81 Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Propinsi D.I. Yogyakarta, Balai Latihan Kerja mempunyai tugas pokok yaitu dalam rangka meningkatkan kualitas dan menyiapkan
calon tenaga kerja yang kompeten guna mengisi kesempatan kerja dan usaha mandiri melalui penyelenggarakan program pelatihan bagi
masyarakat. Pendidikan dan pelatihan Diklat teknisi handphone merupakan salah satu program BLK Sleman yang di tujukan bagi remaja
putus sekolah yang tidak memiliki keterampilan dan berasal dari ekonomi lemah. Program ini dilaksanakan dalam upaya untuk mengurangi
pengangguran di usia produktif, menekan tingkat kerawana dan kriminalitas di daerah, dan menciptakan tenaga kerja yang memiliki semangat dan kerja
keras untuk menunjang kehidupan para remaja yang lebih baik di masa mendatang. Adapun pelaksanaan program meliputi beberapa tahapan, yaitu:
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan langkah awal yang harus di rancang secara matang agar nantinya program dapat berjalan sesuai dengan
tujuan. Berdasarkan tahap persiapan atau perencanaan dalam Diklat teknisi handphone di atas dapat dilihat bahwa BLK memiliki upaya
sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan
mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia. Lebih lanjut dikatakan bahwa perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan
tujuan umum dan tujuan khusus suatu organisasi atau lembaga Djuju Sujana, 2006: 56.
82 Langkah-langkah perencanaan meliputi persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi. a Pada langkah persiapan dilakukan kegiatan pertama : penelaahan kebijakan atau tujuan yang akan di lakukan. Kedua :
penelaahan terhadap kebutuhan belajar masyarakat. b pada tahap pelaksanaan penyusunan program dilakukan melalui identifikasi potensi
peserta Diklat teknisi handphone dan seleksi sasaran program, pengolahan data, memotivasi calon warga belajar, melaksanakan evaluasi
dan menganalisis hasil evaluasi. Pada Diklat teknisi handphone yang dilakukan di BLK Sleman
sejalan dengan pendapat diatas, dimana pelaksanaan dimulai dari identifikasi kebutuhan belajar dilakukan dengan cara mensosialisasikan
program melalui instansi pemerintah misalnya kelurahan setempat. Sasaran program Diklat teknisi handphone diarahkan pada remaja putus
sekolah yang berusia 16 sampai dengan 24 tahun, belum menikah, tidak memiliki pekerjaan pengangguran, mereka juga tidak memiliki
keterampilan, dan belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan sebelumnya. Dari hasil identifikasi di lapangan ditemukan banyaknya
masyarakat di usia produktif yang belum memiliki pekerjaan, dan mereka sangat bersemangat dalam mengikuti pelatihan ini.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, peneliti mendapatkan informasi bahwa jumlah peserta yang mendaftar untuk
mengikuti program Diklat teknisi handphone di BLK berjumlah 48 orang, namun berdasarkan keterbatasan anggaran dana yang tersedia,
jumlah peserta program Diklat teknisi handphone di BLK Sleman hanya di batasi sebanyak 16 orang. Adapun dari jumlah peserta 16 tersebut
terdiri dari 15 laki-laki dan 1 perempuan.