34
C. Kerangka Berpikir
Putus sekolah merupakan suatu permasalahan pendidikan yang tidak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan
penyebabnya. Adanya masalah ekonomi memberikan dampak yang sangat terasa. Khususnya masyarakat yang berada pada kalangan bawah dimana bila
tidak mampu mengikuti kemajuan ekonomi maka akan selalu tertinggal jauh. Pada akhirnya keluarga miskinpun tidak dapat mewujudkan kesejahteraan
hidup dan pendidikan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya masalah ini yaitu semakin banyaknya anak yang putus sekolah. Hal ini terlihat dalam
kehidupan sosial dimana semakin banyaknya jumlah kaum pengangguran dan mereka merupakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Melihat kenyataan
semacam ini, diperlukan upaya-upaya untuk mengembangkan pendidikan kecakapan hidup guna melayani kebutuhan belajar masyarakat utama yang
tergolong kurang beruntung. Salah satu upaya yang ditempuh adalah memberikan pendidikan keterampilan hidup yang dapat dimanfaatkan untuk
bekerja dan usaha mandiri. Merujuk dari permasalah tersebut Balai Latihan Kerja BLK terpanggil
untuk membantu para remaja putus sekolah ini melalui pendidikan non formalyang merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguatan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap yang meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan ketrampilan dan
pelatihan kerja. Pendidikan non formal yang akan diberikan nanti adalah pendidikan kecakapan hidup life skill yaitu pendidikan kecakapan untuk
bekerja sehingga pada akhirnya dapat berwirausaha secara mandiri.
35 Program pendidikan keterampilan bagi anak atau remaja putus sekolah
bertujuan untuk menyiapkan remaja putus sekolah dalam memperoleh keterampilan, sehingga dapat mengembalikan dan meningkatkan kemampuan
belajar mereka agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar serta dapat mengembangkan fungsi sosialnya. Tujuan tersebut dapat berhasil apabila
didukung oleh sarana dan prasarana yang sejalan dengan pencapaian tujuan. Balai Latihan Kerja BLK sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal
harus dapat memberikan bukti nyata kepada masyarakat dan lingkungan untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat. Hal tersebut nampak dari program-
program BLK Sleman Yogyakarta yang mengarah pada penanggulangan pengangguran usia produktif. Salah satu dari program tersebut adalah
pendidikan dan pelatihan Diklat teknisi handphone HP. Dengan di diadakannya Diklat teknisi handphone peserta didik diberikan keterampilan
agar setelah lulus mereka mampu menciptakan lapangan kerja sesuai dengan bidangnya atau mengisi lowongan kerja sesuai kebutuhan pasar kerja.
Berdasarkan penjelasan kerangka berfikir diatas, untuk lebih jelasnya maka dibuat skema bagan sebagai berikut: