Dan inilah sebabnya di daerah penelitian kopi Arabika ini mendapat julukan kopi “Sigalar Utang” yang artinya kopi untuk membayar hutang. Karena kopi ini dapat
digunakan sebagai komoditi yang cepat diproses dalam pemenuhan kebutuhan baik untuk usaha tani dan juga kebutuhan keluarga petani. Dan ini lah yang
menjadi faktor penarik bagi petani untuk melakukan alih fungsi usaha perkebunan dari kopi Robusta ke Kopi Arabika.
5.1.8. Biaya Pupuk
Biaya pupuk yaitu jumlah pupuk yang di gunakan dalam satu tahun per luas lahan. Penggunaan pupuk untuk komoditi kopi di daerah penelitian belum sesuai dengan
standard kebutuhan pupuk baik dalam ukuran maupun intensitasnya. Terlebih pada tanaman Kopi Robusta yang sudah tidak terpelihara dengan baik. Pupuk
yang digunakan di daerah penelitian diantaranya urea, Zk, Ponskha,SS, Kompos, Sp-36 dan garam busuk. Namun penggunaan pupuk di daerah penelitian belum
sesuai dengan dosis dan frekuensi pemupukan yang dianjurkan. Dimana dosis pemupukan yang dianjurkan yaitu:
Tabel 22. Dosis Pemupukan Kopi gpohonTahun Umur
Tahun N
Urea P
2
o
5
DS TSP
K
2
O ZK
1 20
40 20
50 40
20 40
2 40
100 40
100 80
40 80
3 60
150 40
100 80
60 120
4 80
200 40
100 80
80 160
5-10 120
300 60
150 120
120 240
10 160
400 80
200 160
160 320
Sumber: Jurnal Bidang Ilmu Pertanian Penggunaan pupuk masih tergantung pada kondisi ekonomi petani sehingga
pemberian pupuk pada usaha taninya sangat dipengaruhi oleh kondisi
Universitas Sumatera Utara
perekonomian petani. Dalam arti misalnya pada bulan tertentu pada saat tanaman kopi sudah waktunya untuk dipupuk namun karena kondisi ekonomi petani
sedang sulit misalnya pada saat biaya hidup petani meningkat baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya sehingga
pada saat keadaan yang demikian dapat mengakibatkan pemupukan diabaikan. Biaya pemupukan merupakan perkalian antara kebutuhan pupuk dan harga pupuk
itu sendiri. Kebutuhan pupuk itu sendiri sangat dipengaruhi oleh umur tanaman dan kondisi kesuburan tanah tempat usaha tani.
Rata- rata biaya pupuk Kopi Arabika Rp 3.170.446,43dan rata-rata biaya pupuk Kopi Robusta sekitar Rp 4.818.591,43. Terlihat juga nilai tingkat signifikansi
Sig. 2 –tailed rata-rata biaya pupuk adalah 0,000. Karena nilai Signifikansinya 0,000 0,05, dan nilai t tabel 3,97 t hitung 2,001717 maka H
tolak dan H
1
terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata pada biaya pupuk antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta.
Perbedaan rata-rata biaya pupuk antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta adalah sebesar Rp1.648.150. Pemberian pupuk pada dasarnya akan berpengaruh pada
produktivitas tanaman kopi itu sendiri. Jika pemberian pupuk dilakukan secara teratur seusuai anjuran maka produktivitas akan meningkat dan sebaliknya. Biaya
pupuk yang tinggi di daerah penelitian dikarenakan tanaman Kopi Robusta memasuki umur 10 tahun sehingga membutuhkan pupuk yang lebih banyak
lagi. Dan faktor ini akan menjadi penarik bagi petani untuk melakukan alih fungsi usaha perkebunan. Karena pertanian merupakan usaha yang dilakukan secara
ekonomi sehingga tetap mengupayakan biaya yang sekecil mungkin untuk mandapatkan keuntungan usaha yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
Di daerah penelitian petani pada dasarnya belum melakukan pemupukan secara
teratur. Pemupukan hanya dilakukan jika petani merasa tanaman itu benar-benar sudah sangat membutuhkan pupuk tersebut. Keteraturan dalam pemupukan akan
berpengaruh kepada pada jam kerja usaha tani dimana pemupukan merupakan salah satu tahapan pemeliharaan yang dilakukan pada usaha tani kopi.
Dengan penggunaan pupuk yang jauh lebih besar pada tanaman Kopi Robusta yang produktivitas nya lebih rendah maka petani tertarik untuk melakukan alih
fungsi usaha perkebunan Kopi Robusta ke Kopi Arabika. Karena biaya yang lebih besar untuk pemupukan akan mengakibatkan penurunan keuntungan yang
didapatkan petani jika dibandingkan dengan tanaman Kopi Arabika yang lebih menguntungkan.
5.1.9. Pengalaman Usaha Tani