Lahan yang digunakan untuk pertanaman Kopi Arabika relatif sempit hal ini dikarenakan adanya keterbatasan modal karena lahan yang digunakan untuk
pertanaman Kopi arabika merupakan lahan Kopi Robusta yang dialihkan untuk pertanaman Arabika. Karena untu mengkonversi lahan ini membutuhkan waktu
yang panjang dan biaya yang sangat besar. Di daerah penelitian untuk mengkonversi lahan tersebut dilakukan dengan pembongkaran batang Kopi
Robusta secara manual. Keterbatasan lahan yang dimiliki petani akan menjadi satu pertimbangan bagi
petani untuk melakukan suatu hal yang akan diterapkan petani karena jika terjadi kegagalan dalam penerapan hal tersebut petani tidak memiliki alternatif lahan
yang lain untuk secepat mungkin mengganti kegagalan tersebut. Sehingga petani penuh pertimbangan dalam melakukan hal-hal baru jika petani tersebut hanya
memiliki lahan yang sempit.
5.1.11. Umur Petani
Umur petani akan berpengaruh kepada bagaimana petani mampu terlibat dalam usaha tani nya dan membuat keputusan dalam usaha taninya. Jika petani berada
pada umur tidak produktif maka keterlibatan nya terhadap usaha tani juga akan sangat rendah. Dan umur petani yang masih relatif muda akan sangat
mempengaruhi semangat petani dalam menerapkan inovasi baru dan rasa ingin tahu untuk menggali informasi baru usaha taninya dan keinginan untuk mencoba.
Sehingga dengan umur yang relatif muda Umur petani Kopi Robusta di daerah penelitian berada pada kisaran 32-63 tahun dengan rata-rata 54 tahun. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
untuk petani Kopi Arabika umur Petani berada pada kisaran 29-67 tahun dengan rata- rata 53 tahun.
Umur merupakan satu hal yang berkaitan dengan bagaimana kemampuan petani dalam mengelola usaha tani nya. Semakin tua petani maka kemampuan nya akan
menurun yang pada akhirnya akan berpengaruh pada produksi tanaman yang diusahakan.
Rata- rata umur petani Kopi Arabika 52,97 tahun. Sedangkan untuk tanaman Kopi Robusta sekitar 54,27 Tahun. Terlihat juga nilai tingkat signifikansi Sig. 2
–tailed rata-rata umur petani adalah 0,58. Karena nilai Signifikansinya 0,58 0,05, dan nilai t tabel 0,56 t hitung 2,001717 maka H
terima dan H
1
tolak . Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang sangat nyata pada
umur petani antara petani Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Perbedaan antara umur petani petani Kopi Arabika dan petani Kopi Robusta
sebesar 1,3 tahun. Petani Kopi Arabika memiliki tingkat umur yang lebih rendah dibandingkan petani Kopi Robusta. Umur petani relatif tidak muda lagi
dikarenakan petani yang lebih muda kurang tertarik untuk bertanam kopi yang pada dasarnya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menghasilkan.
Petani yang lebih muda masih belum memiliki modal yang banyak sehingga mereka lebih tertarik bertanam tanaman semusim atau hortikultura yang lebih
cepat menghasilkan. Sehingga petani yang melakukan usaha perkebunan kopi baik yang mengalihkan lahan ke kopi Arabika maupun yang bertanam kopi
Robusta relatif sudah tua meskipun sebagian adalah petani yang masih muda namun didominasi oleh petani yang sudah berumur tua. Dan dalam hal ini petani
Universitas Sumatera Utara
kopi Robusta kebanyakan bukanlah petani asli dari Kopi Robusta namun perkebunan kopi nya adalah turunan dari orang tua mereka.
Petani yang berumur muda akan lebih susah untuk mengambil keputusan karena pengalaman yang dimiliki masih rendah. Dengan pengalaman yang masih rendah
maka petani akan memiliki kekhawatiran untuk menerapkan hal baru karena mereka cenderung takut pada kegagalan karena belum pernah mencoba
sebelumnya. Namun umur petani Kopi Arabika dan kopi Robusta di daerah penelitian relatif
sama karena tanaman kopi Robusta yang telah tua yang mereka usahakan adalah turunan orang tua mereka dalam arti bukan mereka yang mengelola perkebunan
tersebut sejak awal. Mereka hanya melanjutkan usaha tani orang tua mereka dengan alasan tertentu.
5.1.12. Umur Tanaman