15
Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi SMSBBE Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2 Desa Keningar Kecamatan Dukun
Kabupaten Magelang -Jawa Tengah Tahun 2013 | Ahmad Badawi
Terwujudnya budaya kesiapsiagaan, keselamatan dan ketangguhan komunitas SD Negeri Keningar 1 dan 2 dalam menghadapi ancaman bencana erupsi Merapi.
2. Misi a. Menyelenggarakan pemetaan risiko bencana di sekolah
b. Menjalankan kebijakan manajemen infrastruktur sekolah yang mendukung
bagi pengurangan risiko bencana bagi seluruh civitas sekolah c. Menjalankan strategi manajemen kurikulum dan pengajaran bagi pengurangan
risiko bencana sesuai dengan pengalaman dan kebutuhan siswa. d. Menjalankan kegiatan-kegiatan peningkatan sumber daya sekolah, guru dan
siswa bagi pengurangan risiko bencana di sekolah. e. Mengembangkan model pengelolaan manajemen sekolah bagi pengurangan
risiko bencana yang terintegrasi dengan nilai-nilai lokal dan kebijakan desa. f.
Mengembangkan siklus perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi manajemen sekolah dalam program pengurangan risiko bencana.
3. Tujuan Umum
Membangun budaya sadar bencana bagi siswa, gurutenaga kependidikan, orang tua siswa SD Negeri Keningar 1 dan 2 dalam mengurangi risiko bencana
erupsi Merapi.
4. Tujuan Khusus i. Penguatan kelembagaan dan sumber daya komunitas SD Negeri Keningar 1 dan
2 ii. Mengintegrasikan pengurangan risiko bencana ke dalam kegiatan intra-
kurikuler dan ekstrakurikuler SD Negeri Keningar 1 dan 2.
5. Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi Merapi a. Penguatan Kelembagaan dan Sumber Daya Komunitas sekolah.
Tahapan strategi penguatan fungsi kelembagaan dimulai dari pertama Perumusan Peta Risiko Bencana Erupsi Merapi di Sekolah secara Partisipatif. Pemetaan
partisipatif tentang peta risiko bencana erupsi Merapi di sekoah akan memberikan informasi ancaman bahaya, kerentanan dan kapasitas sekolah di dalam paparan
bencana erupsi Merapi. Dokumen pemetaan yang di susun secara partisipatif akan memberikan informasi yang lengkap tentang situasi sekolah saat ini. Termasuk
informasi kebutuhan dan prioritas komunitas sekolah untuk mencapai kondisi ideal sekolah yang mereka harapkan. Pengalaman, situasi problematik dan tantangan
komunitas sekolah hadapi selama menjalani ancaman bencana menjadi basis utama menyusun strategi penguatan kelembagaan dan penguatan sumber daya komunitas
sekolah ke depan.