48
dinas atau pemerintah serta ketika pembangunan fasilitas-fasilitas umum seperti balai atau jalan kampung. Minimnya kegiatan sosial rutin di
Kampung Pajeksan tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat. Kegiatan sosialisasi masih dilakukan oleh masyarakat dengan berkumpul dengan
tetangga di sore hari.
B. Informan Penelitian
Peneliti menentukan informan berdasarkan judul penelitian mengenai pendidikan anak di masyarakat marginal. Berdasar judul tersebut, maka unit
analisis dari penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak usia 7-15 tahun. Subyek penelitian adalah 4 empat keluarga di Kampung Pajeksan dan
1 satu ketua RW di lingkungan Kampung Pajeksan dengan jumlah keseluruhan 14 empat belas informan dengan perincian 7 empat informan
orangtua yang terdiri dari 3 tiga ayah dan 4 empat ibu, 6 enam informan anak serta 1 satu informan ketua RW 11.
1. Usia Informan
Informan dibedakan atas informan orangtua, informan anak, dan informan tokoh masyarakat. Informan orangtua dan tokoh masyarakat
tidak ditentukan batas usia minimal maupun maksimal, sedangkan informan anak ditentukan yang berusia antara 7-15 tahun. Penentuan usia
informan anak ini berdasarkan judul penelitian. Adapun daftar usia informan dapat dilihat dalam tabel berikut:
49
Tabel 4. Data Informan Berdasarkan Usia
No Nama
Status Usia
Informan Keluarga I
1 2
3 MA
RN M
Ayah Ibu
Anak 42 tahun
41 tahun 13 tahun
Informan Keluarga II
4 5
6 7
PC AR
RD NN
Ayah Ibu
Anak Anak
32 tahun 31 tahun
10 tahun
3 tahun
Informan Keluarga III
8 9
RD NA
Ibu Anak
29 tahun 8 tahun
Informan Keluarga IV
10 11
12 13
ST NP
RA RI
Ayah Ibu
Anak Anak
43 tahun 33 tahun
10 tahun
7 tahun
Informan Tokoh
Masyarakat
14 IS
Ketua RW 11 Lingkungkan
Kampung Pajeksan
36 tahun
Sumber: Data Hasil Wawancara 2.
Pendidikan Informan Sebagian besar pendidikan informan orangtua dan tokoh
masyarakat adalah tamat Sekolah Menengah Atas SMA, sedangkan pendidikan informan anak sebagian besar adalah Sekolah Dasar. Adapun
tingkat pendidikan informan dalam dilihat dalam tabel berikut. Tabel 5. Data Informan Berdasarkan Pendidikan
No Nama
Status Pendidikan
Informan Keluarga I
1 2
3 MA
RN M
Ayah Ibu
Anak Lulus SMP
Lulus SMP Tidak tamat
SMP
Informan Keluarga II
4 5
6 7
PC AR
RD NN
Ayah Ibu
Anak Anak
Lulus SMA Lulus SMA
SD Belum
Sekolah
50
Informan Keluarga III
8 9
RD NA
Ibu Anak
Lulus SMA SD
Informan Keluarga IV
10 11
12 13
ST NP
RA RI
Ayah Ibu
Anak Anak
Lulus SMA Lulus SMA
SD SD
Informan Tokoh
Masyarakat
14 IS
Ketua RW 11 Lingkungkan
Kampung Pajeksan
Lulus SMA
Sumber: Data Hasil Wawancara 3.
Pekerjaan Informan Pekerjaan para informan merupakan mata pencaharian hidup
sehari-hari. Pekerjaan dari 8 delapan informan orangtua yang terdiri dari ayah dan ibu serta 1 satu orang informan tokoh masyarakat bervariasi.
Adapun daftar pekerjaan informan orangtua dan tokoh masyarakat dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 6. Data Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Nama
Status Pekerjaan
Informan Keluarga I
1 2
MA RN
Ayah Ibu
Buruh Pedagang
Informan Keluarga II
3 4
PC AR
Ayah Ibu
Wiraswasta Ibu Rumah
Tangga
Informan Keluarga III
6 RD
Ibu Pegawai
Salon
Informan Keluarga IV
7 8
ST NP
Ayah Ibu
Pedagang Ibu Rmah
Tangga
Informan Tokoh
Masyarakat
9 IS
Ketua RW 11 Lingkungkan
Kampung Pajeksan
Pegawai Hotel
Sumber: Data Hasil Wawancara
51
Tabel di atas menunjukkan 9 Sembilan orang informan penelitian, 7 tujuh orang diantaranya bekerja dan 2 dua diantaranya tidak bekerja.
