77
b. Faktor Penghambat Pelaksanaan Program Diklat Teknisi
Handphone
Disamping faktor pendukung suatu pelaksanaan program, ternyata masih ada juga faktor penghambat jalannya pelaksanaan
program Diklat teknisi handphone. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti yang menjadi faktor penghambat
dalam pelaksanaan kegiatan Diklat teknisi handphone yaitu dana yang digunakan untuk pelatihan masih sangat minim, terbatasnya media
pembelajaran, dan kemitraan. Seperti yang diungkapkan oleh “MD” selaku instruktur Diklat teknisi handphone :
“Faktor penghambat program Diklat teknisi handphone yang kami temui yaitu kurangnya biaya pelatihan untuk Diklat teknisi
handphone itu sendiri, sehingga kegiatan pembelajaran kurang dapat berjalan secara optimal”.
Hal serupa juga diungkapkan “WS” selaku penanggung jawab
latihan sub kejuruan teknisi handphone, yaitu : “Sebenarya banyak faktor penghambat yang ada pada program
Diklat teknisi handphone ini tetapi yang paling utama adalah kurangnya biaya pelatihan, sehingga dalam penyediaan alat
praktek menjadi kurang”. Keterangan tersebut diperkuat oleh “SD’’ selaku ketua
penyelenggara Diklat teknisi handphone, yaitu : “Selain kurangnya biaya, faktor penghambat lainnya adalah
penyaluran lulusan yang memakan waktu lama”. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan tersebut dapat
peneliti simpulkan bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan Diklat teknisi handphone adalah dana yang digunakan untuk
pelatihan masih sangat minim, terbatasnya alat-alat praktek, dan kemitraan. Sehingga untuk penyaluran lulusan mamakan waktu lama.
78
3. Tingkat Keberhasilan Peserta dalam Pelaksanaan Program Diklat
Teknisi Handphone
Setelah selesai pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan Diklat tentunya ada hasil yang akan dicapai. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan suatu program dapat dilihat dari ketercapaian tujuan dan tanggapan dari peserta yaitu remaja putus sekolah setelah mengikuti
program pendidikan dan pelatihan Diklat. Tangapan dari peserta ini juga dijadikan acuan untuk program pendidikan dan pelatihan Diklat
berikutnya yang diselenggarkan oleh BLK Sleman agar lebih baik lagi. Seperti yang diungkapkan “MD” selaku ketua instruktur Diklat teknisi
handphone, yaitu :
“Saya melihat adanya tanggapan baik dari peserta setelah mengikuti program Diklat teknisi handphone bahwa antusias peserta sangat
tinggi dalam mengikuti program Diklat teknisi handphone karena sesuai dengan kebutuhan peserta, hali ini membuktikan bahwa Diklat
teknisi handphone yang diselenggarakan BLK berhasil dan setelah lulus nantinya mereka ingin membuka usaha mandiri”.
Hal serupa juga diungkapkan oleh “SD” selaku ketua penyelenggara
program Diklat teknisi handphone, yaitu : “Saya rasa tenggapan peserta terhadap program Diklat teknisi
handphone sangat baik, mereka dapat mengikuti semua proses pembelajaran dengan baik, meskipun mereka sering merasa capek,
karena dalam mengikuti Diklat teknisi handphone ini dibutuhkan kesabaran dan ketelitian.
Keterangan tersebut diperkuat oleh “AH” selaku peserta Diklat teknisi handphone, yaitu :
“Dengan mengikuti program Diklat teknisi handphone bagi kami adalah hal yang sangat menyenangkan, saya mendapatkan banyak
pengetahuan dan keterampilan, dan nantinya setelah saya lulus saya ingin membuka usaha mendiri yaitu dengan mendirikan bengkel
handphone”.