84
dalam masyarakat yang tidak sejalan dengan nilai-nilai positif yang ditanamkan oleh orangtua di rumah.
b. Pengaruh nilai-nilai dalam lingkungan masyarakat terhadap
pendidikan anak
Nilai-nilai dalam masyarakat Kampung Pajeksan mempengaruhi pendidikan anak baik pendidikan formal dan pendidikan anak di dalam
keluarga Kampung Pajeksan. Pengaruh nilai-nilai positif terhadap masyarakat di Kampung Pajeksan terlihat dari perilaku masyarakat yang
gemar berkumpul terutama pada sore hari. Peneliti sering menemukan warga kampung yang berkumpul dan anak-anak yang bermain setiap sore
hari. Nilai-nilai negatif di Kampung Pajeksan memiliki pengaruh yang
cukup besar terhadap pendidikan anak. Pengaruh nilai-nilai negatif terhadap pendidikan formal terlihat dari latar belakang anak-anak di Kampung
Pajeksan yang sudah tidak bersekolah. Sebagian anak-anak yang tidak bersekolah karena pengaruh dari teman bermainnya. Pengaruh nilai-nilai
negatif terhadap pendidikan anak di dalam keluarga Kampung Pajeksan terlihat dari cara orangtua mendidik anak maupun terhadap pribadi anak.
Nilai-nilai negatif di Kampung Pajeksan sudah sejak lama ada di Kampung Pajeksan dan melekat pada kehidupan masyarakat sehingga nilai-
nilai negatif tersebut dianggap sebagai hal yang biasa termasuk oleh anak- anak. Anak-anak yang cenderung mengikuti apa yang dia lihat kemudian
85
ikut-ikut melakukan tindakan-tindakan negatif tersebut dan tidak diingatkan oleh orangtuanya.
Hal tersebut
pada akhirnya
mempengaruhi perkembangan
kepribadian anak-anak di Kampung Pajeksan. Berdasarkan hasil observasi peneliti menemukan anak-anak usia SD yang sudah merokok dan dibiarkan
saja oleh orang dewasa di dekatnya. Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu RD, yaitu
“Di sini anak-anak kelas 1 SD, kelas 2 SD udah bisa ngerokok. Kan gak pantas, mbak. Perkataannya juga, kayak menyebutkan kata-kata
kasar. Jangan sampai lah, kita orang gak punya, anak salah didik.” Wawancara 11062016
Orangtua di Kampung Pajeksan yang peduli terhadap pendidikan anaknya berusaha sebisa mungkin agar anak-anaknya tidak terpengaruh
nilai-nilai negatif di dalam masyarakat Kampung Pajeksan. Bentuk usaha orangtua untuk menghindarkan anak-anaknya dari pengaruh nilai-nilai
negatif di Kampung Pajeksan adalah dengan menanamkan nilai-nilai moral dan membekali anak-anaknya dengan ajaran-ajaran agama, serta
memberikan anak-anaknya kegiatan di luar Kampung Pajeksan agar anak lebih memahami dan membedakan nilai-nilai positif dan nilai-nilai negatif
di dalam masyarakat yang lebih luas seerti diungkapkan oleh Ibu NP “Anak saya saya ikutin ekstra di sekolah, mbak, biar ada kegiatan
yang bermanfaat. Saya ajarin ngaji, biar ada bekal ilmu agama yang cukup. Kalau main juga tidak saya bolehin main jauh-
jauh.” Wawancara 11062016
Orangtua juga menanamkan kepada anak agar hati-hati dalam memilih teman dan pergaulan seperti yang dilakukan Ibu RN
86
“Saya kasih tau aja, mbak. Kalau milih teman hati-hati, jangan sampai kena yang gitu-
gitu.” Wawancara 26052016 Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu RD
“Saya nasihatin bener-bener, mbak. Kalau main saya arahkan ke sekitar rumah saja, jangan jauh-
jauh.” Wawancara 04062016 Sebagian warga Kampung Pajeksan yang memiliki kepedulian
terhadap penanaman nilai-nilai positif muali merintis kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai-nilai positif seperti BKR Balai Kegiatan Remaja
dan PAUD seperti diungkapkan Bapak S “Pemuda di sini juga mulai merintis BKR biar anak-anak muda ada
kegiatan, kalau kumpul-kumpul kegiatannya positif. Dulu di daerah sini ada tempat buat ngumpul itu, sekarang udah dibangun jadi balai
fasum. Ada juga PAUD, tapi belum maksimal soalnya kegiatannya
cuma seminggu sekali.” Wawancara 11052016 Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bentuk usaha warga Kampung
Pajeksan untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada masyarakat serta menyediakan wadah bagi warga agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan
negatif.
D. Pembahasan
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi manusia yang harus terus dilakukan sepanjang hayat. Pendidikan memiliki peran penting
dalam membangun dan membina mental dan moral masyarakat yang dilakukan dengan cara membekali manusia dengan pengetahuan dan
ketrampilan untuk bersikap dan berperilaku di lingkungan sosialnya. Pembangunan mental dan moral serta pembekalan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan hendaknya dilakukan sedini mungkin agar seorang manusia