Konsep Pendidikan Tinjauan Pendidikan dan Pelatihan Diklat
17 yang paling efektif pada masa sekarang Hadari Nawawi, 2005: 215.
Lebih lanjut dikatakan bahwa, pelatihan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh manajemen kepegawaian dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, kecakapan, keterampilan, keahlian, dan mental para pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya
Wursanto, 1989: 60. Dari beberapa pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan
bahwa pelatihan adalah upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, melalui peningkatan keterampilan, sehingga mampu
meningkatkan kompetensi individu untuk meningkatkan kemampuan berusaha serta dalam pelaksanaanya lebih menekankan pada praktek
dari pada teori.
2 Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Tujuan pelatihan tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap saja, akan tetapi juga untuk
mengembangkan bakat seseorang, sehingga dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan pokok yang harus
dicapai dalam pelatihan antara lain : a memenuhi kebutuhan organisasi; b memperoleh pengertian dan
pemahaman yang lengkap tentang pekerjaan dengan standart dan kecepatan yang telah ditetapkan dan dalam keadaan yang normal serta
aman; c membantu para pemimpin organisasi dalam melaksanakan tugasnya Mustofa Kamil, 2010: 11. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
18 “tujuan pelatihan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
atau perusahaan, baik swasta maupun pemerintah adalah sebagai usaha untuk meningkatkan pengetahuan knowledge,
kemampuan ability dan keterampilan skill pegawai dalam menjalankan tugas masing-masing, mengusahakan
kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan situasi dan kondisi teknologi yang terjadi akibat berhasilnya
pembangunan, serta menumbuhkan rasa turut memiliki dan tanggung jawab pegawai” Slamet Saksono, 1988: 79.
Tujuan pelatihan adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku keterampilan dan pengetahuan
dari para karyawan, sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan Anwar, 2006: 166.
Tentang manfaat pelatihan Johnson 1988 mengemukakan pendapatnya, diantaranya merumuskan manfaat pelatihan sebagai
berikut : 1.
Menambah produktivitas 2.
Memperbaiki kualitas kerja dan menaikkan semangat kerja 3.
Mengembangkan ketrampilan, pengetahuan, pengertian, dan sikap- sikap baru
4. Dapat memperbaiki cara penggunaan yang tepat alat-alat,mesin,
proses, metode dan lain-lain 5.
Mengurangi pemborosan, kecelakaan, keterlambatan, kelalaian, biaya berlebihan dan ongkos-ongkos yang tidak diperlukan
6. Melaksanakan perubahan atau pembaruan kebijakan atau aturan-
aturan baru 7.
Memerangi kejenuhan atau keterlambatan dalam skill tekhnologi, metode, produksi, pemasaran, modal, dan menejemen, dll
8. Meningkatkan pengetahuan agar sesuai dengan standar performan
sesuai dengan pekerjaanya 9.
Mengembangkan, menempatkan, dan menyiapkan orang untuk maju memperbaiki pendayagunaan tenaga kerja dan meneruskan
kepemimpinan menjamin kelangsungan kepemimpinan 10.
Menjamin ketahanan dan pertumbuhan perusahaan Shaleh Marzuki, 2010: 176.
19 Masih terkait dengan tujuan dan manfaat pelatihan, tujuan-
tujuan utama pelatihan pada intinya dapat dikelompokkan ke dalam lima bidang diantaranya memperbaiki kinerja. Sedangkan manfaat
pelatihan diantaranya meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas Wursanto, 1989: 46-49. Jadi tujuan dan manfaat
pelatihan dalam hal ini merupakan manifestasi kegiatan pelatihan. Dalam pelatihan pada prinsipnya ada kegiatan proses pembelajaran
baik teori maupun praktek, bertujuan meningkatkan dan mengembangkan kompetensi, sosial dan pribadi di bidang
pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta bermanfaat bagi peserta pelatihan dalam meningkatkan kinerja pada tugas atau pekerjaannya.
Pendidikan dan pelatihan sebagai salah satu bentuk pendidikan non formal yang digunakan sebagai wahana bagi seseorang untuk
pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan dan pengembangan diri, hingga seseorang itu memiliki keterampilan hidup yang dapat
digunakan untuk menjadikannya lebih berguna. Dengan keterampilan hidup yang dimilikinya, akan mampu menjadikan kehidupannya
menjadi sejahtera dan menjadi manusia yang berdaya. Pada penyelenggaraan pendidikan luar sekolah, konsep
learning pembelajaran, education pendidikan, dan training pelatihan, secara umum menjadi sesuatu yang intregratif dalam
implementasi kegiatannya, terutama program-program yang sasarannya pemuda dan orang dewasa. Pembelajaran sering digunakan
sebagai salah satu aktivitas dalam program pendidikan luar sekolah