Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
162
BAB VII TEORI HEGEMONI GRAMSCI
DALAM KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
A. Pengantar
Dalam masyarakat keberadaan karya sastra sering kali dianggap sebagai sesuatu yang memiliki
kekuatan untuk
membentuk, mempengaruhi,
bahkan juga mengubah masyarakat. Karena ada keyakinan tersebut, maka tidaklah aneh kalau kita
sering mendengar seorang pengarang mengalami pencekalan ataupun ancaman dari pihak tertentu
setelah menerbitkan karya sastranya. Keberadaan karya sastra seperti inilah yang memungkinkannya
untuk dipahami dengan mendasarkan pada teori hegemoni Gramsci.
B. Pengertian Teori Hegemoni Gramsci
Teori hegemoni dikemukakan oleh Antonio Gramsci pemikir Marxis dari Italy. Teori tersebut
sering kali disebut juga sebagai teori kulturalide- ologis general dan digunakan untuk memahami
bentuk-bentuk politis, kultural, dan ideologi yang
Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
163
dianggap memiliki kekuatan untuk memformasi masyarakat Faruk, 1988:61. Karena dirumuskan
oleh Gramsci, maka dalam wacana sosiologi, teori ini lebih dikenal dengan nama teori hegemoni Gramsci.
Teori hegemoni Gramcsi merupakan penyem- purnaan teori kelas Marx yang belum berhasil
merumuskan teori politik yang memadai. Titik awal konsep Gramcsi tentang hegemoni adalah bahwa
suatu kelas dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap kelas-kelas di bawahnya dengan cara
kekerasan dan persuasi Simon, 2001:19.
C. Makna Hegemoni
Hegemoni, secara literal berarti “kepemim- pinan”. Istilah hegemoni pertama kali dipakai oleh
Plekhanov dan pengikut Marxis Rusia lainnya 1880 untuk menunjuk pada perlunya kelas pekerja
membangun aliansi dengan petani dengan tujuan untuk mengalahkan gerakan Tsarisme. Pengertian
tersebut kemudian, dipakai oleh Lenin, yang menganjurkan agar dalam aliansinya dengan para
petani, kelas pekerja Rusia harus bertindak sebagai kekuatan hegemonik kekuatan utama. Bagi Lenin
hegemoni merupakan strategi untuk revolusi. Suatu
Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia
Hakikat Sosiologi Sastra
164
strategi yang harus dijalankan oleh kelas pekerja dan anggota-anggotanya untuk memperoleh dukungan
dari mayoritas. Dengan cara ini, kelas pekerja yang pada masa itu masih merupakan kelompok mino-
ritas, mampu memperoleh dukungan dari masya- rakat Simon, 2001:21.
Gramsci mengubah makna hegemoni dari strategi menurut Lenin menjadi sebuah konsep yang
menjadi sarana untuk memahami masyarakat dengan
tujuan untuk
mengubahnya. Gramsci
mengembangkan gagasan tentang kepemimpinan dan pelaksanaannya sebagai syarat untuk memperoleh
kekuasaan negara ke dalam konsepnya tentang hegemoni. Hegemoni merupakan hubungan antara
kelas dengan kekuatan sosial lain. Kelas hegemonik kelas yang memimpin menurut Gramsci adalah
kelas mendapatkan persetujuan dari kekuatan dan kelas sosial lain dengan cara menciptakan dan
mempertahankan sistem aliansi melalui perjuangan politik dan ideologis Simon, 2001:22.
D. Sastra dalam Pandangan Teori Hegemoni