Informan yang tidak bekerja merupakan ibu rumah tangga. Dua orang informan bekerja sebagai pedagang, 2 dua orang bekerja sebagai
wiraswasta, dan 3 orang lainnya bekerja sebagai buruh, pegawai salon, dan pegawai hotel. Kondisi informan lebih lanjut dipaparkan sebagai berikut:
a. Keluarga Ibu RN dan bapak MA
Informan pertama bernama Ibu RN berusia 41 tahun dan pendidikan terakhir SMP. Suami Ibu RN bernama Bapak MA berusia
42 tahun dan pendidikan terakhir SMP. Ibu RN dan Bapak MA memiliki 2 orang anak yaitu, anak perempuan berusia 16 tahun dan
anak laki-laki berusia 13 tahun yang keduaanya sudah tidak bersekolah. Anak perempuan Ibu RN sudah menikah dan tinggal bersama
suaminya, sedangkan anak laki-laki Ibu RN masih tinggal bersama Ibu RN dan Bapak MA. Kegiatan sehari-hari Ibu RN adalah berdagang
makanan di lingkungan Kampung Pajeksan sedangkan Bapak MA bekerja sebagai buruh. Keluarga Ibu RN sudah tinggal di Kampung
Pajeksan selama 16 tahun, sebelumnya keluarga Ibu RN tinggal di Kampung Jogonegaran.
Keluarga Ibu RN sebenarnya memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan untuk anak-anaknya, namun pemahaman Ibu
RN tentang pentingnya pendidikan tidak sejalan dengan pemahaman anak-anaknya. Anak-anak Ibu RN memilih untuk tidak melanjutkan
52
sekolah karena mengikuti teman-temannya. Kedekatan antar anggota keluarga Ibu RN kurang terasa karena kesibukan orangtua dan kegiatan
anak di luar rumah. Hal ini terlihat selama penulis melakukan observasi di rumah Bapak MA bahwa M, anak Ibu RN dan Bapak MA, lebih
sering bermain bersama teman-temannya daripada menghabiskan waktu bersama keluarga. Bapak MA pun jarang berada di rumah. Sepulang
kerja Bapak MA lebih sering berkumpul bersama bapak-bapak yang lain di poskamling dekat rumah Bapak MA.
b.
Keluarga Ibu AR dan Bapak PC
Keluarga Ibu AR memiliki empat anggota keluarga yaitu Ibu AR, suaminya yang bernama Bapak PC, dan dua anak laki-lakinya RD
dan NN. Bapak PC sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta sedangkan Ibu AR adalah ibu rumah tangga. Usia Bapak PC saat ini 32 tahun,
sedangkan Ibu AR 31 tahun, keduanya adalah lulusan SMA. RD, anak sulung Bapak PC berusia 10 tahun saat ini duduk di bangku SD kelas 3,
sedangkan NN masih beruisa 3 tahun. Bapak PC tinggal di Kampung Pajeksan sejak menikah dengan Ibu AR yang merupakan warga asli
Kampung Pajeksan. Hubungan antara anggota keluarga Ibu AR yang peneliti lihat
pada saat pengamatan terlihat cukup harmonis. Hal tersebut terlihat dari kedekatan antara anak-anak dengan orangtua. Kedua anak Ibu AR
masih kecil sehingga masih sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
53
c. Keluarga Ibu RD
Ibu RD berusia 29 tahun dengan pendidikan terakhir SMA. Ibu RD memiliki seorang anak bernama NA yang berusia 8 tahun saat ini
duduk di bangku kelas 2 SD.. Ibu RD dan ayah kandung NA sudah berpisah, dan saat ini Ibu RD sudah menikah lagi namun tidak tinggal
serumah dengan suaminya yang berdomisili di Magelang. Menurut Ibu RD, hal tersebut beliau lakukan agar NA lebih mudah bertemu ayah
kandungnya yang berdomisili di Yogyakarta. Ibu RD adalah warga asli Kampung Pajeksan, beliau lahir dan besar di Kampung Pajeksan. Selain
tinggal dengan anaknya, Ibu RD juga tinggal bersama ibu beliau. Sehari-hari Ibu RD bekerja sebagai pegawai salon untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai kebutuhan pendidikan anaknya. Ibu RD mengatakan bahwa mengurus anak dan bekerja
bukanlah sesuatu yang mudah, namun hal tersebut teteap beliau lakukan demi anaknya.
d. Keluarga Ibu NP dan Bapak ST
Informan keempat adalah keluarga Ibu NP dan Bapak ST. Ibu NP dan Bapak ST memiliki 2 oarng anak yaitu anak perempuan yang
masih duduk di kelas 3 SD dan anak laki-laki yang masih duduk di kelas 1 SD. Sehari-hari Ibu NP adalah ibu rumah tangga sedangkan
Bapak NP bekerja sebagai pedagang makanan di Malioboro. Ibu NP berusia 33 tahun sedangkan Bapak ST berusia 43 tahun, pendidikan
terakir keduanya adalah SMA. Keluarga Ibu NP adalah keluarga
54
pendatang di Kampung Pajeksan. Ibu NP berasal dari Lampung sedangkan Bapak ST berasal dari Purwakarta dan sudah 6 tahun tinggal
di Kampung Pajeksan. Hubungan antar anggota keluarga dalam keluarga Ibu NP dan
Bapak ST cukup dekat. Hal ini terlihat saat peneliti melakukan pengamatan di rumah Ibu NP. Saat itu Ibu NP dan anak-anaknya sedang
membantu Bapak ST menyiapkan dagangan yang akan dijual hari itu sambil sesekali mengobrol dan bercanda.
C. Hasil Penelitian