Penanaman nilai-nilai dalam keluarga oleh orangtua

66 melainkan sebagai bentuk motivasi seperti diungkapkan oleh Ibu NP. “Saya selalu ngasih, mbak. Kemarin lomba drumband gak menang juga saya kasih, ikut lomba karate gak menang juga saya kasih, ulang tahun juga saya ngasih. Buat obat kecewa aja, mbak, biar mereka tetep semangat ikut lomba, bukan maksudnya mau memanjakan.” Wawancara 11062016 Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Ibu RD bahwa “Iya, mbak, buat menyemangati aja. Kan anak-anak biasanya kalau dijanjiin hadiah jadi semangat.” Wawancara 04062016 Pernyataan Ibu NP dan Ibu RD menunjukkan bahwa orangtua memberikan hadiah kepada anak supaya anak bersemangat untuk berprestasi. Tindakan orangtua memberi hadiah ini tidak selalu dilakukan oleh orangtua agar anak tidak selalu tergantung pada hadiah yang diberikan oleh orangtua, seperti diungkapkan oleh Ibu AR “Iya, kalau mau terima rapor biasanya saya janjikan kalau nilainya bagus nanti dikasih hadiah. Tapi gak sering, mbak, nanti ndak tuman. ” Wawancara 30052016

2. Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak dalam Kelurga

a. Penanaman nilai-nilai dalam keluarga oleh orangtua

Keluarga adalah tempat pertama kali seorang anak mengenal dan belajar tentang berbagai macam nilai yang kelak dibutuhkan oleh seorang anak dalam hidup bermasyarakat. Hal ini berarti orangtua sebagai pendidik di dalam keluarga memiliki peran penting dalam proses pendidikan anak terutama dalam hal penanaman nilai-nilai 67 positif kepada anak. Nilai-nilai positif yang berusaha ditanamkan oleh orangtua di Kampung Pajeksan kepada anak-anaknya antara lain: 1 Nilai moral Nilai moral merupakan salah satu nilai yang dominan ditanamkan di dalam keluarga di Kampung Pajeksan. Nilai moral ditanamkan oleh orangtua kepada anak agar anak menjadi anak yang baik di masyarakat, seperti diungkapkan oleh Ibu RD “Biasanya saya ajarkan kebaikan-kebaikan, kalau sama orang lain harus gimana. Saya ajarkan ke anak saya hal-hal yang boleh dilakukan itu yang seperti apa, yang tidak boleh itu seperti apa.” Wawanacara 04062016 Selain itu, nilai moral juga ditanamkan oleh orangtua sebagai salah satu upaya orangtua untuk melindungi anak agar tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Hal ini diungkapkan oleh Bapak S “Seperti yang saya sebutkan tadi, yaitu dengan menanamkan nilai-nilai moral positif kepada anak-anak. Kalau melihat pola pikir orangtua seperti yang saya ceritakan tadi kayaknya sudah sangat sulit diubah, mbak, karena pola pikir mereka yang seperti itu juga terbentuk dari pola asuh orangtua mereka. Jadi yang lebih mudah ditulari nilai-nilai positif ya anak-anak mereka. ” Wawancara 11052016 Orangtua menanamkan nilai-nilai moral kepada anak dengan cara memberikan nasihat dan contoh kepada anak. Usaha orangtua menanamkan nilai moral kepada anak ini tidak sepenuhnya didukung oleh seluruh anggota keluarga. Sebagian keluarga ada yang memberikan contoh yang tidak mendukung penanaman nilai moral kepada anak. Misalnya ketika peneliti melakukan wawancara dan 68 observasi di rumah keluarga Ibu AR, peneliti melihat suami Ibu AR sedang merokok di dekat anak-anak, padahal Ibu AR mengungkapkan kepada peneliti bahwa beliau selalu menasihati anaknya untuk tidak ikut-ikutan merokok karena berbahaya bagi kesehatan. 