Pendidikan Informal Anak Kajian Teori

25

6. Pendidikan Informal Anak

Pendidikan informal adalah usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja tetapi tidak berencana dan tidak sistematis Ihsan, 2013. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengartikan pendidikan informal sebagai jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pendidikan informal dalam keluarga merupakan pendidikan pertama dalam hidup seorang anak, karena di dalam lingkungan keluargalah seorang anak pertama kali mendapatkan pendidikan. Pendidikan dalam keluarga juga merupakan pendidikan utama bagi anak karena keehidupan seorang anak sebagian besar dihabiskan dalam lingkungan keluarga sehingga seorang anak paling banyak menerima pendidikan dari lingkungan keluarga. Pendidikan yang berlangsung di dalam keluarga adalah dasar bagi pendidikan yang kelak diterima anak pada masa selanjutnya baik di sekolah atau di masyarakat. Keluarga sebagai lembaga pendidikan informal memiliki beberapa fungsi dan pran antara lain: a. Pengalam pertama masa kanak-kanak Sejak dilahirkan, seorang anak akan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga sampai ia mampu melepaskan diri dari keluarga. Pendidikan yang pertama kali dialami seorang anak di dalam keluarga merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak karena dari sinilah keseimbangan jiwa dalam masa perkembangan 26 selanjutnya ditentukan sehingga suasana pendidikan di dalam keluarga sangat perlu diperhatikan. b. Menjamin kehidupan emosional anak Melalui pendidikan dalam keluarga kehidupan emosional anak dapat berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidik dan peserta didik sehingga interaksi yang terjadi antara keduanya didasari oleh rasa cinta kasih sayang yang murni serta didukung dengan suasana penuh cinta kasih, simpati, dan saling mempercayai sehingga anak merasa aman dan tenteram. c. Menanamkan dasar pendidikan moral Pendidikan moral di dalam keluarga trcermin dalam sikap dan perilaku orangtua sebagai contoh dan teladan bagi anak. Anak mengenal berbagai macam nilai dengan meneladani nilai-nilai yang melekat pada orang-orang yang disegani dan dikaguminya. Teladan ini melahirkan gejala identifikasi positif yang sangat penting dalan pembentukan kepribadian. d. Memberikan dasar pendidikan sosial Keluarga adalah sebuah lembaga sosial resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Benih-benih kesadaran sosial pada anak dapat dipupuk sejak dini di dalam keluarga yang penuh rasa tolong menolong dan gotong royong berdasarkan kekeluargaan. 27 e. Peletakan dasar-dasar keagamaan Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk menanamkan dasar-dasar hidup beragama. Keluarga sebagai tempat seorang anak pertama kali mendapat pendidikan memiliki peran besar dalam proses internalisasi dan transformasi nilai-nilai keagamaan ke dalam pribadi anak Hasbullah, 2012. Kelima fungsi di atas menunjukkan pentingnya pendidikan informal terutama di dalam lingkungan keluarga. Oleh sebab itu, orangtua sebagai pendidikan di dalam keluarga hendaknya mampu memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya karena di dalam keluargalah seorang anak pertama kali mendapatkan pengetahuan dan penanaman nilai yang akan membentuk sifat dan kepribadian mereka di masa mendatang.

7. Masyarakat Marginal