40
yang dihitung dengan beta memberikan hasil yang tidak wajar dan tidak representatif. Disamping itu asumsi normalitas dari tingkat pengembalian
perlu juga diperhatikan. Berikut formulanya : ܶ
ൌ ሺܴ
െ ܴ
ሻȀߚ
Dimana : ܶ
= nilai kinerja yang dihasilkan menurut metode Treynor ܴ
= return portofolio atau tingkat pengembalian pasar ܴ
= risk free tahunan ߚ
= risiko pasar dari portofolio atau risiko sistematik portofolio Halim, 2005
c. Metode Jensen Pengukuran kinerja dengan metode Jensen menilai kinerja manajer
investasi berdasarkan atas seberapa besar manajer investasi tersebut mampu memberikan kinerja diatas kinerja pasar sesuai dengan risiko yang
dimilikinya. Formulasi yang dikemukakan Jensen adalah sebagai berikut : ߙ ൌ ܴܦ െ ܴܨ െ ߚሺܴܴ െ ܴܨሻ
Dimana : ߙ = Nilai perpotongan Jensen
ܴܦ = return reksa dana atau return pasar ܴܨ = return investasi bebas risiko
ܴܴ = return pasar IHSG
41
ߚ = risiko pasar dari portofolio atau risiko sistematik portofolio Halim, 2005
d. Metode M
2
M-square measure, merupakan perluasan dari metode Sharpe ratio. M- square measure diperoleh dari menghitung Sharpe ratio. Kemudian,
mengalikan hasil perhitungan Sharpe ratio dengan standar deviasi pasar standar deviasi yang dihitung melalui return pasar. Perhitungan standar
deviasi diperoleh
dari menggunakan
fungsi rumus
Excel =stdev…;stdevreturn pasar. Hasil
yang telah diperoleh tersebut, ditambah dengan return bebas risiko BI rate. Kinerja portofolio akan
dibandingkan secara langsung dengan kinerja return pasar. Penilaian: jika M
2
M-square measure reksadana positif atau lebih besar dari M
2
M-square measure pasar selalu nol maka kinerja reksadana baik Hartono, 2010. Metode M-square measure merupakan perluasan dari
metode Sharpe, maka formulanya : ܯ
ଶ
ൌ ൭ቆ ܴ
െ ܴ
ߪ
ܺߪ
ቇ ܴ
൱ െ ܴ݉
Magdalena, 2012
42
8. Langkah terakhir adalah pada setiap tahunnya akan dilakukan perbandingan kinerja saham reksa dana saham masing-masing menurut metode sharpe,
treynor, Jensen, dan M
2
dengan kinerja pasar benchmark yaitu IHSG, dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika kinerja reksa dana saham lebih besar dari kinerja benchmark maka reksa dana tersebut tergolong pada kondisi yang outperform dan layak
dipilih sebagai sarana investasi. b. Jika kinerja reksa dana saham lebih besar dari kinerja benchmark maka
reksa dana tersebut tergolong pada kondisi yang underperform dan layak dipilih sebagai sarana investasi.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dipublikasikan melalui internet. Data yang digunakan adalah Nilai Aktiva Bersih NAB
selama periode Januari 2012 – Desember 2014 yang. metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Menurut Sugiyono
2011 metode dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan dan gambar. Pengumpulan data dilakukan
melalui : a. Website ojk.go.id untuk mendapatkan sampel dan teori-teori yang
mendukung penelitian ini. b. Website www.bi.go.id untuk mendapatkan informasi tentang bi rate
bulanan sleama periode Januari 2012 – Desember 2014. c. Website www.kontan.co.id untuk mendapatkan data Nilai Aktiva
Bersih mingguan selama periode Januari 2012 – Desember 2014. d. Website finance.yahoo.com untuk mendapatkan untuk mendapatkan
data indeks IHSG selama periode Januari 2012 – Desember 2014.
