Landasan Kebijakan 1 Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat 1, Pasal 31 Pengertian

4 Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi SMSBBE Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2 Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang -Jawa Tengah Tahun 2013 | Ahmad Badawi pembelajaran. Kedua, Mengembangkan kegiatan-kegiatan pencegahan, mitigasi bencana dan kesiapsiagaan bencana di Sekolah.

2. Konsep Dasar

Konsep dasar SMSBBE SD Negeri Keningar 1 dan 2 mengikuti siklus status Merapi. Pada saat status Merapi Aktif Normal dan Waspada. Kebutuhan manajemen sekolah adalah kurikulum kebencanaan dan manajemen sekolah berbasis bencana MSBB. Gambar 4.6 Siklus Kebutuhan Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi Merapi Pada saat Siaga Merapi kebutuhan manajemen sekolah adalah melakukan simulasi, informasi, lokasi dan prosedur pengungsian. Pada saat status awas Merapi, Kebutuhan Sekolah adalah Mengungsi ke Tempat Pengungsian sesuai dengan prosedur Standar Keselamatan Dasar dan Evakuasi SKDE Sekolah. Sementara pada saat menjalankan sekolah darurat di pengungsian, kebutuhan manajemen sekolah adalah materi dan alat- alatsaranaprasarana sekolah darurat. Pada saat kembali ke sekolah, kebutuhan sekolah adalah perbaikan kerusakan infrastruktur dan memastikan segera kegiatan belajar mengajar aktif kembali. Siklus tersebut merupakan spiral yang bergerak keatas mulai dari Aktif Normal dan Waspada Merapi menuju ke Siaga Merapi, Awas Merapi, Sekolah Darurat dan Kembali ke Sekolah. Pada saat kembali ke sekolah, siklus lanjutan dimulai lagi dari bawah dimana status Merapi adalah Normal Aktif dan Waspada Merapi. Perbedaannya siklus pertama dan kedua adalah level kualitas manajemen sekolah yang diperlukan. Pada saat kondisi sekolah normal kembali, sekolah mengevaluasi 5 Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi SMSBBE Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2 Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang -Jawa Tengah Tahun 2013 | Ahmad Badawi terhadap pendekatan manajemen, prosedur, sumber daya manusia dan kebijakan maupun alat-alat pendukung berjalan sesuai dengan konsep Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi Merapi SMSBBE yang ditetapkan. Dengan siklus ini maka semua pengalaman respon bencana akan menjadi basis pengetahuan baru dan di terapkan dalam sistem manajemen sekolah yang meningkat sesuai kebutuhan. a. Mengapa Perlu SMSBBE Merapi? Pertimbangan utama adalah komunitas sekolah yang terletak di wilayah risiko tinggi bencana erupsi Merapi KRB III terutama siswa dan diffable merupakan salah satu kelompok rentan terhadap paparan erupsi Merapi. Komunitas sekolah meliputi siswa, guru dan tenaga kependidikan, orang tua siswa dan masyarakat sekitar merupakan sumber daya dan aset yang harus menjadi prioritas pembangunan. Sekolah sebagai aset pengetahuan dan aset membangun peradaban merupakan indikator penting dalam kemajuan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat 1, Pasal 31 dan Pasal 32 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan jaminan atas hak dasar warga negara di bidang pendidikan UUD 1945, 2002. Sebagaimana dituangkan didalam Bab IV. Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerintah, Pasal 5 Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2003 Depdiknas, 2003. Arah pembangunan millenium dunia terkait pengurangan risiko bencana saat ini menjadi prioritas. Konferensi Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana World Conference on Disaster Reduction di Kobe Jepang tahun 2005, 168 negara termasuk Indonesia menandatangani pesetujuan global bagi pengurangan risiko bencana yang dituangkan dalam Hyogo Frame Work for Action HFA 2005 – 2015. Ada tiga tujuan strategis dan lima pilar prioritas kegiatan HFA. Tujuan strategi tersebut: pertama Integrasi yang lebih efektif pengurangan risiko bencana ke dalam kebijakan pembangunan secara berkelanjutan, perencanaan dan penyusunan program pada semua jenjang dengan secara khusus memberikan penekanan pada pencegahan bencana, mitigasi, kesiapsiagaan dan pengurangan kerentananan. Kedua, pengembangan dan penguatan kelembagaan, mekanisme dan kapasitas pada semua tingkat secara lebih khusus pada tingkat masyarakat, yang dapat secara sistematis memberikan sumbangan terhadap pembangunan dalam menghadapi bahaya. Ketiga, kerjasama sistematis dari pendekatan pengurangan risiko bencana ke dalam rencana dan pelaksanaan program tanggap darurat, respon dan program pemulihan di dalam proses rekonstruksi dari masyarakat yang terkena bencana. 