2 Nilai kesopanan Nilai kesopanan yang ditanamkan oleh orangtua kepada anak di Kampung Pajeksan meliputi tata cara bergaul dan berinteraksi dengan orang lain dan mematuhi orangtua. Hal ini sesuai dengan pernyataan NA “Sama ibu diajari sopan santun, sama orangtua harus nurut kalau dinasihati tidak boleh melawan. Sama teman-temannya tidak boleh bertengkar. ” Wawancara 04062016 Nilai kesopanan ditanamkan oleh orangtua kepada anak dengan cara memberikan nasihat dan teladan. Penanaman nilai kesopanan di dalam sebagian keluarga belum maksimal, terutama keluarga yang hanya menanamkan nilai moral melalui nasihat. Hal ini terlihat dari pengamatan peneliti bahwa anak yang di rumahnya diberi penanaman nilai kesopanan tanpa diberi teladan oleh orangtua tidak menerapkan nilai kesopanan ketika berada di luar rumah. 3 Nilai agama Penanaman nilai agama di Kampung Pajeksan belum dilakukan oleh semua orangtua di Kampung Pajeksan. Nilai agama menjadi nilai yang dominan ditanamkan di sebagian keluarga namun 69 sama sekali tidak ditanamkan di keluarga lain. Peneliti menemukan dua keluarga yang menanamkan nilai agama dalam keluarganya yaitu keluarga Ibu RD dan Ibu NP, namun penanaman nilai agama ini lebih dominan pada keluarga Ibu NP. Nilai agama ditanamkan oleh oangtua kepada anak agar anak memiliki pemahaman yang cukup tentang ajaran-ajaran agama sehingga tidak mudah terpengaruh oleh perilaku-perilaku negatif dari sekitarnya. Penanaman nilai agama oleh orangtua di Kampung Pajeksan dilakukan melalui nasihat dan teladan, seperti yang diungkapkan oleh Ibu RD “Ngajarinnya saya kasih tau, saya bilangin anaknya. Saya contohkan juga, misalnya kalau di jalan ketemu tetangga menyapa. Kalau waktunya sholat saya ingatkan. ” Wawancara 04062016 Pernyataan Ibu RD tersebut sejalan dengan pernyataan Ibu NP “Kalau waktunya sholat saya ajak jamaah, biasanya kalau habis sholat gitu saya ajarin ngaji dikit-dikit. Kadang sama keponakan saya. Soalnya kalau di sini nyari tempat ngaji- ngaji gitu jarang, mbak. Jadi saya ngajari sendiri. ” Wawancara 11062016 Upaya orangtua dalam menanamkan nilai agama kepada anak juga dilakukan dengan memberikan anak pendidikan agama di luar Kampung Pajeksan seperti pernyataan NA “Dinasihati sama ibu. Kalau maghrib biasanya diajak shoat berjamaah di rumah, nanti habis sholat terus ngaji sebentar. Selain ngaji di rumah, saya dan adik juga ikut ngaji di Serangan, mbak. ” Wawancara 04062016 70 Hal ini dilakukan oleh orangtua karena kurangnya dukungan dari lingkungaan Kampung Pajeksan dalam upaya penanaman nilai agama, terlihat dari kurangnya perilaku masyarakat yang menunjukkan nilai agama serta minimnya kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar. 4 Nilai berprestasi Nilai berprestasi ditanamkan oleh sebagian keluarga di Kampung Pajeksan terutama dalam keluarga yang memiliki anak masih sekolah. Penanaman nilai berprestasi dilakukan orangtua dengan cara memberi nasihat, semangat, dan motivasi kepada anak, seperti pernyataan Ibu AR “Kalau sudah males-malesan belajar gitu saya nasehatin. Memotivasi lah, mbak, biar anaknya semangat lagi.” Wawancara 30052016 Penanaman nilai berprestasi di dalam keluarga didukung dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan orangtua kepada anak dan pemberian reward seperti diungkapkan oleh Ibu NP “Saya selalu ngasih, mbak. Kemarin lomba drumband tidak menang juga saya kasih, ikut lomba karate tidak menang juga saya kasih, ulang tahun juga saya ngasih. Buat obat kecewa saja, mbak, biar mereka tetep se mangat ikut lomba” Wawancara 11062016 Upaya tersebut dilakukan oleh orangtua sebagai bentuk motivasi dan apresiasi orangtua terhadap usaha-usaha anak dalam meraih prestasi agar anak selalu memiliki semangat untuk berprestasi walaupun terkadang mengalami kegagalan. 71

b. Strategi orangtua dalam mengasuh anak