40
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber data berupa orang, benda gerak, atau hal tempat penelitian variabel melekat. Subjek sasaran dalam penelitian ini
adalah pengelola, instruktur dan peserta yang terkait dalam Diklat teknisi handphone di Balai Latihan Kerja Sleman Yogyakarta. Peserta Diklat teknisi
handphone di BLK Sleman Yogyakarta merupakan remaja putus sekolah yang berumur antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun.
Penentuan subjek dalam penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Dalam purposive sampling pemilihan sekelompok subjek didasarkan
atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Nama purposive sampling menunjukkan bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu Sutrisno Hadi, 2004: 186.
Maksud dari pemilihan subjek ini adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber sehingga data yang diperoleh
dapat diakui kebenarannya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua, yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh dari para
subjek penelitian yaitu pengelola, instruktur, peserta dan orang-orang yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan Diklat teknisi handphone di Balai
Latihan Kerja BLK Sleman Yogyakarta sebagai fokus penelitian ini. Sedangkan data pendukung bersumber dari dokumen-dokumen berupa catatan,
41 rekaman, gambar atau foto dan hasil-hasil observasi serta bahan-bahan lain
yang dapat mendukung dalam penelitian ini. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu:
1. Observasi pengamatan
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan langsung terhadap objek, gejala atau kegiatan tertentu
berdasarkan darajat keterlibatan pengamatan. Melalui teknik observasi dapat diperoleh data observasi berupa deskripsi yang factual, cermat dan terinci
mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusi dan situasi sosial, serta konteks dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi Nasution, 2002: 59. Dalam
pelaksanaan observasi, peneliti melaksanakan observasi partisipan dan dilakukan dengan observasi berstruktur. Jadi dalam melakukan observasi
peneliti datang langsung ke lokasi subyak penelitian untuk mengamati secara langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang telah
disiapkan terlebih dahulu. Observasi dilakukan oleh pengamat ketika melakukan wawancara dengan subjek penelitian.
Adapun teknik observasi ini digunakan guna mengetahui lebih dalam mengenai situasi dan kondisi subjek yang akan diteliti di Balai Latihan
Kerja Sleman Yogyakarta, dalam hal ini yaitu meliputi pengelola lembaga, instruktur atau pendidik, proses pembelajar, peserta didik termasuk juga
sarana dan fasilitas yang menunjang dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut.