104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Orangtua di Kampung Pajeksan memiliki pemahaman bahwa pendidikan itu penting, walaupun ada di antara mereka memiliki anak yang
tidak mau sekolah. Anak tidak mau bersekolah umumnya dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-temannya. Harapan orangtua terhadap pendidikan
formal anak relatif sama yaitu agar anak-anaknya mampu menempuh pendidikan formal di sekolah yang layak hingga setinggi mungkin, menjadi
pintar dan berprestasi. Bentuk-bentuk bantuan yang dapat diberikan oleh orangtua berupa
memenuhi kebutuhan anak, memberikan motivasi, serta menyediakan fasilitas dan hadiah. Motivasi diberikan orangtua kepada anak melalui penguatan
positif berupa pemenuhan kebutuhan pendidikan formal anak baik secara fisik seperti buku pelajaran, alat tulis, meja, seragam sekolah, sepatu, tas sekolah,
uang jajan, transportasi, dan sebagainya maupun psikologis dalam bentuk perhatian orangtua dengan memberikan penghargaan terhadap prestasi anak
baik secara verbal dalam bentuk pujian atau memberi hadiah. Hambatan-hambatan yang dialami orangtua dalam memberikan
pendidikan formal kepada anaknya muncul baik dari diri anak atau dari luar diri anak. Hambatan yang mucul dari luar diri anak misalnya lingkungan dan
kondisi ekonomi keluarga sedangkan hambatan yang muncul dari dalam diri anak adalah motivasi dan kemauan dari dalam diri anak sendiri untuk terus
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
105
Fungsi pendidikan keluarga yang paling sering terlihat di keluarga di Kampung Pajeksan adalah fungsi pendidikan moral dan fungsi pendidikan
sosial sedangkan fungsi yang jarang terlihat adalah fungsi pendidikan agama. Pendidikan sosial di dalam keluarga di Kampung Pajeksan diajarkan oleh
orangtua melalui penanaman nilai kesopanan seperti tata cara bertingkah laku, tata cara bertutur kata yang baik, serta ukuran baik dan buruk yang
berlaku di masyarakat. Pendidikan sosial juga diberikan kepada anak melalui interaksi dan komunikasi antara orangtua dengan anak. Pendidikan agama di
dalam keluarga di Kampung Pajeksan belum diterapkan di semua keluarga. Beberapa keluarga menerapkan pendidikan agama dengan menanamkan nilai
agama kepada anak seperti membiasakan anak untuk sholat, mengajarkan anak mengaji, dan mengajarkan anak melakukan amalan-amalan yang sesuai
dengan ajaran dan tuntunan agama. Salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan agama di dalam keluarga di Kampung Pajeksan karena kurangnya
dukungan dari lingkungan. Interaksi antar anggota keluarga di Kampung Pajeksan berbeda-beda
di masing-masing keluarga. Interaksi antara anak dengan orangtua lebih banyak terjadi antara anak dengan ibu karena ibu lebih banyak memiliki
waktu bersama anak sedangkan ayah lebih sering berada di luar rumah karena bekerja. Interaksi antar anggota keluarga yang buruk masih terjadi di sebagian
keluarga di Kampung Pajeksan. Interaksi seperti ini sering ditemukan di dalam keluarga yang orangtua dan anak jarang memiliki waktu bersama baik
karena pekerjaan orangtua maupun kesibukan anak sehingga anak lebih
106
sering bersama teman-temannya dan lebih mendengarkan dan mengikuti perkataan temnnya daripada orangtuanya.
Orangtua dalam melaksanakan pendidikan di dalam keluarga menerapkan beberapa strategi yaitu memberi nasihat, memberi teladan,
memberi pengawasan dan aturan-aturan, serta memberi hukuman. Memberi nasihat merupakan strategi yang paling sering digunakan oleh orangtua dan
merupakan metode pertama yang digunakan orangtua untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada anak. Beberapa keluarga menggunakan strategi
memberi nasihat yang dibarengi dengan memberi teladan. emberi pengawasan dan aturan-aturan merupakan salah satu strategi yang cukup
sering dilakukan oleh orangtua dalam pendidikan anak di dalam keluarga. Pengawasan terhadap anak di beberapa keluarga dilakukan oleh orangtua
sendiri terutama ibu, sementara di keluarga yang lain pengawasan terhadap anak dilakukan oleh orangtua dan dibantu oleh anggota keluarga yang lain.
Pengawasan terhadap anak oleh orangtua di Kampung Pajeksan dilakukan dengan menerapkan aturan-aturan di dalam keluarga. Peraturan yang dibuat
oleh orangtua di Kampung Pajeksan sebagian besar mengatur tentang pergaulan dan kedisiplinan anak dalam belajar dan melakukan aktifitas
sehari-hari. Memberi hukuman merupakan salah satu strategi yang dilakukan orangtua dengan tujuan memperbaiki kesalahan anak atau menjerakan anak.
Ada empat macam bentuk hukuman yang sering diberikan orangtua kepada anak di Kampung Pajeksan yaitu hukuman fisik, hukuman verbal, dan
hukuman nonverbal.
107
Situasi lingkungan masyarakat Kampung Pajeksan kurang kondusif untuk proses belajar anak karena masih banyaknya nilai-nilai negatif yang
ada di dalam masyarakat. Nilai-nilai negatif tersebut tercermin dari perilaku sebagian masyarakat Kampung Pajeksan seperti mengucapkan kata-kata kasar
dan tidak sopan, merokok di tempat umum dan di depan anak-anak, serta adanya masyarakat di lingkungan Kampung Pajeksan yang memproduksi dan
mengonsumsi minuman keras atau dikenal dengan lapen. Kondisi ini jelas memberi pengaruh terhadap pendidikan anak terutama pendidikan anak di
dalam keluarga baik cara orangtua mendidik anak atau nilai-nilai yang ditanamkan oleh orangtua kepada anak. Terbatasnya pemilihan aspirasi
masyarakat terhadap pendidikan berpengaruh pada pilihan sekolah yang dapat dipilih oleh orangtua untuk anaknya serta fasilitas yang dapat diberikan
orangtua untuk pendidikan anaknya.
B. Saran