Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa terjadi perluasan lahan Kopi Arabika setiap tahunnya sedangkan pada Kopi Robusta di Kecamatan Raya menurun
setiap tahunnya. Pertumbuhan luas lahan Kopi Arabika tertingi yaitu pada tahun 2008 18,85 sedangkan penurunan luas lahan Kopi Robusta tertinggi berada
pada tahun 2010 -4,67.
3.2. Metode Penarikan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang melakukan alih fungsi lahan Kopi Robusta menjadi tanaman Kopi Arabika dan petani yang tetap bertahan
menanam Kopi Robusta. Jumlah populasi dari masing- masing kelompok tidak diketahui sehingga ditetapkan sebanyak 30 sampel untuk masing- masing
kelompok. Pengambilan sampel untuk penelitian ini dilakukan secara Snowball. Dimana dalam pengambilan sampel dimulai dengan sekelompok orang yang
kemudian akan menunjuk sampel berikutnya dimana sampel yang di ambil yaitu yang memiliki kriteria mengalihkan lahan dari Kopi Robusta ke Kopi Arabika di
lokasi penelitian dengan umur tanaman 4-9 tahun dengan menanyakan secara secara langsung kepada masyarakat dan secara berlanjut. Pengambilan sampel
dengan metode ini dilakukan secara berantai yang dimulai dari sampel yang kecil sampai dengan sampel dalam jumlah besar. Ibarat bola salju yang menggelinding
sehingga semakin lama jumlah sampel semakin besar. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang petani. Usahatani Kopi di daerah penelitian adalah usahatani
keluarga dan tidak dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah. Sampel yang di ambil yaitu di lokasi Kecamatan Raya.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas : data primer dan data sekunder. Data primer mengenai pendapatan petani Kopi Arabika yang diperoleh
dari wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi atau dinas terkait dengan
penelitian seperti Dinas Perkebunan Simalungun , Dinas Pertanian Simalungun dan Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. Adapun data sekunder yang
dibutuhkan yaitu data perkembangan luas lahan dan produksi Kopi Arabika dan Robusta di Kabupaten Simalungun, data harga kopi di Kabupaten Simalungun
dan data kependudukan dan wilayah daerah penelitian, sedangkan data primer yang diperoleh melalui kuisioner yaitu data faktor-faktor pendorong dan penarik
alih fungsi Kopi Robusta ke Kopi Arabika berupa intensitas panen, waktu pengeringan, jam kerja usaha tani yang dibutuhkan, jam kerja pasca panen, biaya
pupuk, produktivitas, umur petani, umur tanaman, pengalaman usaha tani dan data lainnya.
3.4. Metode Analisis Data