Subjek Penelitian Instrumen Penelitian

43 ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain Lexy Moleong, 2005: 157. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis dan foto. Metode dokumentasi diperlukan karena memiliki nilai pengungkapan terhadap sesuatu hal kejadian yang didokumentasikan. Adapun dokumentasi digunakan dengan alasan: 1 selalu tersedia di kantor atau lembaga; 2 dokumen merupakan sumber data yang stabil, mudah didapat dan digunakan; 3 data atau informasi yang ada pada dokumen bersifat factual dan realistis dalam arti memuat apa adanya tentang hal-hal yang didokumentasikan; 4 dokumentasi merupakan sumber data yang kaya berkaitan dengan keadaan subjek penelitian. Dokumentasi digunakan untuk menggali informasi dalam kaitannya dengan laporan kegiatan pendidikan dan pelatihan Diklat teknisi handphone bagi remaja putus sekolah di Balai Latihan Kerja BLK Sleman Yogyakarta, proses pembelajaran oleh instruktur, metode penyampaian yang diterapkan, evaluasi program pelatihan serta foto-foto kegiatan, fasilitas, dan sarana. Dalam penelitian ini dokumentasi dilaksanakan untuk memperoleh data tambahan untuk mendukung hasil penelitian ini. Informasi yang bersifat dokumentatif sangat bermanfaat guna pemberian gambaran secara keseluruhan dalam mendapatkan informasi yang lebih mendalam yang ada pada lembaga. 44 Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data No. Aspek Sumber Data Teknik Pengumpulan Data 1. 2. 3. 4. Input program Diklatteknisi handphone mengenai kondisi warga belajar, fasilitas, instruktur, dan kurikulum. Proses Pelaksanaan Diklat teknisi handphone di BLK Sleman Yogyakarta Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Diklat teknisi handphone di BLK Sleman Yogyakarta Tingkat keberhasilan peserta dalam pelaksanaan program Diklat teknisi handphone di BLK 1. Pengelola 2. Tutor pelatih 1. Pengelola 2. Tutor pelatih 3. Peserta Diklat 1. Pengelola 2. Tutor pelatih 3. Peserta Diklat 1. Pengelola 2. Tutor pelatih 3. Peserta Diklat Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang di pilih dan digunakan oleh peneliti dalam kekaitannya dalam mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya Suharsimi Arikunto, 2004: 134. Lebih lanjut dikatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian atau alat penelitian Lexy Moleong, 2000: 86 . Instrument ini perlu karena peneliti dituntut untuk dapat menemukan data dari fenomena, peristiwa, dokumen tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen utama penelitian adalah peneliti sendiri dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. 45 Pedoman observasi digunakan sebagai alat bantu pengumpul data yang dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga data yang didapatkan sebagaimana adanya. Pencatatan data wawancara juga aspek utama yang sangat penting dalam wawancara karena kalau pencatatan itu tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian dari data akan hilang dan usaha wawancara akan sia-sia. Pedoman dokumentasi digunakan untuk menggali data atau informasi subjek yang tercatat sebelumnya, yang bisa diperoleh melalui catatan tertulis. Penggunaan pedoman ini bertujuan agar dalam observasi dan wawancara tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diteliti.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain Sugiyono, 2009: 244. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang telah terkumpul dari pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan dari berbagai sumber, mulai dari wawancara dengan responden, dokumentasi dan observasi yang kemudian di deskripsikan dari data yang diperoleh. Analisis data terbagi atas 3 tahapan, yaitu:

1. Reduksi Data data reduction

Yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan pada hal- hal penting, dicari tema dan polanya sehingga data yang direduksikan akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data berikutnya. Dalam mereduksi data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. 46

2. Penyajian data data display

Yaitu proses penyampaian informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Hasil dari reduksi data disajikan dalam bentuk laporan secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya.

3. Menarik kesimpulan conclusion verification

Dari data yang diperoleh dan dikumpulkan selanjutnya dibuat kesimpulan. Ketiga langkah tersebut menjadi acuan dalam menganalisis data-data penelitian sehingga dapat tercapai suatu uraian yang sistematik, akurat dan jelas. Sesuai dengan Miles dan Huberman 1994 dalam Agus Salim 2001: 22-23.

F. Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul tahapan selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap keabsahan data dengan menggunakan teknik trianggulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain Lexy Moleong, 2005: 330. Teknik triangulasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi metode. Lebih lanjut di katakan bahwa triangulasi metode digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dan mengecek informasi data hasil yang diperoleh dari : 47 1. Wawancara dengan hasil observasi, demikian pula sebaliknya. 2. Membandingkan apa yang dikatakan pengelola, pendidikinstruktur, dan peserta Diklat teknisi handphone di Balai Latihan Kerja BLK Sleman Yogyakarta. 3. Membandingkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. 4. Melakukan pengecekan data dengan pengelola, pendidik instruktur, dan peserta Diklat teknisi handphone di Balai Latihan Kerja BLK Sleman Yogyakarta. Burhan Bungin, 2007: 256 Dengan demikian tujuan akhir dari triangulasi adalah dapat membandingkan informasi tentang hal yang sama, yang diperoleh dari beberapa pihak agar ada jaminan kepercayaan data dan menghindari subjektivitas dari peneliti serta mengkroscek data di luar subjek. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Balai Latihan Kerja

1. Sejarah Berdirinya Balai Latihan Kerja

Balai latihan kerja atau yang singkat dengan BLK Sleman Yogyakarta merupakan suatu instansi pemerintah di bawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan keterampilan dan usaha kecil menengah. Sesuai peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang organisasi perangkat daerah yang menetapkan bahwa dinas tenaga kerja dan sosial Kabupaten Sleman merupakan salah satu unsur Pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Selanjutnya Perda tersebut ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2009 yang mengatur tentang fungsi dan tata kerja dinas tenaga kerja dan sosial. Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Sleman sebelum otonomi daerah adalah BLK UKM Sleman kemudian diganti menjadi unit pelaksana teknik dinas UPTD Balai Latihan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sleman. BLK Sleman berdiri pada tanggal 3 Agustus 1985, mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas operasional Dinas dalam pelatihan keterampilan, pengetahuan dan ketatausahaan serta pelayanan masyarakat.