Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
99
5. Istilah Marxisme adalah sebutan bagi pembakuan ajaran resmi Karl Marx yang terutama dilakukan oleh
temannya, Frederich Engels dan oleh tokoh teori marxis Karl Kautsky Magnis-Suseno, 1999:5. Jadi
jelaslah bahwa marxisme menunjuk pada aliran pemikiran, ajaran yang dikemukanan oleh Marx
tentang masyarakat, semantara komunisme adalah nama gerakan atau kekuatan politik partai-partai
komunis.
B. Sosiologi Sastra Marxis
Sosiologi sastra marxis merupakan salah satu pendekatan sosiologi sastra yang mendasarkan pada
teori marxis marxisme. Sosiologi sastra marxis sering disebut sebagai Kritik Marxis Eagleton, 2002.
Kritik marxis tidak hanya mengkaji bagaimana novel dipublikasikan dan apakah mereka menyebut kelas
pekerja. Namun, tujuannya adalah untuk menjelas- kan karya sastra dengan lengkap, dengan memberi
perhatian terhadap bentuk, gaya, dan maknanya sebagai produk sejarah tertentu Eagleton, 2002:3.
Menurut Marx dan Engels, dalam masyarakat terdapat dua buah struktur: infrastruktur dan super-
Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
100
struktur. Dalam masyarakat superstruktur memiliki fungsi esensial untuk melegitimasi kekuatan kelas
sosial yang memiliki alat produksi ekonomi, sehingga ide-ide dominan dalam masyarakat adalah ide-ide
kelas penguasaannya Eagleton,2006. Produksi ide, konsep, dan kesadaran pertama kalinya secara
langsung tidak dapat dipisahkan dengan hubungan material antarmanusia, bahasa kehidupan nyata.
Pemahaman, pemikiran, hubungan spiritual antar- manusia muncul sebagai rembesan langsung terha-
dap perilaku material manusia. Perilaku material tersebut dinamakan infrastruktur, sementara ide,
konsep, dan kesadaran merupakan superstruktur. Marxisme menegaskan bahwa, bukan kesadaran
yang menentukan kehidupan, tetapi kehidupanlah yang menentukan kesadaran. Hubungan sosial
antarmanusia diikat dengan cara mereka mempro- duksi kehidupan materialnya. Jumlah total dari
hubungan produksi ini merupakan struktur ekonomi masyarakat, landasan yang sesungguhnya yang me-
ningkatkan legalitas dan superstruktur politis dan sesuai dengan bentuk-bentuk yang pasti dari kesa-
daran sosial. Landasan kehidupan material infra-
Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
101
struktur mengkondisikan proses kehidupan sosial, politik, dan intelektual superstruktur.
Perkembangan masyarakat, tidak dapat dipisah- kan dari kekuatan-kekuatan produktif. Menurut
Marx via Faruk, 2003:6-7 sejarah manusia berkem- bang dalam kaitannya dengan proses produksi yang
ditandai dengan adanya konflik antarkelas. Masya- rakat komunal primitif membuka jalan bagi masya-
rakat perbudakan, yang pada gilirannya berkembang menjadi feodalisme yang membuka jalan bagi mun-
culnya kapitalisme. Dalam perkembangan masyara- kat tersebut Marx via Faruk, 2003:6-7 menguraikan
bahwa setiap zaman dicirikan dan distrukturkan oleh tipe-tipe produksi dan pemikiran yang berhubungan
dengannya. Pembagian masyarakat menjadi tuan dan budak, bangsawan dan hamba, pengusaha dan
buruh, tidak hanya berakhir pada tatanan produksi, melainkan menjalar ke wilayah-wilayah kehidupan
lain. Oleh karena itu, hubungan-hubungan sosial, lembaga-lembaga, hukum–hukum, agama, filsafat,
dan kesusastraan, sebagai superstruktur masyara- kat, mencerminkan dan terutama sekali ditentukan
oleh infrastruktur masyarakat yang berupa hubung- an produksi di atas.
Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
102
C. Infrastruktur - superstruktur