6 Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana Erupsi SMSBBE Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2 Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang -Jawa Tengah Tahun 2013 | Ahmad Badawi Hyogo Frame Work for Action HFA menetapkan lima prioritas kegiatan untuk mencapai tiga tujuan tersebut ditahun 2015 pertama, memastikan bahwa pengurangan risiko bencana ditempatkan sebagai prioritas nasional dan lokal dengan dasar institusional yang kuat dalam pelaksanaannya. Kedua, mengidentifikasi, mengevaluasi dan memonitor risiko-risiko bencana dan meningkatkan pemanfaatan peringatan dini. Ketiga, menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun suatu budaya aman dan ketahanan pada semua tingkatan. Keempat, mengurangi faktor-faktor risiko dasar. Kelima, memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana dengan respon yang efektif pada semua tingkatan. Memperkuat kapasitas-kapasitas pada tingkat komunitas untuk mengurangi risiko bencana pada tingkat lokal, dimana individu dan komunitas memobilisir sumberdaya lokal untuk upaya mengurangi kerentanan terhadap bahaya. Secara khusus, pada kontek pendidikan, pengurangan risiko bencana sesuai HFA, pendidikan merupakan capaian tujuan kunci bagi penggunaan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun budaya aman dan ketahanan di semua tingkatan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2010. Secara teknis operasional Surat Edaran Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 70aMPNSE2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah 2010, menegaskan masih rendahnya kesiapsiagaan komunitas sekolah dan minimnya pengetahuan tentang bencana alam, yang disebabkan karena: 1. Belum ada kebijakan nasional dibidang pendidikan tentang penanggulangan bencana 2. Di era desentralisasi pendidikan: upaya-upaya pengurangan risiko bencana ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah belum banyak dilakukan. 3. Baru ada beberapa propinsi yang sudah memiliki kebijakan dalam bentuk peraturan daseran tentang penanggulangan bencana. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menegaskan bahwa Strategi Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah adalah kegiatan jangka panjang yang diutamakan untuk mengintegrasikan materi pembelajaran pendidikan kebencanaan kedalam kurikulum tingkat satuan pendidikan, bagi semua satuan pendidikan dasar dan menengah 2007.

b. Prinsip-prinsip SMSBBE Merapi

Sesuai kompilasi Surat Edaran Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 70aMPNSE2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah 2010 dan

Dokumen yang terkait

MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 MODEL SISTEM LOGISTIK BENCANA BERBASIS SCM BERDASARKAN KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010.

0 2 12

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI MASYARAKAT DESA BALERANTE KECAMATAN KEMALANG Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Masyarakat Desa Balerante Kecamatan Kemalang Pasca Erupsi 2006 Dan 2010.

0 1 17

Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Merapi Berbasis Sekolah di Kabupaten Klaten Tahun 2012.

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Manajemen Sekolah Berbasis Safe School untuk Sekolah Rentan Bencana Banjir

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi)

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi) T2 942012005 BAB I

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi) T2 942012005 BAB II

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi) T2 942012005 BAB IV

0 1 107

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Manajemen Sekolah Berbasis Bencana (Studi Erupsi Gunung Merapi) T2 942012005 BAB V

0 0 5

Manajemen Bencana Erupsi Gunung Merapi Oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman.

2 8 197