Pengantar Sastra dalam Perspektif Teori Hegemoni Gramsci

Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia Hakikat Sosiologi Sastra 171

E. Feminisme sebagai Counter Hegemoni terhadap Dominasi Patriarki dalam Novel Geni Jora

Karya Abidah El Khalieqy: Contoh Kajian Hegemoni Gramscian

1. Pengantar

Sebagai salah satu bagian dari kebudayaan manusia, sebuah karya sastra diciptakan bukan untuk tujuan estetis semata, seperti diyakini oleh teori struktural objektif atau sebagai refleksi dari struktur kelas ekonomi atau infrastruktur yang bersifat material, seperti diyakini oleh teori marxis. Sebagai bagian dari kebudayaan sastra memiliki posisi yang cukup penting, yaitu mengemban fungsi sosial sebagai salah satu sarana untuk membantu mengkonstruksi masyarakat yang diidealkan. Walau- pun untuk sampai ke tahap tersebut, sering kali harus melakukan perlawanan terhadap nilai-nilai mapan dan dominan yang telah mengakar kuat dalam masyarakat. Berikut ini akan dianalisis salah satu novel Indonesia yang berjudul Geni Jora dengan perspektif hegemoni Gramsci untuk mengungkapkan formasi ideologi apa sajakah yang terdapat di dalamnya. Berangkat dari asumsi adanya pertarungan ideologis Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia Hakikat Sosiologi Sastra 172 di dalam novel tersebut, analisis diharapkan dapat menjelaskan bagaimanakah ideologi-ideologi tersebut saling berseteru.

2. Sastra dalam Perspektif Teori Hegemoni Gramsci

Teori hegemoni dikemukakan oleh Antonio Gramsci pemikir Marxis dari Italy. Teori tersebut sering kali disebut juga sebagai teori kultural- ideologis general dan digunakan untuk memahami bentuk-bentuk politis, kultural, dan ideologi yang dianggap memiliki kekuatan untuk memformasi masyarakat Faruk, 1988:61. Dalam kerangka teori hegemoni Gramsci, kesusastraan, yang merupakan salah satu bagian dunia gagasan, kebudayaan, superstruktur bukan hanya sebagai refleksi dari struktur kelas ekonomi atau infrastruktur yang bersifat material, melainkan sebagai salah satu kekuatan material itu sendiri. Sebagai kekuatan material, dunia gagasan atau ideologi tersebut berfungsi untuk mengorganisasi massa manusia, menciptakan tempat yang di atasnya manusia bergerak Faruk, 2003:62. Bagi Gramsci, hubungan antara yang ideal dengan yang material tidak Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia Hakikat Sosiologi Sastra 173 berlangsung searah, melainkan bersifat saling tergantung dan interaktif. Kekuatan material meru- pakan isi, sedangkan ideologi merupakan bentuknya. Kekuatan material tidak akan dapat dipahami secara historis tanpa bentuk dan ideologi akan menjadi khayalan individual belaka tanpa kekuatan material Faruk, 2003:62. Konsep hegemoni dipakai untuk menganalisis proses kultural dalam peranannya yang aktif atau konstitutif. Di samping itu, juga dipakai untuk menganalisis bentuk-bentuk kultural oposisional dan alternatif yang mungkin menentang tatanan dominan, bahkan ketika bentuk-bentuk itu masih terbungkus atau termarginalisasikan oleh batas-batas dan tekanan hegemonik Williams, via Faruk, 2003:79.

3. Dominasi Patriarki versus Feminisme dalam Geni Jora