus pada Kekuatan dan Inisiatif Lokal Penjelasan di atas menegaskan penyelenggaraan sekolah di dalam studi kasus ini
sangat tergantung kepada inisiatif lokal, leadership Kepala Sekolah dan kesadaran para guru sebagai pendidik yang tertanam untuk bertanggung jawab terhadap
anak didiknya. Termasuk juga inisiatif dukungan masyarakat desa. Meskipun penyelenggaraan sekolah darurat merupakan inisiatif lokal tetapi belum
menjadi kesadaran sistemik. Pengalaman tersebut dapat menjadi pembelajaran penting untuk diadopsi di dalam prosedur baku penyelenggaraan sekolah-sekolah
di wilayah rawan bencana. Yang terjadi justru sebaliknya. Disaat situasi bencana erupsi Merapi berlalu, perlakuan terhadap sekolah-sekolah di wilayah risiko tinggi
bencana tetap saja sama seperti sekolah-sekolah lainnya yang berada di wilayah dengan risiko ancaman bencana rendah. Persiapan khusus mitigasi, kesiapsiagaan
di sekolah bagi situasi khusus bencana belum masuk di dalam pengajaran para siswa, guru dan kepala sekolah.
E. ANALISIS RISIKO BENCANA DI SDN KENINGAR 1 DAN SDN KENINGAR 2
1. Peta HazardsBahaya bagi SD Keningar 1 dan 2 a. Konsep dan ruang lingkup Peta HazardsBahaya
Hazard atau bahaya adalah a potential event that could couse loss of life or damage to property or the environment IIRR, 2007. Atau adalah keadaan atau
fenomena alam yang dapat berpotensi menyebabkan korban jiwa, kerugian harta
Ahmad Badawi | Peta Risiko Bencana Erupsi Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2
Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang
21
benda dan kerusakan lingkungan Nurjanah, 2012. Sementara menurut UU no 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan hazards adalah
sesuatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana. Ruang lingkup ancaman bahaya atau hazards, merupakan semua kejadian yang
menyebabkan ancaman langsung maupun tidak langsung atas ruang lingkup kehidupan manusia, khususnya di SD Negeri Keningar 1 dan 2. Ancaman rikiko
bencana berbentuk ancaman jiwa, kerugian hartabenda, kerusakan infrastruktur sarana-prasarana kehidupan sosial dan budaya maupun lingkungan hidup. Pada
kontek sekolah, ancaman bahaya dapat dikhususkan pada semua kejadian yang dapat menggangu keselamatan jiwa civitas sekolah, kerugian benda, kerusakan
infrastruktur sarana-prasarana sekolah dan hilangnya jaminan penyelenggaraan sekolah dan pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan bagi siswa.
b. Sekolah Berada di Garis Ancaman Bahaya Tinggi Erupsi Merapi Bentuk-bentuk hazardsbahaya erupsi Merapi adalah, lava, awan panas, Debu
vulkanik, Banjir bandang lihat tabel 4.4. Bentuk-bentuk hazards bahaya ini dikenali oleh masyarakat dari kebiasaan sehari-hari yang mereka hadapi disaat
erupsi Merapi. Beberapa istilah lokal dan istilah ilmiah digunakan untuk memudahkan dalam mengenali risiko ancaman bahaya yang mereka hadapi tanpa
mengurangi substansi dari ancaman yang dirasakan oleh masyarakat setempat. Tabel 4.4 dibawah menjelaskan bahwa ancaman bahayahazards erupsi Merapi
bagi SD Negeri Keningar 1 dan 2 adalah pertama ancaman aliran lavamagma atau Lahar dalam istilah masyarakat setempat. Magma ini menurut masyarakat dan
civitas sekolah ditandai dengan meningkatnya aktivitas gempa vulkanik, adanya titik api diam di puncak Merapi, serta suara gemuruh yang keras dari dalam perut
Merapi. Tanda-tanda lain adalah hewan-hewan yang biasa hidup di area hutan lindung Merapi turun ke desa. Biasanya ada Macan, Babi Hutan, Kijang atau Ular
yang turun dari daerah puncak Merapi masuk ke perkampungan penduduk. Pada kondisi ini BPPTK dan Badan Geologi telah menyampaikan seruan Awas Merapi
Kekuatan ancaman aliran lavamagmalahar adalah semakin cair atau rendah kekentalannya semakin jauh jarak luncuran alirannya. Aliran lavamagma atau
lahar bisa dengan kecepatan sampai 100 kmper jam dengan mengikuti bidang miring dan hulu Sungai Senoyo dan Sungai Cacaban yang mengapit Desa Keningar.
Dampak aliran lava, magma atau lahar adalah ancaman jiwa guru dan siswa, dapat menghancurkan infrastruktur sekolah dan kegiatan belajar mengajar tidak dapat
terselenggara karena tidak aman. Meskipun jarang terjadi korban meninggal karena guguran lava, magma atau lahar, tetapi lokasi sekolah SD Negeri Keningar
1 dan 2 yang persis berada di garis paparan bahaya yang hanya berjarak 5,3 km saja dari puncak Merapi.