2. Seleksi Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 150 seluruh Reksa Dana saham. Teknik purposive sampling pada penelitian ini digunakan dengan beberapa
kriteria, agar sampel yang dibuat sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria tersebut, antara lain :
a. Sampel yang diambil merupakan reksa dana dengan jenis non syariah b. Sampel yang diambil merupakan produk dari perusahaan reksa dana
non syariah yang tercatat masih aktif pada periode Januari 2012 – Desember 2014, serta terdaftar di OJK. Kriteria tersebut menghasilkan
sampel sebagai berikut :
Tabel 1. Sampel Penelitian
No Nama Reksa Dana
No Nama Reksa Dana
1 Panin Dana Maksima
32 REKSADANA LAUTANDHANA EQUITY
2 PANIN DANA PRIMA
33 REKSA DANA LAUTANDHANA EQUITY PROGRESIF
3 Reksa Dana AXA Citradinamis
34 REKSA DANA MILLENIUM EQUITY
4 BNI Reksadana Berkembang
35 REKSA DANA MNC DANA EKUITAS
5 BNP PARIBAS EKUITAS
36 REKSADANA MANDIRI SAHAM ATRAKTIF
6 BNP PARIBAS STAR
37 MANDIRI INVESTA UGM
7 REKSA
DANA BNP
PARIBAS SOLARIS
38 REKSA DANA MANDIRI INVESTA ATRAKTIF
8 BNP PARIBAS PESONA
39 MANDIRI INVESTA EKUITAS DINAMIS
9 REKSA
DANA BNP
PARIBAS INSFRASTRUKTUR PLUS
40 MANULIFE SAHAM ANDALAN
10 BAHANA DANA PRIMA
41 Manulife Dana Saham
11 REKSADANA
DANA EKUITAS
ANDALAN 42
REKSA DANA NISP INDEKS SAHAM PROGRESIF 12
REKSA DANA
DANA EKUITAS
PRIMA 43
PNM SAHAM AGRESIF 13
BATAVIA DANA SAHAM AGRO 44
REKSA DANA PRATAMA EQUITY 14
BATAVIA DANA SAHAM 45
REKSADANA DANA PRATAMA EKUITAS 15
BATAVIA DANA SAHAM OPTIMAL 46
PRATAMA SAHAM 16
CIMB-PRINCIPAL EQUITY
AGGRESSIVE 47
PROSPERA BIJAK 17
Rencana Cerdas 48
RHB OSK ALPHA SECTOR ROTATION 18
GROW-2-PROSPER 49
SAM INDONESIAN EQUITY FUND 19
REKSA DANA DANAREKSA MAWAR FOKUS 10
50 REKSA DANA SCHRODER 90 PLUS EQUITY FUND
20 REKSA DANA DANAREKSA MAWAR
KOMODITAS 10 51
REKSA DANA SCHRODER DANA ISTIMEWA 21
Danareksa Mawar 52
REKSA DANA SCHRODER INDO EQUITY FUND 22
REKSA DANA DANAREKSA MAWAR KONSUMER 10
53 REKSA DANA SCHRODER DANA PRESTASI
23 REKSA DANA DANAREKSA MAWAR
AGRESIF 54
SCHRODER DANA PRESTASI DINAMIS 24
EMCO MANTAP
REKSA DANA
MAKINTA MANTAP 55
Schroder Dana Prestasi Plus 25
EMCO GROWTH 56
REKSA DANA SIMAS DANAMAS SAHAM 26
REKSA DANA
FIRST STATE
INDOEQUITY PEKA FUND 57
SYAILENDRA EQUITY OPPORTUNITY FUND 27
FIRST STATE INDOEQUITY SECTORAL FUND
58 REKSA DANA TRIM KAPITAL PLUS
28 FIRST STATE INDOEQUITY VALUE
SELECT FUND 59
TRAM CONSUMPTION PLUS 29
FS INDOEQUITY DIVIDEND YIELD FUND
60 TRAM EQUITY FOCUS
30 MAYBANK GMT DANA EKUITAS
61 TRIM Kapital
31 REKSADANA HPAM ULTIMA EKUITAS
62 REKSADANA INDOSURYA EQUITY FUND
Sumber : Lampiran 1 halaman 97
3. Hasil Deskripsi Data Selama Periode Penelitian
Penelitian ini menggunakan data NAB mingguan yang penutupannya setiap hari Jumat pada bulan Januari 2012 – Desember 2014. IHSG dan BI
rate yang dimulai bulan Januari 2012 – Desember 2014 sebagai data mentah. Kemudian data tersebut diolah dan dijelaskan secara deskriptif
sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para pelaku investasi khususnya investor Reksa Dana saham. Berikut hasil deskripsi
data selama periode penelitian :
Grafik 1. Kinerja rata-rata 62 Reksa Dana saham, IHSG dan BI rate pada tahun 2012
Berdasarkan grafik 1 terlihat bahwa pada awal tahun 2012 rata-rata kinerja 62 Reksa Dana saham dan kinerja IHSG berada di atas kinerja BI
rate. Sedangkan pada akhir Januari kinerja 62 reksa dana saham dan IHSG mulai mengalami penurunan. Penurunan yang tajam terdapat pada bulan
Mei, awal bulan Juni, pertengahan dan akhir Desember, yang pada bulan- bulan tersebut rata-rata kinerja 62 Reksa Dana saham dan kinerja IHSG
-4.00 -3.00
-2.00 -1.00
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00
Jan-12 Mar-12
May-12 Jul-12
Sep-12 Nov-12
K in
e rj
a
Rata-rata return reksa dana tahun 2012 return IHSG tahun 2012
BI rate tahun 2012
berada di bawah kinerja BI rate. Karena kinerja reksa dana saham dan IHSG yang masih fluktuatif maka masih perlu dipertimbangkan untuk
berinvestasi pada reksa dana saham.
Grafik 2. Kinerja rata-rata 62 Reksa Dana saham, IHSG dan BI rate pada tahun 2013
Berdasarkan grafik 2 terlihat bahwa pada awal tahun 2013 rata-rata kinerja 62 Reksa Dana saham dan kinerja IHSG sangat fluktuatif. Dari
grafik 2 dapat dilihat bahwa rata-rata kinerja 62 Reksa Dana saham dan kinerja IHSG mengalami penurunan yang paling signifikan pada akhir
bulan Agustus. Dan rata-rata kinerja 62 Reksa Dana saham dan kinerja IHSG mengalami kenaikan paling signifikan pada pertengahan bulan
September. Karena kinerja reksa dana saham dan IHSG yang masih fluktuatif maka masih perlu dipertimbangkan untuk berinvestasi pada
reksa dana saham.
-12.00 -10.00
-8.00 -6.00
-4.00 -2.00
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
Jan-13 Mar-13
May-13 Jul-13
Sep-13 Nov-13
K IN
E R
JA
Rata-rata return reksa dana tahun 2013 return IHSG tahun 2013
BI rate tahun 2013