Gambaran Umum Lokasi Penelitian

43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Kampung Pajeksan Kampung Pajeksan terletak di sebelah utara Kraton Jogjakarta tepatnya di kawasan wisata Malioboro. Nama Kampung Pajeksan berasal dari kata “jaksa” atau yang dalam Bahasa Jawa disebut “jeksa”. Kata “jeksa” tersebut kemudian mendapat awalan “pa” dan akhiran “an” sehingga menjadi kata Pajeksan yang artinya wilayah tempat tinggal para jaksa. Pada zaman dahulu Kampung Pajeksan merupakan tempat tinggal para jaksa yang mengabdi di Kraton Jogjakarta. Seiring perkembangan jaman, penduduk Kampung Pajeksan kini dihuni oleh berbagai macam etnis dan profesi. Pekerjaan sebagian besar penduduk Kampung Pajeksan saat ini adalah pekerjaan yang mendukung bidang pariwisata seperti pedagang kaki lima di kawasan Malioboro, tour guide, dan usaha penginapan.Keadaan Geografis Kampung Pajeksan 2. Kondisi Geografis Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampung Pajeksan yang merupakan salah satu bagian dari 7 bagian administratif Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, tepatnya di kawasan wisata Malioboro dengan batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Ngupasan Kecamatan Gondomanan mengikuti Jalan Pajeksan 44 b. Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Dagen c. Sebelah barat Kelurahan Pringggokusuman dan Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis mengikuti Jalan Jogonegaran. d. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Gowongan Kecamatan Jetis dan Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan mengikuti Jalan P. Mangkubumi dan Jalan Malioboro. Daerah Kampung Pajeksan mempunyai luas kurang labih 71m 2 terdiri dari 4 RW dan 12 RT. Melihat keadaan wilayah Kampung Pajeksan, diketahui wailayah ini terletak di pusat kota Yogyakarta sehingga bisa diakses dan dijangkau masyarakat. Pemukiman penduduk di wilayah ini sangat padat dan cukup kumuh. 3. Kondisi Demografi Sebagian besar penduduk Kampung Pajeksan merupakan pendatang dari luar Kota Yogyakarta. Hal ini menjadikan Kampung Pajeksan kampong heterogen yang dihuni oleh berbagai macam etnis yaitu Jawa, Madura, Batak, dan mayoritas etnis Tionghoa. Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta tahun 2016 menjelaskan bahwa Kampung Pajeksan dihuni oleh 1492 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 703 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 789 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga di Kampung Pajeksan sebanyak 479 KK, terdiri dari 345 KK berjenis kelamin laki-laki dan 134 KK berjenis kelamin perempuan. 45 Tabel 1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah 0-6 68 64 132 7-15 89 91 180 16-21 62 79 141 22-59 410 455 865 60 75 100 174 Jumlah 703 789 1492 Sumber: Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk Kampung Pajeksan paling banyak adalah penduduk berusia 22-59 tahun sebanyak 865 jiwa serta penduduk usia 7-15 tahun sebanyak 180 jiwa. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kampung Pajeksan adalah penduduk usia produktif dan anak usia sekolah. Menurut status pendidikan terakhir, pendidikan penduduk Kampung Pajeksan bervariasi, dari tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, hingga tamat perguruan tinggi, namun masih ada penduduk yang tidak tamat SD bahkan belum pernah mengenyam pendidikan formal. Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga Kampung Pajeksan Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terkhir Laki-laki Perempuan Jumlah TidakBelum Sekolah 5 10 15 Belum Tamat SDSederajat 9 8 17 Tamat SDSederajat 46 33 79 SMPSederajat 63 26 89 SMASederajat 148 45 193 Diploma 24 5 29 Strata-1 47 7 54 Strata-2 3 3 JUMLAH 345 134 479 Sumber: Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2016 46 Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kepala keluarga di Kampung Pajeksan adalah lulusan SMA. Pendidikan terakhir terendah adalah sekolah dasar dan pendidikan terakhir tertinggi adalah Strata 2 namun jumlahnya sangat sedikit yaitu 3 orang. Ditinjau dari pekerjaannya, pekerjaan penduduk Kampung Pajeksan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya jenis pekerjaan yang ditekuni oleh penduduk Kampung Pajeksan. Tabel 3. Jumlah Penduduk Kampung Pajeksan Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah BelumTidak Bekerja 115 141 256 Mengurus Rumah Tangga 226 226 PelajarMahasiswa 166 175 341 Pensiunan 7 4 11 Pegawai Negeri Sipil PNS 5 9 14 Karyawan Swasta 190 95 285 Buruh Harian Lepas 23 10 33 WiraswastaPedagang 167 110 277 Pekerjaan Lainnya 30 19 49 JUMLAH 703 789 1492 Sumber: Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2016 Tabel di atas memperlihatkan bahwa sebanyak 341 orang masih berstatus pelajarmahasiswa, 256 orang belumtidak bekerja, dan 895 orang memiliki pekerjaan. Sebanyak 277 orang penduduk Kampung Pajeksan bekerja di sektor swasta, baik sebagai karyawan maupun wiraswasta atau pedagang. Sebagian besar wiraswasta di Kampung Pajeksan adalah pemilik industri kecil yang memproduksi cinderamata khas Yogyakarta atau pengelola penginapan dan rental kendaraan. Begitu 47 pun pedagang di Kampung Pajeksan yang sebagian besar adalah pedagang yang berjualan makanan atau souvenir khas Yogyakarta. 4. Kondisi Sosial Budaya Kondisi geografis Kampung Pajeksan yang terletak di kawasan wisata Malioboro sangat berpengaruh pada kondisi sosial budaya masyarakat Kampung Pajeksan. Mayoritas masyarakat Kampung Pajeksan memiliki mata pencaharian yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata seperti industry kecil rumah tangga yang memproduksi cindera mata khas Yogyakarta dan pedagang di kawasan wisata Malioboro. Kampung Pajeksan merupakan kampung heterogen dengan penduduk yang berasal dari bermacam-macam latar belakang. Sebagian besar penduduk Kampung Pajeksan adalah etnis Tionghoa. Etnis lain yang jumlahnya cukup banyak di kampung ini adalah Jawa, Madura, dan Batak. Masyarakat Kampung Pajeksan tergolong masyarakat yang ramah, namun kegiatan sosial di kampung ini kurang begitu terlihat. Hal ini disebabkan oleh aktifitas sehari-hari masyarakat Kampung Pajeksan yang menyita banyak waktu sehingga sulit mengagendakan kegiatan-kegiatan sosial bersama warga kampung Kegiatan sosial yang rutin dilakukan oleh penduduk Kampung Pajeksan adalah arisan RT bapak-bapak atau ibu-ibu yang dilakukan setiap bulan. Kegiatan sosial yang lain adalah kerja bakti, namun pelaksanaanya tidak rutin. Kerja bakti hanya dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang hari besar nasional, hari besar keagamaan, atau ketika Kampung Pajeksan akan menerima kunjungan dari 48 dinas atau pemerintah serta ketika pembangunan fasilitas-fasilitas umum seperti balai atau jalan kampung. Minimnya kegiatan sosial rutin di Kampung Pajeksan tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat. Kegiatan sosialisasi masih dilakukan oleh masyarakat dengan berkumpul dengan tetangga di sore hari.

B. Informan Penelitian