Intensitas Panen Faktor-Faktor Pendorong dan Penarik Alih Fungsi Usaha Perkebunan Kopi Robusta Ke Kopi Arabika

akan panen pada umur 2-3 tahun. Maka hal ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas kopi yang dimiliki petani. Umur panen I yang lebih cepat juga akan berdampak pada penggunaan biaya operasional yang lebih sedikit sebelum panen. Dan petani dapat mengunakan penerimaannya untuk di rotasikan degan komoditi pada tanaman lainnya yang diusahakan petani karena pada dasarnya petani di daerah penelitian tidak hanya menanam satu jenis komoditi saja. Umur panen I yang lebih cepat akan menjadi penarik bagi petani karena jika petani dapat memanen lebih cepat maka nilai guna lahan yang diusahakan oleh petani dapat dengan cepat dirasakan oleh petani. Sehingga modal investasi yang tertanam di awal usaha tani yang jumlahnya besar akan lebih cepat dapat diganti.

5.1.2. Intensitas Panen

Intensitas panen yaitu frekuensi panen kopi dalam setahun yang pada akhirnya akan mempengaruhi produksi kopi. Pada umumnya Kopi Arabika dapat dipanen 1 kali dalam 2 minggu sedangkan untuk Kopi Robusta intensitas panennya lebih jarang yaitu hanya sekitar 4-8 kali dalam setahun. Dalam Dairi pers 7 Maret 2007 dalam Angkat 2010, dijelaskan bahwa petani dapat menuai hasil panen kopi Arabika sekali dalam dua minggu secara rutin. Pada penelitian Khairati 2011 yang berjudul Pengaruh Penjualan Kopi Arabika Dalam Bentuk Buah Panen Cherry Red Terhadap Ekonomi Petani Kopi Arabika Desa Tanjung Beringin di Kabupaten Dairi, dikatakan bahwa di daerah penelitian kopi Arabika panen dilakukan sekali dalam 2 minggu. Universitas Sumatera Utara Perbedaan rata-rata Intensitas panen antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta adalah sebesar 15,37. Terlihat juga nilai tingkat signifikansi Sig. 2 –tailed rata- rata intensitas panen adalah 0,000. Karena nilai Signifikansinya 0,000 0,05, dan nilai t hitung 40,87 t tabel 2,001717 maka H tolak dan H 1 terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata pada intensitas panen antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Dengan intensitas panen yang lebih tinggi maka petani dapat secara teratur akan memperoleh penghasilan usaha tani. Hal ini akan berdampak pada tersedianya modal yang dapat disalurkan petani bagi usaha taninya dan dapat memenuhi kebutuhan hidup petani secara teratur dan dapat dijadikan jaminan jika pada saat tertentu petani membutuhkan modal yang lebih besar untuk kebutuhan yang mendadak. Sehingga membutuhkan pinjaman dari tetangga atau dari pedagang yang biasa membeli hasil usaha tani secara khusus pedagang yang membeli hasil kopi petani tersebut. Dengan adanya panen yang intensitasnya bisa dijamin petani maka petani akan memiliki jaminan pengembalian hutang dalam waktu yang relatif singkat dan dalam hal ini petani melakukan peminjaman kepada pedagang yang biasanya membeli hasil usaha tani mereka maupun kepada petani lainnya. Apabila petani telah menghabiskan hasil penjualan satu kali panen untuk membeli sarana produksi untuk usaha taninya maka petani tidak menunggu terlalu lama untuk panen berikutnya sehingga petani tidak perlu khawatir akan pemenuhan kebutuhan hidupnya karena interval antara panen yang satu dengan panen berikutnya relatif pendek. Universitas Sumatera Utara Interval antara panen yang satu dengan panen yang lainnya akan menjadi satu jaminan hidup bagi petani karena dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari- hari petani tetap dapat menunggu dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini akan menjadi faktor yang sangat penting dan menguntungkan bagi petani untuk lebih cenderung menanam Kopi Arabika. Dan dengan adanya interval panen yang relatif singkat dapat menjamin petani dapat melakukan pemeliharan tanaman kopi yang teratur dengan adanya ketersediaan dana untuk biaya penyediaan input produksi. Intensitas panen yang lebih tinggi pada Kopi Arabika juga akan berpengaruh pada jumlah produksi dalam satu tahun yang lebih tinggi. Dan intensitas panen yang lebih tinggi juga mengakibatkan penggunaan tenaga kerja yang lebih besar untuk panen dengan jam kerja untuk panen yang lebih besar. Namun dalam pengolahan meskipun intensitas panen yang lebih tinggi penggunaan jam kerja pasca panen masih lebih tinggi pada pengolahan Kopi Robusta. Sehingga petani tetap lebih tertarik dalam pengusahaan Kopi Arabika sehingga keputusan dalam alih fungsi usaha tanaman perkebunan Kopi Robusta ke Kopi Arabika dianggap sebagai keputusan yang tepat.

5.1.3. Harga Jual