Perbedaan Umur Panen I

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari 12 faktor penarik dan pendorong ada 9 faktor yang signifikan yaitu umur panen I, intensitas panen, harga jual, waktu pengerjaan usaha tani, perbedaan produktivitas, waktu pengeringan, jam kerja pasca panen, biaya pupuk, dan umur tanaman dan 3 faktor yang tidak signifikan yaitu pengalaman usaha tani, luas lahan dan umur petani. Pengalaman usaha tani antara petani Kopi Robusta dan Kopi Arabika tidak berbeda nyata hal ini dikarenakan antara petani Robusta dan Arabika memiliki umur yang relatif sama dan mereka sebagian besar sudah bertani dari awal mereka menikah atau berkeluarga. Luas lahan yang digunakan untuk pertanaman Kopi Arabika dan Kopi Robusta tidak berbeda nyata dikarenakan petani yang keseluruhan mengusahakan lahan milik sendiri menagalami keterbatasan modal dalam mengkonversi tanaman Kopi Robusta ke Kopi Arabika sehingga lahan yang dialihkan hanya sedikit saja. Umur petani antara kedua komoditi tidak berbeda nyata. Hal ini dikarenakan umur petani memiliki interval yang relatif sama. Meskipun umur tanaman Kopi robusta jauh lebih tua namun hal ini disebabkan tanaman Kopi Robusta merupakan turunan dari orang tua mereka.

5.1.1. Perbedaan Umur Panen I

Umur panen I yang dimaksud yaitu umur tanaman kopi dimana tanaman kopi sudah menghasilkan buah dan dapat dipanen sehingga memberikan penerimaan kepada petani. Pada tanaman Kopi Arabika umur panen I berada pada kisaran Universitas Sumatera Utara umur 2-3 tahun sedangkan pada tanaman Kopi Robusta berada pada kisaran 4-5 tahun. Perbedaan rata-rata umur I panen antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta adalah sebesar 1,92 tahun. Terlihat juga nilai tingkat signifikansi Sig. 2 –tailed rata- rata umur panen I adalah 0,000. Karena nilai Signifikansinya 0,000 0,05, dan t hitung 17,01 t tabel 2,001717 maka H tolak dan H 1 terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata pada umur panen I antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Umur panen Kopi Arabika yang lebih cepat menjadi faktor penarik bagi petani untuk melakukan alih fungsi Robusta dimana dengan umur panen yang lebih cepat maka biaya investasi yang dibutuhkan akan lebih sedikit dibanding Kopi Robusta. Dengan umur panen I yang lebih cepat mengakibatkan petani lebih cepat memperoleh penerimaan usaha tani yang pada akhirnya akan digunakan untuk biaya usaha tani dan juga kebutuhan keluarga petani. Karena pada dasarnya petani di daerah penelitian mayoritas menjadikan pertanian adalah satu-satunya sumber mata pencaharian dan memiliki keterbatasan modal maka mereka sangat bergantung pada penerimaan usaha taninya. Dengan umur panen yang lebih cepat maka petani dapat menggunakan penerimaan tersebut untuk perkembangan usaha tani nya. Dengan umur panen I yang lebih cepat maka akan memberi peluang kepada petani untuk memberi perlakuan yang lebih baik pada usaha taninya. Hal ini dikarenakan petani lebih fleksibel untuk menggunakan modal yang dimilikinya untuk membeli pestisida maupun pupuk dengan pertimbangan umur tanaman yang diperkirakan Universitas Sumatera Utara akan panen pada umur 2-3 tahun. Maka hal ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas kopi yang dimiliki petani. Umur panen I yang lebih cepat juga akan berdampak pada penggunaan biaya operasional yang lebih sedikit sebelum panen. Dan petani dapat mengunakan penerimaannya untuk di rotasikan degan komoditi pada tanaman lainnya yang diusahakan petani karena pada dasarnya petani di daerah penelitian tidak hanya menanam satu jenis komoditi saja. Umur panen I yang lebih cepat akan menjadi penarik bagi petani karena jika petani dapat memanen lebih cepat maka nilai guna lahan yang diusahakan oleh petani dapat dengan cepat dirasakan oleh petani. Sehingga modal investasi yang tertanam di awal usaha tani yang jumlahnya besar akan lebih cepat dapat diganti.

5.1.2. Intensitas Panen