Ahmad Badawi | Peta Risiko Bencana Erupsi Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2
Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang
11
Early Warning System Merapi adalah: Pertama Normal Aktif. Secara sederhana, peringatan ini digunakan untuk hasil pengamatan situasi Merapi yang berada pada
kondisi normal. Itu artinya seluruh aktivitas Merapi aman bagi penduduk di sekitar dan juga pengunjung yang melakukan wisata pendakian Gunung Merapi. Kedua
Waspada Merapi. Peringatan ini ditandai dengan meningkatnya aktifitas Merapi sewaktu-waktu. Situasi ini bermakna Merapi tidak aman untuk pendakian atau
wisata, tetapi aman untuk aktivitas penduduk sekitar sehari hari. Pada status waspada Merapi, terkadang terjadi hujan abu yang jatuh di wilayah kota-kota
sekitar Merapi. Ketiga Siaga Merapi. Adalah peringatan bahwa terjadi peningkatan frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik. Dalam level ini kegiatan
pengungsian penduduk di radius 10 kilometer harus dipersiapkan untuk evakuasi. Hujan abu sebagai penanda peningkatan aktivitas Merapi terkadang terjadi.
Aktifitas sekolah dan masyarakat masih berjalan normal seperti biasa. Keempat Awas Merapi. Ditandai dengan tingginya gempa multifase dan gempa vulkanik dan
titik api diam di puncak Merapi yang merupakan magma sudah berada di puncak Merapi. Peringatan ini meminta semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari
puncak Merapi harus dievakuasi ke wilayah aman.
Early Warning System EWS tersebut merupakan pertanda awal secara umum yang memerlukan operasionalisasi lapangan. Setiap desa dan sekolah harus
mengembangkan langkah-langkah operasional yang terus berkembang dengan mengadopsi pengalaman keberhasilan best practice penanganan korban dari
tahun ke tahun. Bagi lembaga pendidikan seperti SD Negeri Keningar 1 dan 2, membutuhkan adaptasi dan adopsi berbagai level kebijakan lokal khususnya
dalam siklus penanganan risiko bencana di sekolah. Prinsip umum yang dikembangkan adalah bagaimana sekolah mampu menyusun sistem untuk
meminimalisir jatuhnya korban siswa dan guru.
Menurut dokumen Badan Geologi, Pemantauan Gunung Merapi secara sistemik telah dilakukan sejak tahun 1920. Tahun 1953, pemerintah Indonesia telah
melakukan pengamatan visual dan instrumental terhadap aktivitas vulkanik Gunung Merapi dengan membentuk 5 lima Pos Pengamatan Gunungapi atau
disingkat PGA. Pada tahun 1980 an mulailah diterapkan pemantauan secara modern dan lengkap. Meliputi penerapan alat RTS Radio Telemetry System untuk
akuisisi
seismik analog,
EDM Elektronics
Distance Measurement
serta pemantauan gas S02 menggunakan COSPEC Correlation Spectrophotometry.
Pada tahun 2000 semua peralatan tersebut semakin berkembang dan semua pos pengamatan dilengkapi dengan peralatan pemantauan standar Wibowo, 2012.
Tujuan utama dari pengamatan tersebut diatas adalah untuk mengurangi risiko bencana akibat dari erupsi Merapi.
Ahmad Badawi | Peta Risiko Bencana Erupsi Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2
Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang
12
2. Manajemen Kesiapsiagaan Erupsi Merapi Masyarakat Keningar
Melihat scup ancaman risiko bencana Merapi, pada tingkat teknis operasional lapangan, peringatan dini diatas perlu diterjemahkan dalam berbagai tingkat
pemerintahan. Baik pada tingkat nasional, propinsi, kabupatenkota maupun tingkat desa dan institusi seperti sekolah. Kebutuhan membangun peringatan dini
untuk menjamin pengurangan risiko korban yang berada KRB III Merapi.
Operasionalisasi peringatan dini Merapi di tingkat desa selama ini dapat digambarkan sebagai berikut: Pertama, dalam kondisi status Merapi Normal Aktif
dan Waspada Merapi, masyarakat desa Keningar belum ada kegiatan-kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap ancaman risiko bencana erupsi Merapi.
Sampai saat ini, menurut penuturan Tarmuji Kepala Desa Keningar, belum pernah ada pendidikan-pendidikan khusus atau simulasi tentang manajemen bencana
tingkat desa yang diselenggarakan oleh pemerintahan kabupaten Magelang. Kehidupan desa berjalan seperti tidak pernah ada bencana sebelumnya. Kedua,
pada saat status Siaga Merapi, atas inisiatif pemerintah desa dan masyarakat, dibangun posko penjagaan siaga Merapi di tingkat desa. Posko di dirikan di Dusun
Banaran di pinggir jalan utama desa. Posko desa bertugas memantau situasi Merapi dengan berkomunikasi intensif melalui Handy Talky HT milik Desa
Keningar yang terhubung dengan Kantor Kecamatan Dukun. Perkembangan status Merapi dari waktu ke waktu yang disampaikan oleh BPPTK di akses posko melalui
HT ini melalui Kantor Kecamatan Dukun. Perkembangan informasi status Merapi diumumkan oleh petugas posko desa melalui pengeras suara di Masjid atau
Mushola. Posko desa juga yang kemudian menjadi sumber informasi utama perkembangan status Merapi bagi sekolah SD Negeri Keningar 1 dan 2. Selain
informasi dari posko desa, beberapa anggota masyarakat juga mengambil inisitif mengakses informasi melalui radio, handphone maupun televisi.
