Dengan melihat perbedaan produktivitas Kopi Robusta dan Arabika di daerah
penelitian, maka hal ini akan menjadi faktor penarik bagi petani untuk melakukan alih fungsi usaha dari Kopi Robusta ke Kopi Arabika. Karena usaha tani juga
merupakan suatu usaha yang mengupayakan keuntungan yang lebih besar sehingga petani dihadapkan pada pilihan penentuan komoditi yang memberikan
keuntungan lebih besar dimana keuntungan yang lebih besar akan dipengaruhi oleh jumlah produksi dan harga serta biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi.
5.1.6. Waktu Pengeringan
Waktu pengeringan yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan biji Kopi yang layak jual dengan kadar air ± 13. Di daerah penelitian petani melakukan
pengeringan secara serempak seluruh biji kopi sehingga waktu pengeringan tidak terlalu dipengaruhi oleh jumlah produksi kopi. Waktu pengeringan ini hanya
dipengaruhi oleh kondisi cuaca.Waktu pengeringan Kopi Arabika berada pada range 2-6 jam sedangkan pada Kopi Robusta berada pada kisaran 4-10 jam.
Perbedaan waktu pengeringan antara Kopi Arabika dan Robusta disebabkan oleh pada Kopi Arabika jika kulit arinya telah kering maka biji kopi sudah layak jual
sedangkan pada Kopi Robusta sampai bijinya benar- benar kering agar tidak berjamur jika biji dalam kondisi lembab. Di daerah penelitian petani melakukan
pengeringan hanya dengan bantuan cahaya matahari tanpa menggunakan mesin pengering.
Rata- rata Mean waktu pengeringan dari Kopi Arabika adalah 3,20 jam dengan standard deviasi 1,30 sedangkan untuk Kopi Robusta 7,80 jam dengan standard
Universitas Sumatera Utara
deviasi 1,94.Perbedaan rata-rata waktu pengeringan antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta adalah sebesar 4,60 jam. Terlihat juga nilai tingkat signifikansi
Sig.2–tailed rata-rata waktu pengeringan adalah 0,000. Karena nilai Signifikansinya 0,000 0,05, dan t hitung 10,81 t tabel 2,001717 maka H
tolak dan H
1
terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata pada waktu pengeringan antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta.
Waktu pengeringan Kopi Arabika yang lebih cepat akan berdampak pada proses pemasaran dapat dilakukan lebih cepat sehingga dapat memberikan penerimaan
yang lebih cepat pada petani. Ini menjadi motivasi bagi petani untuk bertanam Kopi Arabika dikarenakan jika ada kebutuhan yang mendesak Kopi Arabika dapat
dengan mudah dijadikan sebagai komoditi untuk dijual dengan tujuan pemenuhan kebutuhan tersebut.
Waktu pengeringan yang relatif cepat tersebut akan berpengaruh pada kemampuan komoditi dalam merespon permintaan pasar dalam arti pada saat
permintaan pasar tinggi dan ketersediaan komoditi sedikit sehingga harga akan tinggi. Dengan waktu pengeringan yang singkat maka Kopi Arabika tersebut
dapat segera dijual sehingga petani mendapat kesempatan menikmati harga yang tinggi tersebut dan akan berimbas kepada keuntungan yang tinggi.
Waktu pengeringan tidak dipengaruhi oleh produksi kopi, karena berapapun produksi kopi tetap akan dilakukan penjemuran secara serempak. Pengeringan
dilakukan di halaman rumah milik sendiri dan juga pekarangan rumah tetangga.Waktu pengeringan ini hanya dipengaruhi kondisi cuaca. Dan pada Kopi
Universitas Sumatera Utara
Robusta waktu pengeringan lebih lama karena kondisi biji yang harus benar-benar kering sehingga layak jual dan memperkecil resiko kerusakan.
Dengan waktu pengeringan yang lebih cepat pada Kopi Arabika akan mengurangi resiko pada kerusakan pada biji yang akan dijual. Karena jika semakin lama Kopi
dijemur pasti akan semakin banyak resiko yang akan terjadi pada biji kopi. Maka waktu pengeringan yang berhubungan dengan kualitas biji. Kualitas biji kering
yang dihasilkan ini akan berpengaruh kepada harga jual kopi tersebut.
5.1.7. Jam Kerja Pasca Panen