Kinerja Reksa Dana Saham pada tahun 2014 dengan Metode

Untuk menggunakan atau melihat metode mana yang lebih baik dipilih, tergantung dari apa yang dilihat oleh investor atau persepsi investor terhadap risiko, sebagai berikut : a. Metode Sharpe Metode sharpe digunakan apabila investor berasumsi bahwa return portofolio hanya sebagian kecil saja yang dipengaruhi oleh pasar maka metode yang paling cocok digunakan adalah Sharpe. Sehingga reksa dana yang dipilih dengan investor yang berasumsi seperti itu adalah REKSA DANA BNP PARIBAS SOLARIS. b. Metode Treynor Metode Treynor digunakan apabila investor berasumsi bahwa suatu portofolio telah terdiversifikasi dengan baik maka metode yang lebih tepat digunakan adalah metode Treynor yang menggunakan beta sebagai tolok ukur risiko yang berarti bahwa return yang dihasilkan hanya dipengaruhi oleh pasar. Maka reksa dana yang tepat untuk investor adalah SAM INDONESIAN EQUITY FUND, BATAVIA DANA SAHAM OPTIMAL dan RHB OSK ALPHA SECTOR ROTATION. c. Metode Jensen Metode Jensen digunakan ketika investor ingin mengetahui perbedaan antara tingkat return aktual yang diperoleh dengan tingkat return yang diharapkan jika portofolio berada pada garis pasar modal. Maka reksa dana yang paling konsisten menurut metode Jensen tahun 2012, 2013 dan 2014 adalah SAM INDONESIAN EQUITY FUND, BATAVIA DANA SAHAM OPTIMAL, RHB OSK ALPHA SECTOR ROTATION. d. Metode M 2 Metode M 2 digunakan ketika investor ingin mengetahui s\eberapa besar selisih return Reksa Dana yang dihasilkan terhadap return benchmark pada tingkat risiko yang sama. Jika investor lebih berasumsi terhadap risiko seperti tersebut maka reksa dana saham yang paling tepat menurut metode M 2 pada tahun 2012, 2013 dan 2014 adalah SAM INDONESIAN EQUITY FUND dan RHB OSK ALPHA SECTOR ROTATION. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Reksa dana saham metode Sharpe, Treynor, Jensen dan ܯ ଶ serta perbandingan antara kinerja Reksa dana saham dengan kinerja benchmark IHSG dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, Jensen dan ܯ ଶ pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan. hasil analisis menunjukkan

1. Kinerja Reksa Dana Saham dengan Metode Sharpe

Berdasarkan metode Sharpe pada tahun 2012, terdapat 43 Reksa dana saham yang memiliki kinerja positif dan 19 Reksa dana saham memiliki kinerja negatif. Pada tahun 2013, 9 Reksa Saham berkinerja positif dan 53 Reksa dana saham berkinerja negatif. Sedangkan pada tahun 2014, terdapat 61 Reksa dana saham yang memiliki kinerja positif dan hanya 1 Reksa dana saham memiliki kinerja yang negatif. Reksa dana dengan hasil yang positif menunjukkan bahwa return yang dihasilkan melebihi return investasi bebas risiko. Untuk perbandingan kinerja reksa dana terhadap benchmark dengan menggunakan metode Sharpe, pada tahun 2012 terdapat 16 reksa dana saham yang berstatus outperform, sedangkan 46 sisanya berstatus underperform. Pada tahun 2013 terdapat 22 reksa dana