Ketiga, pada saat status Awas Merapi, posko desa mengkoordinir evakuasi warga Desa Keningar untuk mengungsi. Pada kejadian erupsi tahun 2010 dan tahun-
tahun sebelumnya, tidak pernah ada kejelasan kemana penduduk Desa Keningar harus mengungsi. Keputusan lokasi pengungsian merupakan keputusan personal
masing-masing keluarga maupun keputusan kolektif masyarakat desa. oleh sebab itu pengungsi tersebar di rumah saudara mereka, lapangan desa, kantor balai
desa, gedung sekolah dan pekantoran, selepan padi, rumah warga atau di gallery dan gedung olah raga. Pertimbangan utama pengungsian adalah lokasi aman yang
dekat rumah mereka, sehingga sewaktu-waktu tetap bisa kembali ke rumah untuk memberi makan ternak yang ditinggalkan. Evakuasi pengungsian diprioritaskan
oleh desa adalah, balita dan anak-anak, ibu hamil, manula dan orang yang sedang
Ahmad Badawi | Peta Risiko Bencana Erupsi Merapi SDN Keningar 1 SDN Keningar 2
Desa Keningar Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang
13
sakit. Pemuda dan perangkat desa masih tetap berjaga-jaga di desa sampai ada perintah untuk turun mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten dengan Magelang bekerjasama dengan Merapi Recovery Response MRR UNDPUnited Nations for
Development Program mulai
menggagas program
pengembangan Sistem
Informasi Desa SID dengan konsep sister village atau desa saudara. SID juga memberi pelayanan kepada masyarakat untuk dapat mengakses informasi status
Merapi melalui layanan SMS short massage services di handphone. Sister Village Desa Saudara yang sedang pada saat ini ada 19 desa KRB III di tiga Kecamatan
Sawangan 3 Desa, Kecamatan Srumbung 8 Desa dan Kecamatan Dukun 8 Desa termasuk desa Keningar. Desa-desa tersebut nantinya berpasangan dengan Desa
di Kecamatan Muntilan, Srumbung, Mungkid, Pakis, Candimulyo, dan Mertoyudan. Tujuan konsep sister village adalah mengurangi kepanikan warga korban erupsi,
mempermudah evakuasi, mempermudah pendataan, dan juga mempermudah manakala menyampaikan logistik. Termasuk, meminimalisir keluarga pengungsi
agar tidak terpisah. Khusus Desa Keningar berpasangan dengan Desa Ngrajek Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.
D. KONDISI SDN KENINGAR 1 DAN 2 DESA KENINGAR KECAMATAN DUKUN
KABUPATEN MAGELANG
1. Profil SDN Keningar 1 dan 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang
Desa Keningar memiliki dua Sekolah Dasar yaitu SDN Keningar 01 dan SDN Keningar 02 dengan total murid di dua sekolah tersebut 162 siswa dikelola oleh 23
guru dan tenaga pendidik. Cukup kecil dibandingkan dengan sekolah rata-rata di Indonesia. Posisi wilayah desa Keningar, menempatkan desa dan sekolah ini
sebagai salah satu desa rentan di lereng barat Gunung Merapi karena berada tepat di garis muntahan lahar Merapi. Sekolah Dasar Negeri Keningar 1 terletak di ujung
timur atas desa, sementara SD Negeri Keningar 2 terletak di ujung barat desa. Keduanya berada di tepi jalan utama desa sekaligus jalan evakuasi warga.
Pada tahun ajaran 20132014, Sekolah Dasar Negeri Keningar 1 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang memiliki murid 103 siswa terdiri dai 48 laki-laki dan 55
perempuan. Dari jumlah murid tersebut 9 diantaranya merupakan murid dari desa Ngargomulyo, desa tetangga yang terletak disebelah selatan desa Keningar.
Sementara sisanya adalah siswa dari Desa Keningar sendiri. Saat ini SD Negeri Keningar 1 memiliki 6 guru perempuan dan 6 guru laki-laki dan 1 penjaga sekolah.
SD Negeri Keningar 1 berdiri tahun 1964 di Gumuk yang sekarang masuk bagian dusun Banaran Desa Keningar. Inisiatif pendirian sekolah merupakan inisiatf warga
masyarakat desa.
Pada saat
awal sampai
beberapa tahun
kemudian, penyelenggaraan sekolah masih menumpang di rumah warga belum menempati