Jam Kerja Pasca Panen, Biaya Pupuk, Pengalaman Usaha Tani, Luas Lahan, Umur Petani, dan Umur Tanman antara Kopi Robusta dan Kopi Arabika.
Dari hal tersebut perlu adanya usaha pemilihan jenis kopi yang mempunyai nilai
ekonomis dan rasa yang relatif baik serta yang tahan terhadap penyakit karat daun. Usaha untuk merebut peluang pasar kopi antara lain dengan pengembangan
tanaman Kopi Arabika melalui kegiatan peremajaan, peluasan dan rehabilitasi tanaman kopi dari Kopi Robusta menjadi Kopi Arabika.
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan umur panen 1, intensitas
panen, perbedaan harga jual, jam kerja usaha tani, perbedaan produktivitas, waktu pengeringan, jam kerja pasca panen, biaya pupuk, pengalaman usaha tani, luas
lahan, umur petani dan umur tanaman pada usaha tani Kopi Robusta dan Kopi Arabika.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Penentuan ini dilakukan secara purposive, dengan alasan Kecamatan Raya merupakan
Kecamatan yang menghasilkan Kopi Arabika dalam luasan nomor dua yang paling besar di Kabupaten Simalungun dibandingkan dengan kecamatan lainnya.
Di daerah Kecamatan Raya banyak terdapat petani yang mengalihfungsikan usahanya dari Kopi Robusta ke Kopi Arabika. Pada tahun 2011 luas tanaman
Kopi Arabika di Kecamatan Raya adalah 1140,93 Ha.
Tabel 6. Luas Lahan Tanaman Kopi Arabika di Kabupaten Simalungun Tahun 2011
No KecamatanKot
a Luas Areal
Produksi
TBM TM
TRTT M
Jumlah Ton
Rata-Rata KgHa
1
Silimakuta 48.5
449.29 23.18
520.97 697.78
1,553.07
2 Pematang
Silimakuta 152.58
763.69 36.17
952.36 1,188.43
1,556.17
3 Purba
164.96 1,012.88
43.05 1,220.89
1,545.06 1,525,41
4 DolokPardamea
n 83.64
713.57 29.42
826.63 1,131.46
1,585.63
5 Sidamanik
185.63 357.42
12.5 555.55
517.2 1,447.04
6
Girsang Sip.Bolon
35.94 288.76
15.16 339.86
417.68 1,446.46
7
Tanah Jawa -
9.15 -
9.15 12.94
1,414.21
8 Dolok
Panribuan 11.31
113.71 -
125.02 171.71
1,510.07
9
Jorlang Hataran 11.51
71.70 -
83.21 96.38
1,344.21
10 Panei
66.19 92.26
- 158.45
143.85 1,559.18
Universitas Sumatera Utara
11 Raya
226.75 894.92
19.26 1140,93
1,356.47 1,515.74
12
Dolok Silau 141.48
522.43 21.61
685.52 690.95
1,322.57
13 Silau Kahean
10.63 -
- 10.63
- -
14
Raya Kahean -
18.64 -
18.64 22.94
1,230.69
15 Dolok Batu
Nanggar -
- -
- -
-
16 Tapian Dolok
- 53
- 53
69.22 1,306.04
17 Siantar
0.63 -
- 0.63
- -
18
Panombean Pane
8 39.88
- 47.88
58.31 1,462.14
19
Hatonduhan -
15.25 -
15.25 21.59
1,415.74
20 Pem.
Sidamanik 63.57
239.09 -
302.66 345.48
1,444.98 JUMLAH
1,211.24 5,655.64
200.35 7.067.23
8,487.45 1,500.71
Sumber: Dinas Perkebunan Simalungun, 2012. Adapun perubahan luas lahan Kopi Robusta dan Kopi Arabika di Kecamatan
Raya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Perubahan Luas Lahan Kopi Robusta dan Arabika di Kecamatan Raya
Tahun Luas Lahan
Perubahan Luas
Lahan Kopi Robusta
Perubahan Luas Lahan
Kopi Arabika Robusta
Ha Arabika
Ha
2007 630,11
885,18 2008
605,11 1.016,62
-3,96 14,85
2009 578,11
1.088,93 -4,46
7,11 2010
551,11 1.090,93
-4,67 0,18
2011 532,11
1.140,93 -3,45
4,58 Sumber: Dinas Perkebunan Simalungun, 2012
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa terjadi perluasan lahan Kopi Arabika setiap tahunnya sedangkan pada Kopi Robusta di Kecamatan Raya menurun
setiap tahunnya. Pertumbuhan luas lahan Kopi Arabika tertingi yaitu pada tahun 2008 18,85 sedangkan penurunan luas lahan Kopi Robusta tertinggi berada
pada tahun 2010 -4,67.
3.2. Metode Penarikan Sampel