11. Metode M
2
M-square measure, merupakan perluasan dari metode Sharpe ratio. M- square measure diperoleh dari menghitung Sharpe ratio. Kemudian,
mengalikan hasil perhitungan Sharpe ratio dengan standar deviasi pasar standar deviasi yang dihitung melalui return pasar. Perhitungan standar
deviasi diperoleh
dari menggunakan
fungsi rumus
Excel =stdev…;stdevreturn pasar. Hasil yang telah diperoleh tersebut,
ditambah dengan return bebas risiko BI rate. Kinerja portofolio akan dibandingkan secara langsung dengan kinerja return pasar.
Penilaian: jika M
2
M-square measure reksa dana positif atau lebih besar dari M
2
M-square measure pasar selalu nol maka kinerja reksa dana baik Hartono, 2010. Metode M-square measure merupakan
perluasan dari metode Sharpe, maka formulanya : ܯ
ଶ
ൌ ൭ቆ ܴ
െ ܴ
ߪ
ܺߪ
ቇ ܴ
൱ െ ܴ݉
Magdalena, 2012
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang analisis kinerja reksa dana saham dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, Jensen, M
2
pada Bursa Efek Indonesia periode 2012- 2014
belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah:
1. Simforianus dan Hutagaol 2007 melakuan penelitian dengan judul
analisis kinerja reksa dana saham dengan metode raw return, Sharpe,
Treynor, Jensen dan Sortino. Hasil dari penelitian adalah kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode 2002-2007 adalah sebesar 56,25
atau sebanyak 9 reksa dana saham dinyatakan superior, sedangkan sisanya sebesar 43,75 atau 7 reksa dana dinyatakan inferior. Serta terdapat
konsistesi kinerja reksa dana saham menurut raw return, metode Sharpe, Treynor, Jensen dan Sortino pada periode tersebut dengan rata-rata
probabilitas konsistensi sebesar 71,50. 2.
Pujiarti dan Dewi 2011 melakukan penelitian dengan judul analisis kinerja reksa dana saham dengan menggunakan metode Sharpe dan
Jensen periode 2005-2009. Hasil dari penelitian adalah dilihat dari rata- rata perkembangan reksa dana saham pada periode lima tahun dimana
kinerja pasarnya cukup fluktuatif, reksa dana saham mampu memberikan return
yang lebih tinggi dari return pasar serta dapat bertahan dari berbagai krisis yang terjadi. Secara keseluruhan reksa dana yang memiliki
nilai paling positif dari seluruh sampe reksa dana dalam penelitian yang dilakukan, berdasarkan average return dan indeks Jensen maka diperoleh
hasil untuk peringkat pertama ditempati oleh Fortis Ekuitas sedangkan jika berdasarkan indeks Sharpe maka peringkat pertama ditempati oleh
Schroder Dana Prestasi Plus. 3.
Andri 2012 melakukan penelitian dengan judul analisis kinerja reksa dana saham menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Hasil
dari penelitian adalah pada tahun 2006 dan 2007 berdasarkan average return, semua produk reksa dana saham memperoleh return yang positif,