21
d. Masa kanak-kanak tengah dan akhir middle and late childhood
Masa kanak-kanak tengah dan akhir, disebut juga masa sekolah dasar, merupakan periode perkembangan yang terjadi antara usia 6-11
tahun. Masa perkembangan ini ditandai dengan perkembangan pesat pada aspek kognitif anak. Anak mulai menguasai ketrampilan dasar membaca,
menulis, dan aritmatik. Perkembangan aspek psikologis ditandai dengan meningkatnya control diri anak.
e. Masa remaja adolescence
Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa awal yang terjadi antara usia 10-12 tahun hingga
18-22 tahun. Perkembangan yang paling menonjol dari masa remaja yaitu perubahan fisik yang cepat, tinggi dan berat badan anak mengalami
perubahan yang pesat serta terjadinya perkembangan karateristik seksual laki-laki dan perrempuan. Pada masa ini seorang anak mulai mencari
identitas dirinya dan merindukan kebebasan. Peran teman sebaya sangat berpengaruh pada periode ini karena anak banyak menghabiskan waktu
di luar keluarga atau rumah. Perkembangan kognitif pada masa remaja ditandai dengan berkembangnya pikiran anak menjdi lebih abstrak,
idealis, dan logis.
4. Pendidikan Anak
Manusia memiliki hak-hak dasar yang melekat pada dirinya atau disebut Hak Asasi Manusia HAM. Anak sebagai bagian dari manusia juga
22
mempunyai hak-hak dasar yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh keluarga, pemerintah, dan negara.
Pendidikan adalah salah satu hak dasar yang harus diberikan kepada anak baik oleh orangtuanya maupun oleh orang lain dalam hal ini
masyarakat. Hak anak untuk memperoleh pendidikan ini tercantum dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang
menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat,
bakat dan tingkat kecerdasannya. Pasal ini dengan jelas menjelaskan bahwa pendidikan adalah sesuatu yang harus diberikan kepada anak untuk
kebaikan anak tersebut dengan memperhatikan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Hak anak terhadap pendidikan juga tercantum secara implisit dalam Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal ini menjelaskan bahwa
setiap anak berhak untuk hidup serta memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara fisik maupun mental. Pendidikan merupakan salah
satu sarana bagi anak untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Hal inilah yang menyebabkan
pendidikan anak merupakan suatu keharusan dan menjadi salah satu hak anak yang harus dipenuhi.
23
Pendidikan anak bukan hanya menjadi tanggungjawab orangtua melainkan tanggungjawab semua pihak termasuk masyarakat dan negara
karena pendidikan anak tidak hanya berlangsung di dalam keluarga tetapi juga berlangsung di sekolah dan lingkungan masyarakat.
5. Pendidikan Formal Anak
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal adalah usaha pendidikan yang diselenggarakan
secara sengaja, berencana, terarah, dan sistematis melalui suatu lembaga pendidikan yang disebut sekolah Ihsan, 2013.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah pendidikan keluarga, bersifat formal namun tidak kodrati. Tidak kodrati dalam hal ini
maksudnya adalah hubungan yang terjadi antara guru dan murid tidak berdasarkan hubungan darah melainkan berdasar pada hubungan yang
brsifat kedinasan. Pendidikan di sekolah sebenarnya merupakan bagian dan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga serta jembatan penghubung antara
kehidupan dalam keluarga dan kehidupan dalam masyarakat di masa mendatang Hasbullah, 2012.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan formal merupakan suatu bentuk pendidikan yang dilaksanakan
dengan terarah dan terencana mengikuti sistem-sistem tertentu. Pendidikan formal diselanggarakan secara berjenjang di dalam suatu lembaga
24
pendidikan yang disebut sekolah. Pendidikan di sekolah dilaksanakan sebagai suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak yang tidak
mampu dipenuhi oleh orangtua melalui pendidikan informal dengan meneruskan dan mengembangkan dasar-dasar pendidikan yang telah
diterima anak dari orangtua dan masyarakat. Sekolah memiliki peran penting dalam pendidikan anak salah
satunya adalah mengembangkan berbagai aspek yang dimiliki oleh anak terutama dalam hal pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Hasbullah mengemukakan beberapa sumbangan sekolah bagi pendidikan anak sebagai berikut:
a. Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta
memperbaiki dan memperluas tingkah laku si anak didik yang dibawa dari keluarga.
b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menjadi pribadi dewasa
susila, sekaligus warga negara dewasa susila. c.
Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa.
d. Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik
mengembangkan kemempuan intelektual dan ketrampilan kerja, sehingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut membangun bangsa
dan negara Hasbullah, 2012.
25
6. Pendidikan Informal Anak