Robusta waktu pengeringan lebih lama karena kondisi biji yang harus benar-benar kering sehingga layak jual dan memperkecil resiko kerusakan.
Dengan waktu pengeringan yang lebih cepat pada Kopi Arabika akan mengurangi resiko pada kerusakan pada biji yang akan dijual. Karena jika semakin lama Kopi
dijemur pasti akan semakin banyak resiko yang akan terjadi pada biji kopi. Maka waktu pengeringan yang berhubungan dengan kualitas biji. Kualitas biji kering
yang dihasilkan ini akan berpengaruh kepada harga jual kopi tersebut.
5.1.7. Jam Kerja Pasca Panen
Jam kerja pasca panen yaitu banyaknya waktu yang digunakan dalam setiap tahapan pengolahan buah kopi yang dipanen hingga biji kopi layak jual. Pada
Kopi Arabika pengolahan terdiri dari pelepasan kulit buah yaitu dengan cara penggilingan, pencucian biji kopi yang yang didahului dengan perendaman biji
sehingga biji benar- benar bersih hingga pengeringan. Sedangkan pada Kopi Robusta tahapan dalam pasca panen dimulai dari
penggilingan untuk pemecahan bulatan buah kopi, penjemuran untuk mengeringkan kulit buah yang bertujuan untuk mempermudah pembersihan kulit
buah dan pelepasan kulit ari, dan pengeringan biji hingga kering dan layak jual sehingga biji tidak rusak dan berjamur. Pengolahan buah kopi pada Kopi Arabika
jauh lebih mudah dan memakan waktu yang relatif lebih singkat. Dan hal ini menjadi suatu motivasi bagi petani untuk bergiat dalam usaha tani Kopi Arabika.
Rata- rata waktu kerja pasca panen Kopi Arabika 0,72Kg. Sedangkan untuk tanaman Kopi Robusta sekitar 1,67Kg. Terlihat juga nilai tingkat signifikansi
Sig. 2 –tailed rata-rata waktu kerja pasca panen adalah 0,000. Karena nilai
Universitas Sumatera Utara
Signifikansinya 0,000 0,05, dan t hitung 5,11 t tabel 2,001717 maka H tolak dan H
1
terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata pada waktu kerja pasca panen antara Kopi Arabika dan Kopi
Robusta. Perbedaan rata-rata waktu kerja pasca panen antara Kopi Arabika dan Kopi
Robusta adalah sebesar 0,94. Jam kerja pasca panen berbeda antara Kopi Robusta dan Kopi Arabika dikarenakan pada Kopi Arabika pengolahan yang dilakukan
lebih singkat baik dan yang paling menonjol yaitu pada pengolahan Arabika tidak perlu pembuangan kulit ari yang membutuhkan waktu kerja yang cukup banyak
sedangkan pada Kopi Robusta hal ini harus dilakukan. Jam kerja pasca panen ini akan berpengaruh pada kecepatan dalam pemasaran. Ini
lah juga yang menjadi faktor penarik bagi petani utuk melakukan alih fungsi lahan dari Kopi Arabika. Jam kerja ini juga akan berpengaruh kepada biaya yang
dibutuhkan dalam pengolahan. Jam kerja pasca panen akan sangat dipengaruhi oleh produktivitas tanaman kopi
dimana jika produksi kopi yang dihasilkan semakin tinggi maka jam kerja pengolahan pasca panen juga akan semakin besar. Jam kerja pasca panen Arabika
yang lebih cepat menjadikan Arabika mampu menjamin pemenuhan kebutuhan petani dalam jangka waktu yang mendadak.
Dengan melihat perbedaan jam kerja pasca panen antara kopi Robusta dan Kopi Arabika maka petani dapat menjadikan pertanaman kopi Arabika sebagai sumber
mata pencaharian dalam pemenuhan kebutuhan karena lebih menguntungkan dan lebih praktis tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan biji yang layak jual.
Universitas Sumatera Utara
Dan inilah sebabnya di daerah penelitian kopi Arabika ini mendapat julukan kopi “Sigalar Utang” yang artinya kopi untuk membayar hutang. Karena kopi ini dapat
digunakan sebagai komoditi yang cepat diproses dalam pemenuhan kebutuhan baik untuk usaha tani dan juga kebutuhan keluarga petani. Dan ini lah yang
menjadi faktor penarik bagi petani untuk melakukan alih fungsi usaha perkebunan dari kopi Robusta ke Kopi Arabika.
5.1.8. Biaya Pupuk